Share

Bab 06-SAM - Part I

Author: Aljum'ah R
last update Last Updated: 2025-02-08 10:39:57

Malam semakin larut ketika Thomas kembali ke rumah setelah hari yang panjang dan penuh tekanan. Tubuhnya yang pegal akibat pekerjaan di toko koran Paman Sam masih terasa nyeri, namun hatinya dipenuhi rasa ingin tahu dan kekhawatiran. Dia tidak bisa berhenti memikirkan pertemuannya dengan Sam dan apa yang baru saja dia ketahui tentang organisasi rahasia yang melibatkan toko koran tersebut.

Thomas duduk di meja kayu yang reyot, mencoba menenangkan dirinya sambil menghabiskan makanan yang dia bagi dengan Jack dan Murphy. Namun, pikirannya terus melayang kembali ke Sam dan toko koran yang misterius itu. Ada sesuatu yang tidak biasa dengan pria paruh baya itu, sesuatu yang membuatnya semakin penasaran.

Beberapa hari setelah pertemuan pertama mereka, Thomas memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang Sam. Dia mulai mengumpulkan informasi dari berbagai sumber di pelabuhan, dari para pedagang hingga orang-orang yang sering datang ke toko koran. Lambat laun, Thomas mulai mengetahui lebih banyak tentang identitas asli Sam.

Sam, atau nama lengkapnya Sullivan Amorte Montera, adalah seorang pria paruh baya asal Italia yang memiliki reputasi misterius di London. Meskipun terlihat ramah dan dermawan, Sam memiliki sejarah yang kelam dan terlibat dalam dunia bawah yang gelap. Sullivan Amorte Montera bukanlah nama yang mudah dilupakan. Dari informasi yang dikumpulkan Thomas, Sam adalah pria yang telah melalui banyak tragedi dalam hidupnya. Dia pernah menikah dengan seorang wanita bernama Teressa, namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian setelah beberapa tahun. Dari pernikahan mereka mebuahkan seorang gadis yang cantik dan pintar Bernama Yeira Montera, yang kini seusia Thomas. Yeira memilih untuk tinggal Bersama Teressa. karena mereka masih tinggal di London, tak jarang Yeira masih menyempatkan waktu untuk mengunjungi Sam di Toko koran.

Kehidupan pribadi Sam yang penuh gejolak ini menciptakan bayangan kelam di balik wajah ramah dan senyum hangat yang selalu dia tunjukkan. Thomas merasa simpati mendalam terhadap Sam, yang sepertinya juga harus menghadapi kehilangan dan penderitaan. Namun, dia juga merasa cemas dengan keterlibatan Sam dalam dunia yang jauh lebih gelap daripada yang dia bayangkan.

Banyak dugaan dimasyarakat sekitar bahwa sam merupakan bagian dari sebuah organisasi rahasia yang berbahaya. Dugaan ini diperkuat dari orang-orang yang sering datang dan membeli koran ditoko, dari penampilan yang tidak biasa hingga orang asing yang terlihat tidak seperti warga lokal pada umumnya.

Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Thomas dan Sam semakin dekat. Sam mulai memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada Thomas, mengajarkannya tentang bisnis koran dan etika dalam bermasyarakat. Thomas merasa terbimbing oleh Sam, yang tampaknya memahami kesulitannya dan berusaha membantunya sebaik mungkin.

Namun, Thomas juga mulai menyadari bahwa Sam memiliki hubungan yang lebih dalam dengan dunia bawah kota. Dia melihat cara Sam berbicara dengan pelanggan dan bagaimana Sam selalu mengetahui apa yang terjadi di sekitar pelabuhan. Thomas merasa semakin penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak tentang siapa sebenarnya Sam dan apa yang sebenarnya terjadi di balik operasi toko koran tersebut.

Suatu hari, saat Sam sedang sibuk mengatur koran di rak, Yeira, putri Sam yang seusia Thomas, datang ke toko. Dengan sambutan hangat Sam menghampiri Yeira dan memeluk putrinya tersebut, setelah mereka berbincang sejenak Yeira ikut membantu Sam untuk merapikan koran di rak. Yeira adalah gadis muda yang cantik dan pintar dan telah beberapa kali bertemu Thomas ditoko. Dia tidak terlalu akrab dengannya.

