Share

Chapter 124

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2025-01-21 23:39:39

Matahari menggantung tinggi di langit, memancarkan panas yang hampir tak tertahankan. Udara di halaman dalam Istana Serigala Merah menciptakan ilusi kabur di atas permukaan tanah.

Xuan Li duduk di bawah naungan pohon besar yang rimbun, berusaha menghindari sengatan matahari. Embusan angin yang sesekali datang terasa seperti berkah kecil.

Namun, ketenangan singkatnya terganggu. Dari kejauhan, dua orang pengawal istana berjalan tergesa-gesa, diikuti seorang pria dengan raut wajah bengis dan langkah penuh keyakinan.

Xuan Li segera menyandarkan tubuhnya pada batang pohon, menyembunyikan dirinya di balik bayangannya. Matanya menyipit, mengamati sosok itu dengan cermat.

Pria itu memiliki aura dominan yang sulit diabaikan, dengan tatapan tajam yang seolah mampu menembus jiwa. Wajahnya memiliki kemiripan dengan Mo Yufan.

"Mungkinkah pria ini...," gumam Xuan Li menduga-duga.

Sebagai kepala pengawasan pajak di Kerajaan Serigala Merah, Mo Jingtian bukan hanya seorang pejabat biasa. Pria
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
MISTERIOUS
Terima kasih banyak kak. Semoga ceritanya menghibur
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 483

    Iblis itu tertawa. Suaranya dalam, namun ganjil. Setiap getarannya menancap ke telinga seperti pisau dingin. Kabut di sekelilingnya menebal, seolah menjauh dari sosok itu sendiri. Tatapan kosong dan lambang darah hitam yang melingkar di sekujur kulitnya tampak hidup, berdenyut mengikuti detak sesuatu yang bukan jantung. Wu Hei bergumam dalam kepala Xuan Li. “Bukan hanya pengikut. Dia adalah perwujudan kehendak Dewa Darah Hitam itu sendiri.” Xuan Li tetap berdiri tegak. Tidak bergerak satu langkah pun. Yi Qing melayang rendah di sisinya, aura roh pedang itu makin padat. Setiap goresan lambang di tubuh iblis itu memancarkan gangguan aneh, seolah menolak hukum alam. “Ternyata dia sendiri yang datang,” gumam Xuan Li, suara nyaris tak terdengar. Tak perlu jawaban. Sosok iblis itu melangkah. Pelan, namun setiap langkah menimbulkan riak di tanah. Batu retak, udara meliuk. Di sekeliling medan, pasukan iblis maupun manusia mulai menyadari ada yang berbeda. Seolah waktu melambat s

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 482

    Kedamaian hanya bertahan sekejap.Langit yang semula tenang kini menghitam. Di kejauhan, formasi pelindung memancarkan cahaya redup, pertanda pertama bahwa serangan telah dimulai.Xuan Li sudah tahu. Sejak sinyal pelacak menyala dalam formasi langit-langit ruangan sebelumnya, ia telah bersiap. Tapi saat suara dentuman pertama menggema dari arah gerbang timur, semua keraguan lenyap.“Iblis sudah datang.”Lin Fei berdiri di sisinya, pedang di tangan, wajahnya serius. Tak ada percakapan panjang. Keduanya hanya saling bertukar pandang, lalu melangkah ke luar aula utama.Di luar, suasana kacau. Beberapa tetua masih mempersiapkan formasi pertahanan. Murid-murid tingkat menengah kebingungan mencari posisi. Sementara itu, tiga sosok tinggi besar dengan kulit hitam keunguan telah menembus gerbang luar, memimpin pasukan iblis yang jumlahnya mendekati seratus.Namun yang paling mencolok bukan jumlah mereka, melainkan tekanan yang mereka bawa, gelombang niat membunuh yang menyesakkan dada.“Yang

