Share

16-Shock Terapi

Pemasangan cctv sudah beres. Dinda pun sudah kembali ke rumah. Aku tahu dia keguguran beberapa hari yang lalu tapi dia dan Mas Bima masih saja bersandiwara seolah tak terjadi apa-apa diantara mereka. Kesel, sih. Tapi biar saja. Jika mereka terus bersandiwara, aku pun akan terus berpura-pura tak tahu hubungan mereka.

Malam semakin larut namun aku belum bisa memejamkan kedua mata. Meski begitu aku masih tetap berusaha untuk tidur. Kututup wajah dengan selimut agar bisa lekas tidur meski pikiran masih kemana-mana. Bayangan kebahagiaanku bersama Mas Bima dan pengkhianatannya masih lalu lalang di benak. Entahlah. Rasanya begitu sakit dan tak rela tapi apa boleh dikata nasi sudah menjadi bubur.

Perlahan kurasakan Mas Bima beranjak dari ranjangnya. Dia berjingkat-jingkat pelan menuju pintu kamar dan membukanya perlahan. Entah mau ke mana dia. Aku masih pura-pura tak melihat pun tak mendengarnya.

Beberapa menit kemudian, aku baru keluar kamar. Perlahan kudengar suara Mas Bima sudah berada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rokayah Rokayah
tak sabar menunggu bab berikutnya..ceritanya tambah seru!!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status