“Hey, Thomas,” sapa Yeira dengan suara lembut. “Aku butuh bantuan untuk mengatur beberapa koran di rak belakang.”

Thomas tersenyum dan mengangguk. “Tentu, Yeira. Apa yang bisa saya lakukan untukmu?”

Saat mereka bekerja bersama, Thomas merasa ada sesuatu yang Yeira sembunyikan. Tatapannya yang sering melirik ke arah Sam dan ruang bawah tanah membuatnya semakin penasaran. Dia mencoba untuk tidak terlalu memperhatikannya, tetapi rasa ingin tahunya semakin kuat.

Beberapa minggu setelah mulai bekerja di toko koran, Thomas mulai merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan koran yang dia bawa setiap hari. Setiap koran selalu dikirim ke alamat yang sama di wilayah yang dikenal sebagai daerah gangster dan tempat prostitusi wanita (PSK). Thomas mulai memperhatikan pola dan hubungan antara koran tersebut dengan aktivitas kriminal di wilayah tersebut.

Suatu malam, setelah menyelesaikan tugasnya, Thomas memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang alamat-alamat yang dia kunjungi. Dia mulai mengikuti koran yang dia antarkan, berusaha mencari tahu siapa yang menerimanya dan apa yang sebenarnya terjadi di balik pengiriman tersebut.

Thomas menemukan bahwa setiap pengiriman koran ke alamat-alamat tersebut selalu berhubungan dengan transaksi rahasia dan pertemuan antara para pemimpin kriminal. Dia melihat bagaimana koran digunakan sebagai alat komunikasi yang tidak terdeteksi oleh pihak berwenang. Koran tersebut berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan pesan dan informasi penting tanpa meninggalkan jejak.

Kesadaran ini membuat Thomas merasa cemas dan takut. Dia mulai menyadari bahwa dia terlibat dalam sesuatu yang jauh lebih besar dan berbahaya daripada yang dia bayangkan sebelumnya. Rasa tanggung jawabnya untuk melindungi adiknya semakin kuat, namun dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi situasi ini tanpa membahayakan diri dan keluarganya.

Suatu sore, setelah bekerja keras sepanjang hari, Thomas duduk di meja kecil di sudut toko, merenung tentang apa yang telah dia ketahui. Yeira masuk ke toko, membawa beberapa koran yang telah diatur dengan rapi.

“Terima kasih, Thomas. Kamu selalu sangat membantu,” kata Yeira sambil tersenyum lembut.

Thomas mengangguk, namun dia masih merasa ada sesuatu yang Yeira sembunyikan. “Tidak masalah, Yeira. Senang bisa membantu.”

Yeira duduk di sampingnya dan menatap Thomas dengan mata yang penuh rahasia. “Thomas, aku tahu kamu mulai memahami lebih banyak tentang apa yang kita lakukan di sini. Tapi kau harus berhati-hati. Ada banyak bahaya di dunia bawah ini, dan aku tidak ingin kamu terjebak di dalamnya.”

Thomas terkejut mendengar kata-kata Yeira. Dia menyadari bahwa Yeira juga mengetahui lebih banyak tentang operasi The Heptagon daripada yang dia bayangkan. “Aku akan berhati-hati, Yeira. Aku hanya ingin melindungi keluargaku dan memastikan bahwa kita semua bisa bertahan hidup.”

Yeira menatapnya dengan mata yang penuh keprihatinan. “Aku mengerti, Thomas. Tapi ingatlah, kau tidak sendirian di sini. Aku selalu ada untuk membantumu jika kau membutuhkannya.”

Kata-kata Yeira membuat Thomas merasa lega, namun juga semakin penasaran. Dia menyadari bahwa ada lebih banyak yang harus dia ketahui tentang keluarga baru ini dan peran Sam dalam dunia bawah kota. Namun, dia juga tahu bahwa dia harus tetap fokus pada tugasnya untuk melindungi Jack dan Murphy dari bahaya yang mengintai.

