Beranda / Historical / Tabib Kesayangan Tuan Jenderal / Bab 100 Bunga penghisap energi kehidupan

Share

Bab 100 Bunga penghisap energi kehidupan

Penulis: Jackie Boyz
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-12 12:20:45

“Kalau Kakek tidak bisa memberikan saran yang bagus, sebaiknya aku pulang saja!” tukasnya sambil berdiri dari kursi.

Wusheng hanya mengerutkan keningnya, dia melihat pasangan itu keluar dari dalam ruangan pribadinya begitu saja.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Dania tidak mengatakan apa pun pada Sutangji. Begitu juga Sutangji, keduanya seperti sedang memikirkan masalah mereka masing-masing.

Begitu tiba di kediaman, Sutangji barulah membuka kata. “Bagaimana kamu mengalahkan para penjahat sebanyak itu?” tanyanya asal saja.

Dania tidak melihat kekawatiran di wajah Sutangji. “Kamu tidak membutuhkan jawabanku, kenapa masih repot-repot bertanya?”

Sutangji merasa tertohok dan memperlihatkan reaksi serba salah.

“Kamu tidak terluka?” tanyanya lagi.

Dania menggelengkan kepalanya lalu berjalan masuk ke dalam kamar, Sutangji mengikutinya dari belakang lalu berkata, “Bibi Li sudah menyiapkan makanan, makanlah dulu sebelum tidur.”

Dania tidak menjawab dan terus b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 104 Terluka

    Pada keesokan harinya, Sutangji kembali sibuk dengan banyak kasus. Lima orang penjahat menyelundupkan obat terlarang dan berhasil diringkus olehnya bersama beberapa prajurit bawahannya. Karena perkelahian sengit Sutangji mendapatkan luka di lengan juga sabetan pisau di pinggang. Dua kelompok bertempur dengan cukup sengit, di dalam ruangan klub malam di pinggiran Kota Selatan situasi cukup menghebohkan penduduk di sekitar. Pemilik klub juga ditangkap oleh petugas karena diduga bekerja sama dengan penjahat. “Tuan, saya sama sekali tidak tahu apa-apa! Saya sungguh tidak bekerja sama dengan para penjahat itu! Mereka adalah pelanggan di klub kami!” ujarnya dengan wajah ketakutan. Beberapa pelayan di dalam klub juga ikut diperiksa oleh petugas, petugas menduga pertemuan tersebut tidak mungkin tanpa campur tangan dari pihak lain. Sutangji duduk di kursi sambil mengawasi, pria itu menggenggam segelas bir lalu meneguknya dengan sangat tenang seolah-olah dia tidak sed

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 103 Kamu tetap istriku

    “Kamu ingin aku melakukan tindakan tidak bermoral?” tanya Sutangji, dengan agresif dia meremas sisi pinggang Dania hingga membuat Dania terjengkit dan menempel ke dalam pelukannya. “Tuan Ji, Anda sangat berwibawa, ti-tidak mungkin bertindak sembarangan. Reputasi Anda di Kota A sangat baik, jadi-jadi-” Dania tergagap dan kehabisan kata-kata.“Apa kamu pikir aku masih peduli dengan reputasi atau apa pun? Di dalam kepalaku hanya penuh dengan dirimu, aku awalnya tidak yakin dengan situasi gila seperti ini, tapi bayangan samar itu terus muncul dan memenuhi ingatanku. Kita bahkan sangat dekat, kita jatuh cinta dan menggenggam tangan satu sama lain sampai akhir.”Dania tidak tahu cara untuk membuat Sutangji melepaskannya. Tidak ada juga satu orang pun yang mengganggu atau memanggilnya dari dalam kamar seolah-olah semua orang tidak berkuasa di kediaman Ansel kecuali Sutangji.“Kamu ingin menikah? Tapi di zaman ini aku tidak memiliki perasaan apa pun terhadapmu, meski sebelu

