Share

Part 24

last update Last Updated: 2025-11-17 14:32:07
Vanka duduk bersandar di pintu. Sesekali ia menempelkan telinganya, memastikan suara di luar sudah benar-benar hilang.

Tidak ada apa pun. Hening. Yang tersisa hanya detak jantungnya sendiri, cepat dan tidak stabil.

Shankara benar-benar pergi dengan Anindia. Meninggalkannya yang terkunci di kamar tanpa kepastian.

Ia memandangi setiap bagian di kamar itu dengan perasaan gelisah.

Bagaimana tidak gelisah?

Vanka tidak pulang dari kemarin. Mungkin saat ini di rumah sudah banyak barang-barang yang dipecahkan Reza karena marah pada Vanka.

Lalu Lengkara. Bagaimana keadaannya? Apa anak itu bisa tenang tanpa kehadiran Vanka di sisinya?

Memikirkan semua itu membuat kepala Vanka semakin pusing.

Suara handphone yang menyeruak dari dalam tas memaksa Vanka untuk beranjak. Diambilnya benda itu yang baterainya kurang dari 10%.

Reza calling ....

Vanka tersentak. Ia tidak tahu harus menjawab apa jika lelaki itu bertanya di mana dirinya sekarang dan kenapa belum pulang. Jadi, Vanka me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Aurora Aurora
di rumah sakit berharap, ketemu dokter yg nanganin Lengkara,, Semoga kebetulan ada TEMAN SEJAWATNYA VANKA, YG DIEM² JUGA NARUH RASA KE VANKA, BUCIN KE VANKA...!!! Biar SHANKARA gondok
goodnovel comment avatar
Aurora Aurora
berharap Lengkara bisa sembuh,, di saat Lengkara udah sembuh, SHANKARA mulai Bucin sama Vanka, ga rela Vanka di kasarin sama Reza...!!!!
goodnovel comment avatar
Aurora Aurora
yes.... terlebih Anindia kebetulan bohongin Shankara juga, diem² tuh tunangan Shankara biar selingkuh sama cowo yg lebih kaya dr Shankara atau cinta masa lalu nya Anindia gitu,, biar ga usah jadi sama Shankara...!!!
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tak Sengaja Mencintaimu   Part 108

    Hari masih pagi ketika Lengkara terjaga dari tidurnya. Matanya yang masih setengah mengantuk bergerak ke kanan dan kiri sebelum akhirnya membulat penuh kegembiraan. Di sebelahnya, Mama dan papanya ada di sana. Berdekatan dan saling memeluk satu sama lain."Wah, Papa meluk Mama!" serunya ceria. Ini adalah untuk pertama kalinya anak itu melihat orang tuanya tidur bersama.Lengkara memerhatikan keduanya dengan mata berbinar, seolah menemukan pemandangan paling indah pagi itu. Bibir mungilnya tersenyum lebar, lalu ia duduk sambil menepuk-nepuk kasur.“Papa sama Mama tidur bareng.” Anak itu menggumam takjub dengan mata tidak lepas dari keduanya.Tak lama kemudian Vanka terbangun. Ketika kelopak matanya terbuka, ia bertemu dengan wajah penuh binar anaknya. Pipinya seketika memanas. Ia hendak bergerak menjauh, tapi lengan Shankara justru mengerat di perutnya.“Bang, lepasin. Lengkara udah bangun,” bisiknya malu.Shankara membuka mata dengan santai, lalu tersenyum ketika menyadari siapa yang