Suatu malam, setelah pekerjaan selesai, Thomas kembali ke toko koran untuk membersihkan dan mengatur ulang koran yang belum dikirim. Dia mulai mencari-cari informasi lebih lanjut tentang The Heptagon, organisasi mafia terbesar di dunia yang dikendalikan oleh Sam dan para petinggi lainnya.

Dengan tekad yang kuat, Thomas membuka laptop tua yang disimpan di salah satu sudut toko. Dia mulai mencari informasi tentang hubungan Sam dengan organisasi rahasia yang banyak menjadi dugaan dikalangan masyarakat dan menemukan banyak artikel serta laporan berita yang menyebutkan organisasi ini. Thomas memilah-milah setiap laporan berita yang hanya berhubungan dengan Sam saja.

-----------> Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 35 - Transformasi Thomas - Part 04

    Ia menghindari pukulan lurus dengan gerakan slipping, memiringkan kepala hanya beberapa inci dari tinju George.Hook kanan datang cepat, tetapi Thomas mengangkat sikunya untuk menangkis, merasakan benturan yang nyaris mematahkan tulangnya.Saat tendangan putar melesat, Thomas melompat mundur, menggunakan momentum George untuk memperhitungkan serangan balasan.Dan di situlah momen itu datang.Saat sikutan George mengarah ke lehernya, Thomas menurunkan tubuhnya, merendah, lalu meluncurkan uppercut langsung ke ulu hati George.DUG!Untuk pertama kalinya, George terdorong mundur.Thomas tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dengan kecepatan yang ia pelajari dari pertarungan ke-99, ia menyerang balik.Elbow strike ke rahang.Tendangan rendah ke lutut.Sebuah pukulan straight ke arah dada.Namun, George bukan lawan yang mudah. Saat serangan ketiga hampir mengenai, George tiba-tiba berbalik, menggunakan energi Thomas sendiri untuk menjatuhkannya dengan teknik grappling.Thomas terhuyung, teta

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 34 - Transformasi Thomas - Part 03

    Serigala itu tidak sendiri. Ada lima ekor lain yang mengintainya dari balik pepohonan.Thomas tahu bahwa ia harus bertarung.Ia mengambil tongkat besar yang terbakar di ujungnya dan mengayunkannya ke arah serigala pertama. Hewan itu mundur, tetapi lima lainnya bergerak mendekat. Ia tidak bisa melawan mereka semua.Pilihannya hanya satu "Lariiiii."Dengan cepat, ia berbalik dan berlari melewati hutan, napasnya tersengal. Ia melompati akar pohon, menerobos semak-semak, sementara suara cakar-cakar tajam mendekatinya dari belakang. Ia tidak bisa berhenti.Setelah hampir satu menit penuh berlari, ia melihat celah sempit di antara dua batu besar. Tanpa berpikir panjang, ia meluncur masuk dan menekan tubuhnya ke dalam ruang kecil itu. Serigala-serigala itu berhenti di luar, menggeram marah, tetapi tak bisa menjangkaunya.Ia menunggu, menahan napas, hingga akhirnya suara mereka menghilang.Malam itu, ia tidak bisa tidur. Ia menyadari satu hal: tempat ini tidak akan memberinya belas kasihan. J

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 33 - Transformasi Thomas - Part II

    Ia menggoreskan bilahnya ke telapak tangannya sendiri. Darah segar menetes ke dalam gelas kosong di tengah mereka.Tanpa ragu, Flynn mengambil pisau itu dan mengikuti, menyayat telapak tangannya sendiri sebelum meneteskan darahnya ke dalam gelas. "Setiap misi, setiap pertempuran, setiap kejatuhan… kita tetap satu."Alex, dengan tatapan penuh tekad, mengulangi ritual yang sama. "Kita tidak akan pernah berdiri sendirian. Kita adalah satu jiwa dalam empat tubuh."Akhirnya, Thomas mengambil pisau itu, merasakan dinginnya baja di kulitnya sebelum menyayat telapak tangannya sendiri. Darahnya bercampur dengan darah saudara-saudaranya, mengukuhkan sumpah yang lebih kuat dari sekadar kata-kata.Ia mengambil gelas itu, memutarnya pelan sebelum meneguknya. Darah hangat mengalir di tenggorokannya, bukan sebagai simbol kelemahan, tetapi sebagai bukti tak terbantahkan bahwa mereka telah memilih jalan yang sama. Tanpa ragu, gelas itu berpindah ke Alex, lalu ke Diego, dan terakhir ke Flynn. Mereka me

