Home / Historical / Tabib Kesayangan Tuan Jenderal / Bab 65 Lamaran Chang An

Share

Bab 65 Lamaran Chang An

Author: Jackie Boyz
last update Last Updated: 2025-07-28 07:04:33

“Apa-apa maksudmu?” Dania segera membantu Chang An berdiri.

Begitu bangun dari posisi berlutut Chang An langsung memeluk Dania dengan erat di depan semua orang dalam posko pengobatan. Dania menepuk punggung Chang An beberapa kali.

“Hei! Apa yang kamu lakukan? Jangan bersandiwara lagi! Kamu ingin semua orang berpikir kita memiliki hubungan? Lepaskan aku!” perintah Dania pada Chang An.

“Sejatinya kamu adalah istriku! Apa kamu sudah memutuskan untuk tinggal di sisi Sutangji?” tanya Chang An dengan serius sambil terus memeluk Dania dengan pelukan erat.

Dania menggelengkan kepalanya lalu berhenti memukul punggung Chang An lagi.

“Kalau kamu bersedia menikah denganku kenapa tidak menjawabnya sekarang? Di depan semua orang aku sudah melamarmu, Waning.” Tanya Chang An.

Semua orang mulai ribut membahasnya. Mereka berkerumun untuk melihat dan mendengar apa jawaban Dania pada Chang An.

“Nona Hu dilamar oleh dua pria tampan s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 72 Kolusi Kota alam dewa dengan kota alam sihir

    Ketika membuka matanya Dania melihat dirinya berada di dalam ruangan dengan jeruji besi di sekitarnya. Beberapa penjaga tampak serius mengawasinya. Kenapa aku terbangun di sini? Tempat apa ini? Aku rasa sebelumnya aku belum pernah datang ke sini. Kenapa mereka mengurungku di dalam sini? Apa kesalahan yang sudah aku lakukan? Apa mereka utusan Raja Yu? Apa ini ulah Guwenki? Ti-tidak! Tidak mungkin! Bahkan aku sama sekali tidak menyadarinya saat mereka memindahkan tubuhku. Dania pergi mendekati pagar pembatas yang mengurung dirinya lalu berteriak pada penjaga. “Hei kalian! Apa yang sudah kalian lakukan padaku?! Aku sibuk sekarang, aku memiliki tugas penting di Wilayah Kota Utara! Lepaskan aku dari sini!” teriaknya pada penjaga. Salah satu penjaga di sana langsung melotot pada Dania. “Diamlah! Kamu mau mati sekarang? Sebentar lagi ajal akan menjemputmu lebih baik hemat saja tenagamu!” Dania menatap seragam baja yang dikenakan oleh penj

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 71 Keputusan sepihak penyebab bencana

    Sutangji sudah bersiap untuk mengangkat tubuh Dania membawanya ke dalam kamar, Dania segera memukul bahunya. “Tidak perlu! Aku tidak akan tidur di dalam kamarku malam ini.” Sutangji menurunkan tubuh Dania kembali lalu menatap kedua matanya kemudian beralih ke arah enam kuali besar. “Apa ini adalah ramuan terakhir untuk mengatasi wabah?” tanyanya. “Ya, jika semuanya beerjalan lancar tidak lama lagi semua orang bisa kembali ke Ibu Kota Selatan.” Dania menjawab lalu menghela napas panjang seolah-olah ada beban di atas dadanya dan tidak bisa diceeritakan pada siapa-siapa. Sutangji pikir Dania memikirkan masalah lamaran dari Putra Mahkota. Saat Guwenki tidak mengindahkan penolakan Dania, Sutangji melihat ekspresi wajah Dania yang seolah-olah mengatakan bahwa Guwenki sama sekali tidak tahu diri dan tidak tahu malu. “Masalah Putra Mahkota aku pikir aku bisa membahasnya dengan Raja Yu, kami masih keluarga jauh, melihat keahlianmu yang men

