Share

Chapter 416

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2025-05-09 23:21:34

Aula alkimia ras iblis tidak pernah benar-benar hening. Sekalipun tidak ada suara, hawa di dalamnya seperti dipenuhi bisikan.

Batu-batu hitam berukir rune menggantung di langit-langit, memancarkan cahaya suram kehijauan yang menciptakan bayangan tak wajar di dinding.

Xuan Li berdiri di tengah ruangan bundar. Di hadapannya, tiga iblis pengawas mengawasi dengan tatapan penuh pertimbangan: Ning Jue yang tenang tapi mencurigakan, Lu Sha dengan senyum dingin yang terlalu lebar, dan seorang iblis berkulit abu-abu pucat dengan mata kosong, dikenal sebagai Pengamat Pilar.

Di tengah aula berdiri Pilar Jiwa — monolit batu hitam menjulang sampai ke langit-langit. Di sekelilingnya terdapat delapan kursi meditasi berbentuk teratai hitam.

“Tempat ini akan menjadi laboratoriummu, Wu Yu,” kata Ning Jue dengan nada tenang. “Kami takkan ikut campur... selama kau tidak melenceng dari maksud kami.”

Xuan Li menatap pilar itu, lalu kursi-kursi teratai di sekitarnya. Ada sesuatu yang aneh dari udara di sin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 417

    Sejak pertama kali Lu Sha melangkah masuk ke aula malam itu, Xuan Li tahu, ada yang berubah.Tatapan iblis itu lebih tajam dari biasanya. Senyumnya lebih lambat, lebih dalam. Tangannya yang biasa santai kini meremas gagang pedang pendek yang tergantung di pinggangnya. Meski ruangan dingin, keringat tipis membasahi lehernya.Xuan Li berpura-pura tidak memperhatikan. Ia tetap duduk bersila di depan meja alkimia, menyusun beberapa bahan seolah sedang bersiap untuk eksperimen berikutnya.“Pil itu… menarik,” kata Lu Sha lirih. “Strukturnya rumit, seperti ada sesuatu yang sengaja disembunyikan.”Xuan Li tetap tenang. “Aku hanya meracik berdasarkan bahan yang kalian beri.”Lu Sha berjalan perlahan ke arah Pilar Jiwa. Ia menyentuh permukaan batu itu dengan jari, lalu memutar tubuhnya. “Kau tahu, aku pernah bertemu satu manusia alkemis lain sebelum kau datang. Pintar sekali… sampai akhirnya kami tahu dia menyimpan sesuatu. Entitas. Parasit. Jiwa asing.”Langkah Xuan Li terhenti.“Ia tahu.”“D

    Last Updated : 2025-05-09
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 1

    "Berhati-hatilah, Xuan Li. Kita bersiap sekarang!" seru Yan Hui dengan sikap waspada. "Emm." Xuan Li mengangguk, ia menggenggam pedangnya dengan erat. Napasnya berat, bukan hanya karena rasa takut, tetapi juga karena ini adalah pertama kalinya ia berburu binatang roh. Nyawa ayahnya tergantung pada kristal roh itu, dan ia harus mendapatkannya, apa pun risikonya. Tiba-tiba, tanah bergetar. Dari balik kegelapan hutan, sepasang mata merah menyala muncul, diikuti raungan dahsyat. Naga Hitam, makhluk buas dengan sisik gelap mengkilat, menyerbu dengan kecepatan yang sulit diprediksi. Bau manusia memancing insting berburunya sehingga pertarungan tidak mungkin terhindarkan. Adrenalin Xuan Li melonjak. Dengan gerakan gugup, ia mengayunkan pedangnya. Namun, kekuatannya terlalu kecil. Serangan itu hanya menggores sisik keras Naga Hitam dan membuat makhluk itu semakin murka. “Arrggh!” Tubuh Xuan Li terpental, menghantam batu besar hingga darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Ia terus

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 2

    Jauh di dalam lautan kesadarannya, Xuan Li mengalami keadaan yang sulit. Bayangan masa lalu bersama orang-orang yang ia sayangi datang seperti nyata. Dengan ujaran kebencian, mereka mendorong tubuhnya yang terikat oleh rantai hingga terjatuh ke dalam lautan tenang tak berujung.Di tengah keputusasaan, ia mencoba melepaskan diri dari rantai yang membelenggunya. Usahanya berhasil. Namun, rantai yang hancur berubah menjadi bayangan hitam dengan mata merah menakutkan mencekiknya."Si-siapa kamu?" Xuan Li merasa nafasnya dan daya hidupnya terhisap oleh makhluk menyeramkan itu."Serahkan jiwamu dengan patuh. Sebagai gantinya, aku akan membalaskan dendamu. Hahaha.""Tidak! Aku tidak sudi dikendalikan olehmu." Xuan Li berusaha keras untuk melepaskan diri, tapi sepertinya usahanya sia-sia."Hidupku benar-benar sudah berakhir."Pandangannya mulai meredup. Saat hampir mati ia melihat cahaya terang yang menekan bayangan hitam. Cengkeramannya terlepas, namun ia tidak bisa merasakan apapun lagi sel

