Keduanya terkekeh mendengar ucapan Eza.
“Abis ini ada kelas, ga?” tanya Eza.
Zia menggelengkan kepalanya. “Ga ada, kan hari ini cuma dua makul aja.”
“Oh, ya udah.
Ponsel Zia terus berdering sepanjang dia mengerjakan tugas Aljabar Linear Elementar.“Angkat dulu ponselmu Zi, kayaknya bordering terus itu. Siapa tau penting?” ujar Elang kepada Zia.Merasa apa yang diusulkan oleh Elang benar, Zia menganggukkan kepalanya dan menarik ponsel dari atas mejanya. “Aku angkat dulu y
Lima bulan kemudian ...“Iya, iya. Ini aku lagi makan, kok! Kamu juga jangan lupa makan, ya!”Zia sibuk menuangkan bubuk oat ke dalam mangkuk, kemudian menyeduhnya dengan segelas air susu hangat. Ia mengaduk perlahan isi dalam mangkuk tersebut, sementara ia mengapitkan ponselnya di antara bahu kanan dan telinganya.
“Dia sudah banyak terluka sejak kecil.” Bayu menyelesaikan kalimatnya. “Mamanya pergi meninggalkan dia dan Papanya untuk laki-laki lain, sementara Papanya harus terpuruk selama bertahun-tahun dan tak jarang melampiaskan amarah kepadanya.”“Baik verbal maupun fisik, dia menerima semuanya. Dia menerima amukan yang Papanya layangkan untuk Mamanya, dia menerima pukulan yang tak seharusnya dia terima. Dia sudah menderita sejak kecil. Tapi ... akhir-akhir ini sepertinya dia bahagia.”
Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE
Keduanya terkekeh mendengar ucapan Eza.“Abis ini ada kelas, ga?” tanya Eza.Zia menggelengkan kepalanya. “Ga ada, kan hari ini cuma dua makul aja.”“Oh, ya udah.
Zia berhenti mengerjakan kalkulus di hadapannya, menggantinya dengan layar ponsel yang sedang digunakan olehnya.Satu pesan baru dari Eza.E Z A : Zi, lagi sibuk?Zia Anastasya : Ngga, kenapa?