Share

Bab 11-The Heptagon - Part I

Auteur: Aljum'ah R
last update Dernière mise à jour: 2025-02-08 10:42:26

Kisah The Heptagon bermula jauh sebelum zaman modern, tepatnya pada tahun 1900. Konon, dua tokoh penting yang identitas aslinya masih diselimuti misteri mendirikan organisasi ini dalam diam. Kedua pendiri tersebut kemudian mendapatkan julukan yang sangat terkenal di kalangan mereka: The Eyes dan The Head.

Cerita menyebutkan bahwa dua tokoh inilah yang dengan cerdik merancang strategi untuk memperluas kendali mereka ke seluruh penjuru dunia. Hanya 14 tahun sebelum pecahnya Perang Dunia I, The Heptagon diyakini memainkan peran penting di balik layar. Dalam bayang-bayang konflik global itu, organisasi ini diduga telah menginisiasi perang sebagai cara untuk melemahkan ekonomi berbagai negara, sehingga mereka bisa memperluas jaringan dan kekuasaan mereka.

Walaupun The Head merupakan salah satu pendiri, ia tak pernah secara resmi masuk ke dalam struktur organisasi ini. Sedangkan The Eyes pemimpin tertinggi yang menjadi simbol kendali penuh mengawasi jalannya operasi The Heptagon, memastikan bahwa setiap langkah dan strategi yang diambil selaras dengan ambisi besar mereka.

Simbolisme yang Mempesonakan

Simbol organisasi ini pun tidak kalah menakjubkan. The Heptagon diwakili oleh sebuah gambar segi tujuh dengan satu mata di tengahnya. Mata tunggal itu melambangkan pengawasan dan kontrol yang menyeluruh, sementara segi tujuh mengingatkan pada jangkauan kekuasaan organisasi ini yang merambah ke seluruh tujuh benua. Filosofi di balik simbol tersebut adalah bahwa The Heptagon memiliki kendali penuh atas segala sesuatu, mengawasi setiap pergerakan di dunia bawah kota, dan bahkan di negara-negara yang tampak terlepas dari kekuasaan mereka.

Struktur Organisasi

Di balik tirai misteri yang menyelimuti The Heptagon, terdapat struktur organisasi yang sangat terorganisir dan sistematis. Organisasi ini dipimpin oleh sebuah dewan elit yang dikenal sebagai The Council. Terdiri dari tujuh pemimpin elit, The Council mengawasi dan mengendalikan seluruh operasi The Heptagon di berbagai benua. Dari ketujuh pemimpin tersebut, satu nama yang selalu didengar adalah Sullivan Amorte Montera, yang lebih dikenal dengan julukan Mr. Ice.

Mari kita telaah satu per satu para pemimpin elit ini dan wilayah kekuasaannya:

1. Mr. Ice, Wilayah: Benua Eropa, Pusat Operasi: London, Inggris

Struktur Bawahan: Setiap negara di wilayah Eropa di bawah kendalinya memiliki 50 bawahan, yang dikenal dengan julukan The Line 1 hingga The Line 50.

Catatan: Mr. Ice adalah sosok yang dingin dan terkendali, memancarkan ketenangan meski di tengah kekacauan. Ketenangannya inilah yang membuat dia mendapat julukan Mr. Ice, seolah-olah mampu membekukan segala rintangan yang menghadangnya.

2. Mr. Shogun, Wilayah: Benua Asia, Pusat Operasi: Shanghai, China

Struktur Bawahan: Di wilayah Asia, Mr. Shogun mengatur 48 bawahan di setiap negara, dengan nomor urut The Line 51 hingga The Line 98.

Catatan: Dengan warisan budaya yang kental dan strategi yang terinspirasi dari tradisi militer kuno, Mr. Shogun, menunjukkan bahwa dia memimpin dengan disiplin dan ketegasan yang sama seperti seorang panglima perang.

3. Mr. Patriot, Wilayah: Benua Amerika Utara, Pusat Operasi: Los Angeles, USA

Struktur Bawahan: Di Amerika Utara, Mr. Patriot memiliki 23 bawahan per negara, yang diberi nomor urut The Line 99 hingga The Line 121.

Catatan: Mr. Patriot, mencerminkan gaya kepemimpinannya yang penuh semangat dan nasionalis. Ia menggunakan karisma dan kekuatan retorikanya untuk menginspirasi dan mengarahkan bawahannya.

4. Mr. Samba, Wilayah: Benua Amerika Selatan, Pusat Operasi: Sao Paulo, Brasil

Struktur Bawahan: Di wilayah Amerika Selatan, Mr. Samba memimpin 12 bawahan per negara, dengan nomor urut The Line 122 hingga The Line 133.

Catatan: Julukan Mr. Samba memiliki gaya kepemimpinannya yang energik dan penuh warna, seolah mengalun bagai irama samba yang mempesona namun penuh ketegangan.

5. Mr. Outback, Wilayah: Benua Australia, Pusat Operasi: Sydney, Australia (atau kota besar lain yang menjadi pusat aktivitas di Australia)

Struktur Bawahan: Untuk wilayah Australia, Mr. Outback mengatur 8 bawahan per negara, dengan nomor urut The Line 134 hingga The Line 141.