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 3

    Di penghujung tahun kelima berada di Gunung Tulang Naga, Xuan Li akhirnya akan segera meninggalkannya. Ia dan gurunya berjalan menuruni gunung. Sekilas pandang, langkah mereka seolah lamban, tetapi hanya dalam sekejap, jarak ratusan meter sudah mereka lewati.Setelah tiba di kaki gunung, Tabib Hantu Wu menghentikan langkahnya, menatap Xuan Li sejenak, lalu ia berkata, “Ingatlah, dunia luar penuh tipu daya. Gunakan semua ilmu yang kuajarkan seperlunya saja. Jangan terlalu percaya pada apa yang terlihat oleh mata, karena kebenaran seringkali tersembunyi jauh di balik penampilan.”Xuan Li menundukkan kepalanya dalam-dalam lalu menyatukan kedua tangannya sebagai tanda penghormatan.“Aku akan selalu mengingat nasihatmu, Guru.”"Pergilah!" Tanpa menunggu balasan, pria tua itu berbalik dan mulai kembali mendaki gunung. Ia tidak menoleh lagi untuk menyembunyikan segala perasaan berat di hatinya. Di dalam dadanya, ada kesedihan yang mendalam, tetapi ia tidak ingin muridnya melihatnya. Saat in

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 4

    Xuan Li bisa saja melawan dan menjatuhkan penyandera itu dengan mudah. Namun, ia memilih untuk menahan diri. Wanita itu terluka, dan dalam situasi seperti ini, lebih baik tidak menambah musuh baru."Jangan khawatir."Suara Xuan Li yang rendah tidak membuat wanita itu menurunkan pedangnya, meski kewaspadaannya sedikit mengendur. Di luar kamar terdengar suara langkah kaki mendekat dan tidak lama kemudian pintu diketuk dari luar. Ketegangan kembali terasa, penyandera memberi tatapan tajam pada Xuan Li sebelum akhirnya kembali bersembunyi. Seorang pelayan berdiri di depan pintu dengan satu nampan penuh makanan lezat. Xuan Li tidak membiarkannya masuk."Berikan padaku!" Xuan Li mengambil nampan berisi makanan dengan satu tangannya. "Kamu boleh pergi!"Xuan Li menarik nampan itu dengan cepat, lalu segera menutup pintu sebelum pelayan sempat berkata lebih jauh. Ia lalu berjalan ke sebuah meja kayu dan meletakkan nampan yang dibawanya. Masih dengan sikapnya yang santai, ia duduk di lantai

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 5

    Xuan Li menyibak lengan baju dan menyodorkan tangan kirinya ke depan. Di balik sikapnya yang tenang, ada kegelisahan yang tersembunyi. Ia sudah memikirkan setiap kemungkinan, namun tetap saja, ada rasa khawatir yang sukar ia jelaskan.Penasehat istana mulai memeriksa nadi Xuan Li. Jemarinya yang sudah berpuluh tahun menangani berbagai kasus menyentuh kulit Xuan Li dengan perlahan, seolah merasakan riak-riak energi spiritual di balik lapisan daging. Mata penasehat terpejam dengan penuh konsentrasi, aliran energi murni itu terasa seperti sungai tenang yang mengalir di sepanjang meridian tubuh Xuan Li. Tapi, di tengah ketenangan itu, ia juga mendeteksi sesuatu yang lain, yaitu sebuah kekuatan besar, tak terduga, bersumber dari sebuah artefak yang tersimpan di dalam lautan kesadaran pemuda ini.Artefak itu bukan sembarang benda. Penasehat istana membuka matanya perlahan, alisnya sedikit berkerut. “Artefak ini…,” pikirnya. Artefak itu milik Wu Jin atau yang lebih dikenal sebagai Tabib Han