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 481

    Langkah Lin Fei menggetarkan udara saat tubuhnya melayang turun dari balkon. Jubah putihnya berkibar, dan aura pedangnya menyapu ruangan seperti angin musim dingin.Semua mata memandang ke arahnya. Beberapa tetua sekte memicingkan mata, menilai kekuatan pemuda itu. Di antara mereka, ada yang mengenali gaya napasnya, langsung dari garis inti Sekte Pedang Langit.Xuan Li berdiri diam di atas panggung batu, topeng besi hitamnya masih menutupi wajahnya. Matanya menyipit.“Ujian pedang?” tanyanya datar.Lin Fei berhenti tiga langkah darinya, tangan masih di balik punggung. “Aku tidak datang untuk merampas pil, dan tidak berniat menjatuhkanmu. Tapi jika kau ingin dunia mempercayaimu, maka biarkan aku sendiri menyaksikan, apakah Wu Yu masih setajam dulu.”Xuan Li tidak menjawab. Ia hanya mengangkat tangannya.Sebuah pedang hitam perlahan muncul dari udara kosong. Kabut hitam samar mengepul dari bilahnya. Aura dingin dan sunyi merambat seperti bayangan malam. Dari dalam pedang itu, roh pedang

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 480

    Api spiritual menari di udara, membentuk pusaran warna biru keunguan yang tak lazim. Aroma pekat dari bahan-bahan langka memenuhi ruangan, menggantikan kegelisahan yang baru saja mereda. Semua mata tertuju ke tungku di depan Xuan Li alias Wu Yu yang duduk tegak dengan tangan menyatu dalam mudra khusus.Tubuhnya seperti patung, tapi setiap gerakan tangannya mengalir seperti seni, menaburkan serbuk kristal dari Tanduk Petir Biru, meneteskan cairan dari Jantung Teratai Es, lalu menyulamnya dengan nyala api dari Roh Api Surgawi. Di balik topengnya, mata Xuan Li memantau setiap respon bahan, mengatur suhu dan rotasi dalam hitungan napas.Saat tungku mendesis halus, dan energi pil mulai terbentuk, desahan kagum terdengar dari berbagai penjuru ruangan."Teknik seperti itu..." bisik seorang tetua dari Sekte Delapan Rembulan, "…hanya diturunkan di antara alkemis dari Paviliun Jiwa Abadi. Wu Yu… benar-benar masih hidup?"Tiga puluh enam napas kemudian, tungku bergetar ringan. Tutupnya terangkat

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 479

    Ketika waktu mencapai puncaknya, saat para tamu mulai menanti pil utama yang akan dilelang, saat suasana di ruangan tegang tapi hening, Xuan Li bertindak.Tangan kanannya bergerak pelan, nyaris tak terlihat. Tapi pada saat yang sama, seluruh formasi dalam ruangan bereaksi. Sebuah pola melingkar muncul di langit-langit, lalu menembakkan sinar kebiruan ke satu titik di kursi penonton.“—?!”Tubuh seorang pria berpakaian biasa tiba-tiba terpaku di tempatnya. Matanya melebar. Sebelum ia sempat menyentuh cincin ruangnya, tubuhnya melayang, ditarik paksa ke tengah ruangan seperti boneka tak berdaya.Tamu-tamu lain tersentak.Dua orang lain menyusul, diseret dari posisi berbeda, satu dari barisan tamu mandiri, satu lagi dari kursi sekte kecil yang duduk jauh di belakang.Ketiganya kini mengambang di udara, terjerat oleh garis-garis cahaya spiritual. Wajah mereka berubah. Daging di sekitar rahang mereka meretak, menyingkap lapisan kulit hitam di bawahnya. Mata mereka bersinar merah untuk sesa

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 478

    Beberapa wajah berubah. Perwakilan sekte tertentu mulai menyipitkan mata. Kalimat itu bukan sembarang pengantar. Itu adalah pernyataan perang diam-diam.Xuan Li kembali duduk. Lalu, dengan gerakan halus, ia mengeluarkan tungku pil miliknya.Bentuknya sederhana, terbuat dari batu hitam legam tanpa ukiran, namun aura tenang yang keluar darinya membuat seisi ruangan bergetar halus.Ia meletakkannya di hadapannya, lalu menutup mata.Satu napas. Dua napas. Lalu api spiritual menyala tanpa suara, membungkus dasar tungku dengan nyala biru keunguan. Aroma ringan menyebar, samar, namun menenangkan. Beberapa alkemis di antara tamu mengerutkan alis. Mereka mengenali jenis api itu. Bukan sembarang api biasa.Pil utama belum dibuat, tapi semua orang sudah menyadari, ini bukan pertunjukan biasa.Tabib Hantu Wu yang mengamati dari jauh tersenyum samar. “Anak ini... akhirnya memulai.”Dan di balik kota yang tampak damai, kekuatan-kekuatan tersembunyi mulai bergerak. Mata-mata dari berbagai faksi, kla

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status