Catatan: Mr. Outback, dikenal karena kemampuan bertahan hidup di lingkungan yang keras dan tandus, mencerminkan semangat dan keuletan khas rakyat Australia.

6 Mr. .Savanna, Wilayah: Benua Afrika, Pusat Operasi: Johannesburg, Afrika Selatan

Struktur Bawahan: Di wilayah Afrika, Mr. Savanna mengawasi 15 bawahan per negara, dengan nomor urut The Line 142 hingga The Line 156.

Catatan: Mr. Savanna, menggabungkan kekuatan tradisional dan modern dalam kepemimpinannya, menggunakan strategi yang fleksibel namun efektif untuk mengendalikan wilayahnya yang luas dan beragam.

7. Mr. Polar, Wilayah: Benua Antartika, Pusat Operasi: Sebuah basis rahasia di Antartika

Struktur Bawahan: Di wilayah yang paling ekstrem ini, Ms. Polar memimpin 5 bawahan per negara, dengan nomor urut The Line 157 hingga The Line 161.

Catatan: Julukan Ms. Polar mencerminkan kesejukan dan ketegasan Aurora dalam mengelola wilayah yang keras dan dingin. Meskipun Antartika tampak hampa, kehadirannya menunjukkan bahwa The Heptagon memiliki pengaruh di setiap sudut dunia.

Kekuatan dan Filosofi The Heptagon

Secara keseluruhan, The Heptagon bukanlah sekadar jaringan kriminal biasa. Organisasi ini telah menyusun struktur yang sangat rapi, memungkinkan mereka untuk mengendalikan pasar gelap, perdagangan ilegal, dan operasi bawah tanah di lima benua. Filosofi yang mendasari organisasi ini adalah kendali penuh simbol yang diwakili oleh segi tujuh dengan satu mata di tengah, mengingatkan bahwa mereka mengawasi setiap pergerakan di dunia.

The Eyes, sebagai pemimpin tertinggi, memiliki kekuasaan yang hampir tak tertandingi di antara semua struktur organisasi. Walaupun dua pendiri asli, The Eyes dan The Head, masih dirahasiakan, jelas bahwa The Eyes merupakan figur sentral yang memimpin The Council dengan visi yang luas dan strategis. Sementara itu, The Head, meskipun bukan bagian resmi dari struktur, tetap memiliki pengaruh yang terselubung dan mempengaruhi arah organisasi.

----------------------> Bersambung

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 35 - Transformasi Thomas - Part 04

    Ia menghindari pukulan lurus dengan gerakan slipping, memiringkan kepala hanya beberapa inci dari tinju George.Hook kanan datang cepat, tetapi Thomas mengangkat sikunya untuk menangkis, merasakan benturan yang nyaris mematahkan tulangnya.Saat tendangan putar melesat, Thomas melompat mundur, menggunakan momentum George untuk memperhitungkan serangan balasan.Dan di situlah momen itu datang.Saat sikutan George mengarah ke lehernya, Thomas menurunkan tubuhnya, merendah, lalu meluncurkan uppercut langsung ke ulu hati George.DUG!Untuk pertama kalinya, George terdorong mundur.Thomas tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dengan kecepatan yang ia pelajari dari pertarungan ke-99, ia menyerang balik.Elbow strike ke rahang.Tendangan rendah ke lutut.Sebuah pukulan straight ke arah dada.Namun, George bukan lawan yang mudah. Saat serangan ketiga hampir mengenai, George tiba-tiba berbalik, menggunakan energi Thomas sendiri untuk menjatuhkannya dengan teknik grappling.Thomas terhuyung, teta

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 34 - Transformasi Thomas - Part 03

    Serigala itu tidak sendiri. Ada lima ekor lain yang mengintainya dari balik pepohonan.Thomas tahu bahwa ia harus bertarung.Ia mengambil tongkat besar yang terbakar di ujungnya dan mengayunkannya ke arah serigala pertama. Hewan itu mundur, tetapi lima lainnya bergerak mendekat. Ia tidak bisa melawan mereka semua.Pilihannya hanya satu "Lariiiii."Dengan cepat, ia berbalik dan berlari melewati hutan, napasnya tersengal. Ia melompati akar pohon, menerobos semak-semak, sementara suara cakar-cakar tajam mendekatinya dari belakang. Ia tidak bisa berhenti.Setelah hampir satu menit penuh berlari, ia melihat celah sempit di antara dua batu besar. Tanpa berpikir panjang, ia meluncur masuk dan menekan tubuhnya ke dalam ruang kecil itu. Serigala-serigala itu berhenti di luar, menggeram marah, tetapi tak bisa menjangkaunya.Ia menunggu, menahan napas, hingga akhirnya suara mereka menghilang.Malam itu, ia tidak bisa tidur. Ia menyadari satu hal: tempat ini tidak akan memberinya belas kasihan. J

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 33 - Transformasi Thomas - Part II