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 6

    Sesosok tubuh tinggi besar, berwajah tegas muncul dari balik dinding. Pakaian khas panglima membalut tubuhnya yang kekar, membuatnya terlihat kuat dan berwibawa. Aura kekuatan spiritual terasa begitu pekat meskipun ia sedang tidak menggunakannya."Panglima Shu!" pekik pengawal yang mengenalnya.Mereka segera memberi hormat dan berlutut di hadapannya."Ada apa ini? Kenapa kalian membuat keributan?" Panglima Shu mengulangi pertanyaannya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling."Ampun, Tuan. Pemuda itu mencuri giok seleksi tabib. Kami khawatir dia akan membahayakan nyawa Tuan Putri." Salah satu pengawal berbicara dengan lancar.Xuan Li tetap tenang meskipun Panglima Shu menatapnya tajam. Ia percaya, bahwa orang yang cerdas tidak akan bertindak sembarangan, apalagi menuduh tanpa bukti.Ketika berdiri tepat di hadapannya, Xuan Li segera menyatukan kedua tangannya memberi hormat. "Saya tidak mencuri, Tuan. Token ini diberikan secara langsung oleh penasihat istana. Jika Tuan tidak perc

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 7

    Saat Xuan Li masih dalam meditasi, tiba-tiba ia merasakan getaran energi yang mendekat dengan cepat. Mata batinnya menangkap kehadiran sejumlah besar kekuatan yang mengarah ke tempatnya berada. Ia segera menyadari bahwa daya serapnya mungkin telah menimbulkan efek samping tak terduga. Dengan sigap, ia menutup penyerapan energi dan menstabilkan aliran spiritual dalam tubuhnya, mengalihkan kesadarannya kembali ke keadaan waspada.Tidak lama setelah itu, suara langkah-langkah berat terdengar semakin dekat. Beberapa tetua istana, dipimpin oleh tetua utama yang berwibawa, memasuki ruangan dengan ekspresi tajam dan penuh kecurigaan. Mereka mengenakan jubah berornamen yang menandakan posisi tinggi mereka di istana."Apa yang kau lakukan di sini, anak muda?" tanya tetua utama dengan nada datar namun penuh ancaman. Matanya menyipit, menatap Xuan Li seakan ingin menembus sampai ke inti jiwanya.Xuan Li berdiri, membungkukkan badan dan menyatukan tangan sebagai bentuk penghormatan. “Maafkan s

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 417

    Sejak pertama kali Lu Sha melangkah masuk ke aula malam itu, Xuan Li tahu, ada yang berubah.Tatapan iblis itu lebih tajam dari biasanya. Senyumnya lebih lambat, lebih dalam. Tangannya yang biasa santai kini meremas gagang pedang pendek yang tergantung di pinggangnya. Meski ruangan dingin, keringat tipis membasahi lehernya.Xuan Li berpura-pura tidak memperhatikan. Ia tetap duduk bersila di depan meja alkimia, menyusun beberapa bahan seolah sedang bersiap untuk eksperimen berikutnya.“Pil itu… menarik,” kata Lu Sha lirih. “Strukturnya rumit, seperti ada sesuatu yang sengaja disembunyikan.”Xuan Li tetap tenang. “Aku hanya meracik berdasarkan bahan yang kalian beri.”Lu Sha berjalan perlahan ke arah Pilar Jiwa. Ia menyentuh permukaan batu itu dengan jari, lalu memutar tubuhnya. “Kau tahu, aku pernah bertemu satu manusia alkemis lain sebelum kau datang. Pintar sekali… sampai akhirnya kami tahu dia menyimpan sesuatu. Entitas. Parasit. Jiwa asing.”Langkah Xuan Li terhenti.“Ia tahu.”“D

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 416

    Aula alkimia ras iblis tidak pernah benar-benar hening. Sekalipun tidak ada suara, hawa di dalamnya seperti dipenuhi bisikan. Batu-batu hitam berukir rune menggantung di langit-langit, memancarkan cahaya suram kehijauan yang menciptakan bayangan tak wajar di dinding.Xuan Li berdiri di tengah ruangan bundar. Di hadapannya, tiga iblis pengawas mengawasi dengan tatapan penuh pertimbangan: Ning Jue yang tenang tapi mencurigakan, Lu Sha dengan senyum dingin yang terlalu lebar, dan seorang iblis berkulit abu-abu pucat dengan mata kosong, dikenal sebagai Pengamat Pilar.Di tengah aula berdiri Pilar Jiwa — monolit batu hitam menjulang sampai ke langit-langit. Di sekelilingnya terdapat delapan kursi meditasi berbentuk teratai hitam.“Tempat ini akan menjadi laboratoriummu, Wu Yu,” kata Ning Jue dengan nada tenang. “Kami takkan ikut campur... selama kau tidak melenceng dari maksud kami.”Xuan Li menatap pilar itu, lalu kursi-kursi teratai di sekitarnya. Ada sesuatu yang aneh dari udara di sin

