Teilen

Chapter 276

last update Zuletzt aktualisiert: 18.03.2025 23:54:38

Rasa sakit mengoyak dadanya, membuat napasnya tersengal-sengal. Kakinya gemetar, hampir tak mampu menopang tubuhnya saat ia bersandar pada batang pohon tua itu. Keringat dingin mengalir di pelipisnya, merembes ke leher dan punggungnya.

Namun, yang lebih mengganggunya bukanlah luka fisik, melainkan suara yang menggema dalam benaknya.

"Takdirmu telah menunggu."

Suara itu bukan sekadar bisikan samar, melainkan sesuatu yang terasa akrab, seolah berasal dari bagian terdalam jiwanya sendiri.

Xuan Li mengepalkan tangan.

"Takdir?"

Ia menegakkan kepala, menatap langit malam yang gelap dan tak berbintang. Seumur hidupnya, ia telah berjalan sendiri, menempuh jalan yang penuh darah dan pengkhianatan. Ia tidak pernah tunduk pada siapa pun. Tidak kepada klan, tidak kepada guru, tidak kepada dewa sekalipun.

Jadi, jika ada yang mengira dirinya akan menyerah pada sesuatu yang disebut ‘takdir’…

"Aku tidak percaya pada takdir."

Mata Xuan Li berkilat. Namun, ketika ia mencoba bangkit, sesuatu menghantamn
Lies dieses Buch weiterhin kostenlos
Code scannen, um die App herunterzuladen
Gesperrtes Kapitel
Kommentare (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
ALLE KOMMENTARE ANZEIGEN

Aktuellstes Kapitel

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 617

    "Xuan Li..." gumam Xuan Huayin, masih belum yakin."Aku adalah Wu Yu, Xuan Li sudah mati," jawab Xuan Li dengan nada dingin yang menusuk. "Dan kau tidak memiliki hak untuk memerintahku, Xuan Huayin."Panggilan tanpa gelar kehormatan tersebut membuat kaisar terkejut. Tidak ada yang berani memanggil namanya secara langsung, kecuali keluarga terdekat atau seseorang yang sudah tidak mengakui otoritasnya.Xuan Li berbalik menghadap ayahnya sepenuhnya. "Seharusnya kau berterima kasih kepadaku. Aku telah melindungi rakyatmu dari ancaman yang nyaris menghancurkan kerajaan. Namun bukannya bersyukur, kau malah menghalangi ketika aku hendak menghabisi musuh negara ini."Kata-kata tersebut menohok hati Xuan Huayin lebih dalam dari luka fisik apa pun. Dia melihat kebencian dan kekecewaan yang mendalam di mata putranya, perasaan yang selama ini dia khawatirkan akan muncul suatu hari.Kaisar yang pernah ditakuti oleh seluruh benua kini terduduk lemah di hadapan putranya sendiri. Air mata mulai menga

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 616

    Seruan putus asa Xuan Huayin terdengar samar di tengah gemuruh pertarungan, namun Xuan Li sama sekali tidak menghiraukan. Mata yang heterokromnya terfokus penuh pada Liang Xue yang kini mulai terengah-engah di hadapannya. Energi spiritual yang mengalir dalam tubuh gioknya seolah tidak mengenal batas, terus bergelombang seperti samudra yang tidak pernah surut."Masih belum cukup," gumam Xuan Li dengan suara dingin yang menggetarkan udara di sekelilingnya.Sayap hitam kristal di punggungnya mengembang lebar, memancarkan aura gelap yang menakutkan. Namun yang membuat Liang Xue waspada bukanlah kekuatan fisiknya, melainkan energi spiritual yang mulai mengalir ke arah yang berbeda. Energi tersebut tidak lagi berkonsentrasi untuk serangan langsung, tetapi menyebar dalam pola-pola rumit yang tidak dapat dipahami.Liang Xue merasakan sesuatu yang aneh mulai merasuki pikirannya. Dunia di sekitarnya tampak berubah secara perlahan, warna mulai memudar, suara menjadi teredam, dan realitas tampak

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 615

    Benturan kedua kekuatan menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan semua benda di radius lima puluh meter. "Teknik Cakar Iblis!" teriak Liang Xue sambil lancarkan serangan bertubi-tubi. Sepuluh cakar energi gelap berbentuk seperti hantu menyerang dari berbagai arah secara bersamaan. Setiap cakar tersebut mengandung energi alam bayangan yang cukup untuk melenyapkan sebuah gunung kecil. Xuan Li tidak tinggal diam. Tubuh gioknya bergerak dengan kelincahan yang mengejutkan, menghindari sebagian besar serangan sambil membalas dengan pukulan-pukulan yang diperkuat energi spiritual murni. "Tinju Cahaya Suci!" teriaknya sambil melancarkan pukulan yang dilapisi cahaya putih bersih. Pukulan tersebut berbenturan dengan salah satu cakar hantu, menciptakan ledakan energi yang membuat tanah di bawah mereka retak hingga kedalaman puluhan meter. Liang Xue mundur beberapa langkah, matanya menyipit melihat kekuatan yang ditunjukkan lawannya. "Menarik. Tapi itu tidak cukup untuk mengalahkanku."