    Ia menggoreskan bilahnya ke telapak tangannya sendiri. Darah segar menetes ke dalam gelas kosong di tengah mereka.Tanpa ragu, Flynn mengambil pisau itu dan mengikuti, menyayat telapak tangannya sendiri sebelum meneteskan darahnya ke dalam gelas. "Setiap misi, setiap pertempuran, setiap kejatuhan… kita tetap satu."Alex, dengan tatapan penuh tekad, mengulangi ritual yang sama. "Kita tidak akan pernah berdiri sendirian. Kita adalah satu jiwa dalam empat tubuh."Akhirnya, Thomas mengambil pisau itu, merasakan dinginnya baja di kulitnya sebelum menyayat telapak tangannya sendiri. Darahnya bercampur dengan darah saudara-saudaranya, mengukuhkan sumpah yang lebih kuat dari sekadar kata-kata.Ia mengambil gelas itu, memutarnya pelan sebelum meneguknya. Darah hangat mengalir di tenggorokannya, bukan sebagai simbol kelemahan, tetapi sebagai bukti tak terbantahkan bahwa mereka telah memilih jalan yang sama. Tanpa ragu, gelas itu berpindah ke Alex, lalu ke Diego, dan terakhir ke Flynn. Mereka me

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 32- Transformasi Thomas - Part I

    Setelah berminggu-minggu menjalani latihan intensif di akademi, Thomas mulai merasakan perubahan dalam dirinya. Ia menjadi lebih cepat, lebih kuat, dan lebih waspada. Namun, dalam setiap latihan, ia juga mulai menyadari batasannya. Meskipun telah melalui berbagai skenario pertempuran, Thomas tahu bahwa ia masih jauh dari kata siap untuk menghadapi ancaman Black Dawn yang sesungguhnya.Sebuah komunikasi rahasia terjadi di salah satu markas Heptagon. Mr. Ice, salah satu The Council, telah berbicara dengan George Simbian secara langsung."Anak itu punya potensi," kata Mr. Ice dengan suara dingin khasnya. "Tapi dia belum siap. Jika dia ingin bertahan dalam perang berikutnya, dia harus menjadi lebih dari sekadar prajurit biasa."George menyilangkan tangan. "Kau ingin aku melatihnya secara khusus?""Ya. Tapi aku tidak ingin kau menawarkan diri. Jika Thomas benar-benar siap, dia akan datang kepadamu sendiri."George mengangguk paham. "Baik. Jika dia cukup cerdas untuk menyadari kelemahannya,

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 31 - Bayangan dan Ancaman- Part II

    Thomas tersenyum, tetapi ia tahu ada kebenaran dalam ucapan mereka. Ia memang berubah. Setelah melihat kematian, menyaksikan bagaimana Heptagon mengendalikan dunia kriminal, dan mengalami langsung pertarungan brutal, ia tidak bisa kembali menjadi siswa biasa yang hanya menjalani pelatihan tanpa memahami konsekuensinya.Keesokan harinya, Thomas kembali ke rutinitas akademi tetapi dengan nuansa yang berbeda. Di lapangan latihan, setiap tatapan yang diarahkan padanya terasa berat. Sebagian besar siswa lain melihatnya dengan rasa hormat, beberapa dengan iri, dan yang lain dengan waspada.Tidak seperti biasanya, Saat sesi Latihan kali ini, George Simbian adalah instruktur hari itu menggantikan Antonov, dan dia telah menanti terlebih dahulu dilapangan. "Hayooo….berkumpul lebih cepat, PARA BAJINGAN, kalian fikir kita sedang-piknik". Mendengar teriakan George. para siswa panik, berlari dan segera cepat membentuk barisan. Diego mendengar suara yang tidak asing baginya, spontan menepuk jidatn

  • THE HEPTAGON - Perang di Dalam Bayangan   Bab 30 - Bayangan dan Ancaman- Part I

    Langit malam di Afrika Selatan terbentang luas, bertabur bintang yang bersinar di atas kota Johannesburg. Thomas berdiri di balkon kamar hotelnya, menghirup udara malam yang segar, tetapi pikirannya jauh dari ketenangan yang ditawarkan kota ini. Sudah dua minggu sejak operasi besar-besaran Heptagon menghancurkan Black Dawn di Afrika, tetapi jauh di dalam dirinya, ia tahu bahwa ini bukanlah akhir. Perang yang sebenarnya baru saja dimulai.Di belakangnya, suara langkah kaki mendekat. Thomas menoleh dan melihat Sebastian N'Dour berdiri dengan tangannya disilangkan di dada, ekspresi wajahnya tetap setenang biasanya."Kau seharusnya menikmati malam terakhir di Afrika sebelum kembali ke akademi," ujar Sebastian.Thomas mengangguk pelan. "Sulit untuk merasa lega ketika kita tahu bahwa ini belum selesai."Sebastian tersenyum tipis dan mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya sebuah pisau berbilah hitam dengan ukiran tribal khas Afrika. Ia menyerahkannya kepada Thomas."Ini sebagai kenang-kenan

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status