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 32- Transformasi Thomas - Part I

    Setelah berminggu-minggu menjalani latihan intensif di akademi, Thomas mulai merasakan perubahan dalam dirinya. Ia menjadi lebih cepat, lebih kuat, dan lebih waspada. Namun, dalam setiap latihan, ia juga mulai menyadari batasannya. Meskipun telah melalui berbagai skenario pertempuran, Thomas tahu bahwa ia masih jauh dari kata siap untuk menghadapi ancaman Black Dawn yang sesungguhnya.Sebuah komunikasi rahasia terjadi di salah satu markas Heptagon. Mr. Ice, salah satu The Council, telah berbicara dengan George Simbian secara langsung."Anak itu punya potensi," kata Mr. Ice dengan suara dingin khasnya. "Tapi dia belum siap. Jika dia ingin bertahan dalam perang berikutnya, dia harus menjadi lebih dari sekadar prajurit biasa."George menyilangkan tangan. "Kau ingin aku melatihnya secara khusus?""Ya. Tapi aku tidak ingin kau menawarkan diri. Jika Thomas benar-benar siap, dia akan datang kepadamu sendiri."George mengangguk paham. "Baik. Jika dia cukup cerdas untuk menyadari kelemahannya,

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 31 - Bayangan dan Ancaman- Part II

    Thomas tersenyum, tetapi ia tahu ada kebenaran dalam ucapan mereka. Ia memang berubah. Setelah melihat kematian, menyaksikan bagaimana Heptagon mengendalikan dunia kriminal, dan mengalami langsung pertarungan brutal, ia tidak bisa kembali menjadi siswa biasa yang hanya menjalani pelatihan tanpa memahami konsekuensinya.Keesokan harinya, Thomas kembali ke rutinitas akademi tetapi dengan nuansa yang berbeda. Di lapangan latihan, setiap tatapan yang diarahkan padanya terasa berat. Sebagian besar siswa lain melihatnya dengan rasa hormat, beberapa dengan iri, dan yang lain dengan waspada.Tidak seperti biasanya, Saat sesi Latihan kali ini, George Simbian adalah instruktur hari itu menggantikan Antonov, dan dia telah menanti terlebih dahulu dilapangan. "Hayooo….berkumpul lebih cepat, PARA BAJINGAN, kalian fikir kita sedang-piknik". Mendengar teriakan George. para siswa panik, berlari dan segera cepat membentuk barisan. Diego mendengar suara yang tidak asing baginya, spontan menepuk jidatn

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 30 - Bayangan dan Ancaman- Part I

    Langit malam di Afrika Selatan terbentang luas, bertabur bintang yang bersinar di atas kota Johannesburg. Thomas berdiri di balkon kamar hotelnya, menghirup udara malam yang segar, tetapi pikirannya jauh dari ketenangan yang ditawarkan kota ini. Sudah dua minggu sejak operasi besar-besaran Heptagon menghancurkan Black Dawn di Afrika, tetapi jauh di dalam dirinya, ia tahu bahwa ini bukanlah akhir. Perang yang sebenarnya baru saja dimulai.Di belakangnya, suara langkah kaki mendekat. Thomas menoleh dan melihat Sebastian N'Dour berdiri dengan tangannya disilangkan di dada, ekspresi wajahnya tetap setenang biasanya."Kau seharusnya menikmati malam terakhir di Afrika sebelum kembali ke akademi," ujar Sebastian.Thomas mengangguk pelan. "Sulit untuk merasa lega ketika kita tahu bahwa ini belum selesai."Sebastian tersenyum tipis dan mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya sebuah pisau berbilah hitam dengan ukiran tribal khas Afrika. Ia menyerahkannya kepada Thomas."Ini sebagai kenang-kenan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status