Share

Jati Diri Junia

Namun, aku terus bergerak meninggalkan mobil pick up itu dan juga Paman. Berdiri di sisi jalan untuk menyetop taksi yang lewat, dan kembali ke Jakarta memastikan keadaan Salsa baik –baik saja.

Belum lagi mendapatkan taksi yang akan membawaku, mobil pick up yang tadi membawa kami berputar haluan dan berhenti tepat di depanku.

“Jun! Naiklah! Sopirnya sudah bersedia membawa kita ke Jakarta.” Paman bicara sambil enggan menatapku.

Meski begitu aku sangat senang melihat ini. Tak masalah jika harus satu ruang dengan kambing selama berjam –jam, yang penting aku bisa menemukan Salsa. Tak membuang waktu lagi, aku pun bergegas naik ke atas bak mobil yang tadi sempat kutinggalkan.

“Hehm, lagakmu, Jun. Seperti punya uang saja membayar taksi ke Jakarta!” Paman mencebik meremehkanku.

Semua itu memang tak bisa dipungkiri. Ucapan Paman benar, bahwa aku tidak punya uang yang cukup untuk membayar taksi sampai Jakarta. Pamanlah yang selama ini mengendalikan warisan orang tuaku. Aku benar –benar merasa se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status