Share

17-Pilih Pergi atau Viral!

"Kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan kan, Mel? Kamu sadar arti undangan sidang di kamar kita ini bukan?" Mas Bima masih saja panik dan terkejut bahkan tak percaya jika aku melakukan semua ini dengan kesadaran penuh.

Dikucek matanya perlahan, lalu kembali membaca selembar kertas di tangannya. Laki-laki itu masih saja tak yakin jika yang dipegangnya detik ini benar-benar undangan sidang dari pengadilan untuknya.

"Amel! Kamu benar-benar nggak waras," lirihnya sembari mengusap wajah kasar. Aku hanya tersenyum sinis melihatnya seperti itu.

Mas Bima kembali berteriak. Mengguncang-guncang bahuku seperti orang kesurupan. Matanya menyorot tajam. Dinda pun keluar dari kamarnya karena mendengar teriakan Mas Bima. Bahkan si kembar ikut terbangun karenanya.

"Bik Marni, tolong ajak si kembar jalan-jalan di taman dulu, ya? Saya mau bicara dengan papa dan tantenya," ucapku pada Bik Marni yang langsung dijawab dengan anggukan kepala.

"Sayang, ikut bik Marni ke taman dulu ya beli es krim atau b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status