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 415

    Langit Kota Kedua tetap suram. Kabut abu-abu menutupi atap-atap batu. Tidak ada matahari di sini, hanya tekanan samar dari langit gelap yang seolah mengintai setiap gerak makhluk di bawahnya.Begitu Xuan Li dan Mo Xiang keluar dari pusaran dimensi, keduanya langsung menuju penginapan kecil yang sebelumnya mereka tinggali. Tidak ada kata yang keluar selama perjalanan, hanya langkah kaki dan napas yang belum sepenuhnya tenang.Begitu pintu kamar tertutup rapat, Mo Xiang langsung memecah keheningan.“Kakak Wu Yu… kau sungguh akan datang ke tempat mereka tiga hari lagi?” Suaranya pelan, tapi tegang. Sorot matanya mencerminkan rasa takut yang tak bisa disembunyikan.Xuan Li duduk di sisi ranjang. Ia tidak langsung menjawab. Kepalanya sedikit menunduk, seperti mempertimbangkan sesuatu yang terlalu berat untuk diucapkan.“Iya,” katanya akhirnya. Satu kata, tegas, tanpa ragu.Mo Xiang membeku. “Tapi mereka... mereka bukan orang biasa. Ras iblis itu… mereka memperlakukan manusia seperti bahan

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 414

    Langkah Xuan Li dan Mo Xiang baru saja melewati gerbang batu Aula Awan ketika hawa di sekitarnya berubah. Tidak drastis, tapi cukup tajam bagi seorang kultivator untuk langsung waspada.Suara tapak kaki datang dari belakang. Berat. Terukur.Xuan Li berhenti, tubuhnya tetap menghadap ke depan, tapi telinganya menajam. Di belakang mereka, seorang pria berdiri di seberang jalan sempit yang dibatasi dinding-dinding batu hitam.“Jangan panik,” gumam Xuan Li pelan pada Mo Xiang. Lalu ia perlahan membalikkan badan.Pria itu berpostur tinggi, dengan jubah hitam menyelimuti tubuhnya. Wajahnya tampak tenang, tapi mata yang sempit dan menyala keunguan memancarkan sesuatu yang tidak ramah. Seolah-olah ia melihat dua binatang percobaan yang baru keluar dari kandang.“Tidak biasanya ada wajah asing berkeliaran di pagi seperti ini,” ucap pria itu tanpa senyum.Suara pria itu berat, namun terkontrol. Tidak lantang, tapi menggema samar di antara bangunan batu di sekitar mereka.Xuan Li tidak menjawab.

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 413

    Malam itu mereka tidak banyak bicara. Setelah percakapan singkat di kamar penginapan itu, keduanya tenggelam dalam keheningan.Xuan Li duduk bersila di dekat jendela, memejamkan mata dan menarik napas panjang. Energi spiritual di dimensi ini, meski mengandung aroma iblis yang tajam, tetap bisa diserap olehnya. Bahkan lebih mudah meresap dibandingkan energi alam dunia manusia.Ia memfokuskan aliran itu menuju dantiannya, membiarkan kekosongan dalam tubuhnya perlahan terisi kembali.Mo Xiang duduk tidak jauh darinya. Meski postur meditasinya belum sempurna, ia berusaha keras meniru Wu Yu. Wajahnya masih menyimpan kecemasan, tapi napasnya mulai tenang. Ia sadar, tempat ini bukan tempat yang bisa dilalui hanya dengan semangat dan keberanian.Waktu berlalu. Malam berganti.Keesokan harinya, cahaya tidak pernah benar-benar muncul. Dimensi iblis tidak mengenal terang. Tapi langit yang semalam pekat seperti tinta kini agak memudar, cukup untuk disebut pagi. Lampu kristal spiritual di sepanjan