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 614

    Energi gelap yang tersisa dari mayat-mayat yang berserakan mulai berkumpul seperti kabut pekat menuju tubuh Xuan Li. Aliran energi tersebut menciptakan pusaran angin hitam di sekelilingnya, menarik setiap jejak kekuatan alam bayangan yang masih tertinggal di medan perang.Xuan Li merasakan gelombang kekuatan yang luar biasa mengalir ke dalam pembuluh darahnya. Energi yang selama ini ia tekan dan sembunyikan kini bangkit dengan intensitas yang mengguncang fondasi kekuatannya. Kulitnya yang semula normal perlahan berubah menjadi putih seperti giok yang dipoles halus, memancarkan cahaya lembut namun menakutkan."Apa yang terjadi padaku?" gumamnya sambil menatap kedua tangannya yang kini bersinar.Mata heterokromnya - yang satu biru seperti langit siang, yang lain merah seperti darah - mulai memancarkan cahaya yang semakin terang. Perubahan yang terjadi pada tubuhnya bukan sekadar transformasi fisik biasa, melainkan evolusi menuju sesuatu yang jauh melampaui batas manusia normal.Tiba-tib

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 613

    Huayin segera mengarahkan tubuh dharmanya untuk bertahan. Kedua tangan raksasa dharma tersebut saling bertemu di depan dada, menciptakan perisai cahaya emas yang tebal.BOOOMMMM!Benturan antara kegelapan dan cahaya menciptakan ledakan yang dahsyat. Gelombang energi menyebar ke segala arah, menghancurkan bangunan-bangunan di sekitar. Bahkan gunung-gunung di kejauhan ikut bergetar karena guncangan tersebut.Ketika asap mulai reda, terlihat bahwa tubuh dharma Huayin telah retak di berbagai tempat. Cahaya emas yang sebelumnya menyilaukan kini mulai meredup."Masih belum cukup," gumam Tuan Ketidakadilan sambil mempersiapkan serangan kedua.Kali ini ia menggunakan kedua tangannya. Energi kegelapan yang jauh lebih pekat dan mengerikan mulai berkumpul. Udara di sekitarnya menjadi sangat dingin hingga embun beku mulai terbentuk di tanah."Jika kau ingin melindungi kekaisaranmu, tunjukkan kekuatan sesungguhnya!" tantang Tuan Ketidakadilan.Huayin menyadari bahwa ia sudah mencapai batas kemampu

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 612

    Asap hitam mengepul tebal di atas ibukota Kekaisaran Bulan Perak ketika gelombang terakhir mayat hidup menyerbu tembok luar. Suara bentakan logam dan jeritan kematian berpadu menciptakan simfoni neraka yang menggema.Kaisar Xuan Huayin berdiri di atas menara tertinggi, zirah emas kekaisarannya berkilau terkena cahaya api yang berkobar di berbagai sudut kota. Matanya yang tajam mengamati setiap gerakan musuh dengan ketenangan seorang penguasa yang sudah mengalami ribuan pertempuran."Yang Mulia, tembok ketiga sudah runtuh!" lapor seorang jenderal sambil berlutut. Darah segar mengalir dari pelipisnya, namun matanya masih menyala dengan tekad yang tidak tergoyahkan."Berapa banyak yang tersisa?" tanya Huayin tanpa mengalihkan pandangannya dari medan perang."Kurang dari sepuluh ribu prajurit, Yang Mulia. Sisanya..." suara jenderal tersebut terputus.Huayin mengangguk perlahan. Ia sudah memperkirakan hal ini sejak awal. Musuh yang mereka hadapi bukan lagi pasukan biasa yang bisa dikalahka

Weitere Kapitel
Entdecke und lies gute Romane kostenlos
Kostenloser Zugriff auf zahlreiche Romane in der GoodNovel-App. Lade deine Lieblingsbücher herunter und lies jederzeit und überall.
Bücher in der App kostenlos lesen
CODE SCANNEN, UM IN DER APP ZU LESEN
DMCA.com Protection Status