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 102 Ingatan dari masa lalu

    Tuan dan Nyonya Ansel sepertinya enggan menjawab. Mereka tahu adik perempuan Nyonya Ansel sangat sulit dan hampir tidak mungkin mau menyerah begitu saja. Melihat peluang bagus mereka akan langsung menggunakan segala cara untuk mendapatkannya, dan bagi mereka tidak mungkin semudah itu mepaskan peluang di depan mata. Dania yang masih duduk di sana dan digunakan sebagai topik percakapan langsung menyela. “Paman, Bibi, ini mustahil. Tapi tidak masalah jika Bibi berkeras ingin mendapatkannya, tapi sayang sekali aku tidak bisa membantu!” Dania mengukir senyum miring lalu berniat berdiri dari kursinya.“Dania! Kami datang jauh-jauh ke sini tapi kamu malah bersikap tidak hormat seperti ini!” Protes Zulao.“Paman Zu, Bibi Zu, aku sungguh tidak bermaksud kurang ajar, tapi siapa yang bisa menjinakkan Jenderal besar yang terkenal di seluruh Ibu Kota? Jangan-jangan Paman Zu selama ini sudah menganggap remeh kekuasaan Jenderal Su?” Dania mencoba bersikap lebih sopan.Kedua o

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 101 Membawa Dania kembali

    “Dia sudah pergi, secepat ini?” Chang An mengangkat tangan kanannya lalu membuka telapak tangan kanannya dan dia melihat daun bambu jatuh di atasnya. *** Di zaman modern, Dania terjaga di dalam ruangan kerjanya di dalam rumah sakit tempatnya bekerja selama ini. Dania melihat namanya di papan atas meja kerjanya. “Aku kembali ke zaman modern karena sudah mati di zaman kuno? Situasi gila seperti ini rupanya membuatku kembali hidup di zaman modern? Lalu Sutangji akan menikahi para wanita putri dari pejabat di Istana?” Tidak lama setelah itu Guwenki muncul tanpa mengetuk pintu. “Dania, sebenarnya apa masalahmu! Kamu sudah membuat Yulia kehilangan nama baiknya di seluruh Ibu Kota! Padahal sebelumnya kamu sendiri yang memintaku untuk membatalkan pernikahan, tapi kenapa sekarang malah membuat masalah sampai seperti ini?” keluhnya pada Dania. Dania masih belum terjaga sepenuhnya dan dia memaksakan diri untuk berdiri dari kursi.

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 100 Bunga penghisap energi kehidupan

    “Kalau Kakek tidak bisa memberikan saran yang bagus, sebaiknya aku pulang saja!” tukasnya sambil berdiri dari kursi.Wusheng hanya mengerutkan keningnya, dia melihat pasangan itu keluar dari dalam ruangan pribadinya begitu saja.Dalam perjalanan pulang ke rumah, Dania tidak mengatakan apa pun pada Sutangji. Begitu juga Sutangji, keduanya seperti sedang memikirkan masalah mereka masing-masing.Begitu tiba di kediaman, Sutangji barulah membuka kata. “Bagaimana kamu mengalahkan para penjahat sebanyak itu?” tanyanya asal saja.Dania tidak melihat kekawatiran di wajah Sutangji. “Kamu tidak membutuhkan jawabanku, kenapa masih repot-repot bertanya?”Sutangji merasa tertohok dan memperlihatkan reaksi serba salah.“Kamu tidak terluka?” tanyanya lagi.Dania menggelengkan kepalanya lalu berjalan masuk ke dalam kamar, Sutangji mengikutinya dari belakang lalu berkata, “Bibi Li sudah menyiapkan makanan, makanlah dulu sebelum tidur.”Dania tidak menjawab dan terus b

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 99 Rencana jahat perdana menteri

    Perdana Menteri sangat marah ketika mengetahui kabar buruk yang menimpa Yulia. Bukannya menasehati putrinya tapi malah menyusun rencana untuk mencelakai Dania demi membalaskan sakit hati Yulia. Banyak hal yang Yulia katakan pada Daoheng hingga Daoheng murka, salah satunya tentang Dania yang dulunya selalu berusaha mendapatkan hati Putra Mahkota. Yulia berkata pada Daoheng bahwa Dania kembali berusaha menjatuhkan posisi Yulia di sisi Putra Mahkota.Tepat saat Dania sedang dalam perjalanan kembali dari klinik, kereta kuda yang membawa Dania menuju kediaman ditahan di tengah jalan oleh sepuluh pria berpakaian hitam bercadar, mereka semua membawa senjata tajam. “Apa yang terjadi?” tanya Dania ketika kereta kuda yang membawanya mendadak berhenti di tengah jalan yang sepi.Kusir yang memegang kendali tali kuda tampak menggeleng panik. “Nyonya, ada perampok yang menghadang, mereka membawa senjata tajam, Nyonya, apa yang harus saya lakukan?” tanyanya pada Dania dengan tubuh gem

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status