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 412

    Tubuh Xuan Li mendarat ringan di atas batu hitam yang hangat oleh aliran energi spiritual. Aura teleportasi di sekelilingnya mulai menghilang, menyisakan sisa pusaran tipis di udara. Di sampingnya, Mo Xiang terbatuk pelan, tubuhnya masih terguncang oleh efek perpindahan ruang yang mendadak.Xuan Li menoleh, alisnya sedikit mengerut. “Kau ikut,” ucapnya singkat.Mo Xiang mengangguk tanpa ragu. “Aku tak bisa membiarkanmu pergi sendiri, Wu Yu.”Tak ada kemarahan dalam sorot mata Xuan Li. Ia justru menatap pemuda itu lebih lama, seperti menimbang sesuatu. Pada akhirnya, ia hanya menghela napas pelan.“Terserah padamu. Kuharap tidak menyesal.”Tanpa berkata lagi, Xuan Li menoleh dan mulai berjalan menjauh dari platform teleportasi. Tempat itu sunyi. Tidak ada penjaga. Tidak ada iblis yang menyambut. Hanya sisa formasi di lantai yang masih memancarkan kilatan samar, lalu padam sepenuhnya.Namun dari kejauhan, samar-samar terdengar suara keramaian. Musik, tawa, dan denting logam yang saling

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 411

    Xuan Li berdiri lama di sisi tempat tidur sebelum akhirnya berbalik dan melangkah keluar dari kamar penginapan. Di pojok ruangan, Mo Xiang masih terlelap, napasnya tenang. Ia sengaja tidak membangunkannya.Dengan satu gerakan jari, Xuan Li menyematkan tanda pelacak ke lengan jubah Mo Xiang, sebuah segel tipis yang hanya akan aktif bila Xuan Li menyentuhnya langsung atau dalam keadaan darurat. Ia tidak ingin Mo Xiang ikut terseret dalam hal ini."Kau sudah cukup membantuku," pikirnya.Suara dalam darahnya terus memanggil. Sejak ia menyentuh pecahan Lonceng Pengubah Takdir malam tadi, resonansi itu tumbuh lebih kuat, mengarahkannya menuju pusat kota ini, tepat ke jantung formasi spiritual yang mengikat tempat ini seperti jaring laba-laba.Xuan Li menyusuri jalan-jalan kota iblis yang dingin dan sepi. Kabut di jalanan mengendap di permukaan batu seperti napas makhluk hidup. Beberapa iblis bermata merah memperhatikannya dari kejauhan, sebagian besar hanya menatap lalu pergi. Namun, saat i

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 410

    Kabut hitam menyelimuti jalan setapak yang mulai berubah menjadi bebatuan hitam halus. Xuan Li melangkah diam-diam, pikirannya masih dipenuhi gema suara yang berasal dari dalam dirinya. Ia menoleh ke arah Mo Xiang yang berjalan setengah langkah di belakangnya. Mereka tak berbicara, tapi keduanya tahu: mereka tersesat."Bao Tingyi sudah terlalu jauh," gumam Mo Xiang, matanya menatap ke kejauhan yang buram. "Kita tak bisa menyusul."Xuan Li tidak menjawab. Matanya menyisir lingkungan sekitar. Tidak ada jejak pertempuran, tidak ada tanda keberadaan tim mereka. Apa yang barusan terjadi, serangan dari dua faksi berbeda, membuyarkan formasi dan arah mereka. Kini mereka sendirian, di jantung wilayah iblis.Langkah mereka membawa mereka ke dataran lebih rendah. Kabut mulai menipis, berganti dengan hawa dingin yang menusuk tulang. Di hadapan mereka, berdiri sebuah kota, terlihat lebih tertata dibandingkan reruntuhan yang mereka lalui sebelumnya. Pilar-pilar batu berukir, rumah-rumah tinggi de

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 409

    Xuan Li melesat ke depan. Tanpa suara, tanpa aba-aba. Hanya gerakan secepat bayangan yang meluncur di tengah kabut gelap.Cahaya merah dari sepasang mata iblis menyala tajam, tapi tak sempat bereaksi saat telapak tangan Xuan Li menembus dadanya. Darah hitam menyembur. Mayat itu jatuh tanpa suara.Di sekitarnya, pengintai faksi musuh yang lain mencoba melawan. Tapi di dimensi ini, dunia iblis, tanah yang bukan milik manusia, Xuan Li lebih dari sekadar kuat. Energi spiritualnya menyatu bersama aliran gelap di tanah, udara, dan bahkan tulang yang tersembunyi di balik kabut.Seolah dunia ini mengenalinya. Menerimanya. Memberinya kekuatan.Satu per satu musuh roboh. Tidak ada peringatan. Tidak ada belas kasihan. Xuan Li bergerak cepat, tenang, dan presisi. Setiap serangan mengenai titik vital. Bahkan sebelum mereka menyadari bahwa sedang diserang, tubuh mereka telah terbaring diam selamanya.Dalam waktu tak sampai seperempat jam, kamp pengamatan faksi Aska tinggal reruntuhan dan mayat.Mo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status