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 70 Ramuan terakhir

    “Nona Hu, aku tahu kamu pasti sangat terkejut mendengarnya, tiba-tiba aku menawarkan padamu untuk menjadi selirku. Tapi meski begitu mengingat dirimu sudah lama jatuh hati padaku bahkan rela mengejar-ngejarku dalam beberapa waktu di masa lalu, aku akan mempertimbangkanmu untuk menjadi selir, kamu pasti sangat senang sampai-sampai tidak bisa menahan perasaan bahagia!” Dania tidak bisa menunjukkan kebencian dalam hatinya jadi dia hanya mengukir senyum kaku pada bibirnya lalu berdiri dari kursinya sambil memberikan hormat padanya. “Yang-mulia, Anda salah paham, saya selama ini memang menaruh perasaan kagum, tapi perasaan itu hanya sebatas itu dan saya sama sekali tidak berharap untuk diangkat menjadi selir.” “Kamu menolakku?!” tanyanya sambil menunjuk-nunjuk wajah Dania dengan tatapan mata tidak senang. Jika yang melamar Sutangji atau Chang An masih masuk akal, tapi Guwenki si bodoh? Apa yang membuat dia sangat percaya diri kalau aku tidak akan p

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 69 Guwenki sangat percaya diri

    Dania kembali ke dalam ruangan utama, dia melihat para tamu masih berada di sana. Dania tidak ingin memedulikan mereka lagi dan langsung pergi menuju ke kamarnya yang ada di lantai atas. Guwenki sudah dipermalukan jadi langsung meninggalkan kediaman keluarga Ansel. Begitu juga dengan anggota keluar Gu lainnya. Chang An masih di sana dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Dania. Saat semua orang sedang sibuk, dia menatap sekitar dan menyelinap ke lantai atas untuk menemukan Dania. Chang An masuk ke dalam kamar Dania dan melihat Dania sedang duduk di tepi ranjang. “Kamu!” “Sssssttt! Jangan buat keributan kecuali kamu ingin kita dinikahkan besok!” Chang An tertawa lalu berjalan mendekatinya. “Apa kamu berencana kabur dengan Sutangji? Jangan macam-macam denganku!” tanyanya dengan tatapan mata penuh selidik lalu menyentuh dagu Dania dan mendekatkan bibirnya. Dania meremas seprei, dia merasa dunianya di zaman modern sama sekal

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 68 Ingatan masa lalu

    “Ya, sebelumnya aku memutuskan pertunangan dengan Guwenki. Tidak kusangka di balik persetujuannya beberapa hari lalu dia menyimpan niat jahat, dia tidak ingin nama baiknya hancur jadi dia sengaja memutus rem mobilku.” Jelasnya pada Sutangji. “Apa kamu punya bukti tentang dia yang sudah melakukannya?” Dania ingat dalam pikirannya tapi dia tidak bisa menggunakan ingatan itu sebagai bukti. “Tidak ada, tapi aku yakin dialah pelakunya!” wajah Dania terlihat frustasi. “Sudahlah tenangkan dirimu, makanlah, agar kondisimu lekas pulih.” Ujarnya sambil menyodorkan mangkuk ke arahnya. Dania menerimanya dan tanpa ragu langsung memakannya. Ketika menikmati makanannya, Dania teringat bagaimana dia bisa kembali ke zaman modern, dalam hatinya merasa lega sekali. Dania pikir semuanya sudah selesai dan dia hanya tinggal menunggu Sutangji menyelidiki semua masalah yang menyebabkan dirinya celaka. “Aku ingin pulang!” ujarnya tiba-tiba. “Pulang

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 67 Terlempar kembali ke zaman modern

    Dania mengeluarkan kasa dan peralatan medis dari dalam tasnya. “Berikan telapak tanganmu, biarkan aku mengobatinya,” ujarnya. Chang An menunjukkan telapak tangannya pada Dania sambil mengukir senyumnya, luka di sana bisa sembuh dengan sendirinya. “Ba-bagimana mungkin?” tanyanya dengan heran. “Kamu lupa? Dulu kamulah yang membuat ramuan untukku, sejak itu benda tajam apa pun tidak mampu melukaiku. Luka ditubuhku akan sembuh dan pulih dengan sendirinya.” Jelasnya pada Dania. Dania ragu dengan jawaban Chang An, dia tidak yakin ada ramuan ampuh dan mampu membuat tubuh Chang An pulih dengan sendirinya. Melihat ekspresi Dania yang kini tidak yakin dengan jawabannya, Chang An langsung menyentuh kedua pipi Dania lalu bertanya, “Kamu tidak percaya padaku?” Dania menarik turun kedua tangan Chang An dari pipinya, dia merasa tidak penting menjawab pertanyaan itu. “Kamu ingin membawaku ke mana?” tanya Dania senga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status