Share

15. Bagas Adji Frasta

            Akhirnya Gravity bisa membawa Bagas ke kamar hotel setelah perjuangan yang menyebabkan bahunya kesemutan. Bagas tidak ada henti-hentinya meracau, Gravity bahkan menjadi pusat perhatian orang karena suara Bagas yang cukup keras. Ia membanting tubuh Bagas ke atas kasur, membuka sepatu yang dikenakannya dan juga melepaskan ikat pinggangnya. Ia tidak ingin kalau hal tersebut akan menganggu tidur Bagas.

“Graav” Gravity memutar bola matanya malas mendengar panggilan dari Bagas

“Graav, lo masih disni kan?” Gravity hanya menajwab pertanyaan Bagas dengan anggukan kepala saja, walau pun ia tahu kalau Bagas tidak akan melihatnya

“Graav? Lo gak akan ninggalin gue demi si Abil lagi kan?” ucapan dari Bagas kali ini sukses membuat Gravity menghentikan aktivitasnya

“lo tahu seberapa tersiksanya gue? Hah?” oke, sepertnya Gravity hanya perlu mendengarkan racau

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status