  • Tak Sengaja Mencintaimu   Part 107

    Vanka sudah berkali-kali memandang jam dinding sejak sore menjadi malam. Tangannya juga tidak berhenti meremas ponsel, membuka, menutup layar, berharap ada pesan masuk atau apa pun dari Shankara. Tapi tidak ada. Lengkara juga sudah berkali-kali menanyakan kenapa papanya masih belum pulang. Tadi Vanka mengatakan padanya bahwa Shankara pergi ke bengkel. Lengkara terus menunggu sampai akhirnya tertidur sendiri. Ia berjalan ke jendela, menyingkap tirai sedikit, lalu kembali duduk. Lalu berdiri lagi. Jantungnya tidak tenang sejak Shankara pergi bertemu Anindia. Vanka tahu pertemuan itu tidak akan sederhana. Ia mencoba menenangkan diri dengan membuat teh, tapi cangkir itu hanya disentuhnya sekali sebelum diletakkan kembali. Pikirannya terus berkelana pada kemungkinan paling terburuk. Ketika akhirnya suara pintu dibuka terdengar, Vanka hampir berlari. "Abang." Kata itu terhenti di bibirnya. Shankara berdiri di ambang pintu dengan wajah letih. Vanka melangkah mendekat, hendak memeluk

  • Tak Sengaja Mencintaimu   Part 106

    Shankara membeku hanya sepersekian detik. Lalu nalurinya mengambil alih segalanya.“Anindia!”Ia menerjang ke depan, menangkap pergelangan tangan Anindia sebelum sayatan itu menjadi lebih dalam. Pecahan vas terlepas dan jatuh ke lantai dengan bunyi nyaring. Darah tetap keluar, tapi tidak seperti yang Anindia niatkan. Shankara menggenggam tangannya kuat-kuat, menekan pergelangan itu ke dadanya sendiri, menahan dengan telapak dan lengan bajunya.“Gila kamu! Kamu mau bunuh diri cuma buat maksa aku?!”Anindia memberontak, menangis, menjerit, memukul dada Shankara dengan tangan satunya yang bebas. “Lepasin! Lepasin aku! Aku lebih baik mati daripada kamu tinggalin!”“Diam!” Shankara membentaknya dengan keras, penuh amarah dan panik. “Diam, Nin! Dengar aku!” Ia menyeret Anindia ke sofa, memaksanya duduk. Anindia terisak keras, tubuhnya gemetar hebat. “Kamu nggak peduli aku mati atau hidup, kan?” suaranya serak, penuh kekecewaan dan luka. “Kamu cuma peduli sama dia.”“Aku peduli sama kamu. M

  • Tak Sengaja Mencintaimu   Part 105

    Sedikit pun tidak ada dalam prediksi Shankara mengenai hal yang diinginkan Anindia. Tadi dirinya pikir perempuan itu akan langsung menyerah setelah mengetahui kondisinya. Tapi dugaannya salah."Ayo! Kenapa diam? Kamu takut?" Anindia tersenyum mengejek melihat bungkamnya pria itu."Takut apa?""Takut ketahuan bohong." Anindia mendesis. “Takut ketahuan kamu sebenarnya masih bisa. Takut ketahuan semua omongan kamu cuma alasan murahan biar bisa balik ke dia.”“Aku nggak bohong, Nin. Itu memang kondisiku,” jawab Shankara tanpa nada emosi. “Dan aku nggak akan membuktikan apa pun dengan cara itu.”Anindia mendengkus. Tangannya tiba-tiba mencekal lengan Shankara, menariknya masuk ke dalam rumah. “Ke kamar. Sekarang!”Shankara menghentikan langkahnya. Seketika cengkeraman itu terlepas bukan karena Anindia melepaskan, melainkan karena Shankara mengunci pergelangan tangannya. Cekalannya tidak kasar, tapi cukup kuat untuk membuat Anindia terdiam.“Lepasin aku!” Anindia memberontak.“Nin.” Shankar

  • Tak Sengaja Mencintaimu   Part 104

    Shankara menutup pintu kamar mandi dengan kakinya. Vanka masih berada dalam gendongannya saat pria itu menurunkannya perlahan. Kala tangan besar itu melucuti pakaian wanitanya, tatapan mereka bertemu, penuh dengan rasa yang tidak perlu diucapkan. Tetes-tetes air yang berjatuhan dari shower membasahi tubuh mereka berdua. Kali ini mereka tidak banyak bicara. Hanya tubuh mereka yang berbahasa. Vanka diam membisu ketika Shankara menyabuni punggungnya, turun dan semakin turun ke bawah sampai tangan lelaki itu berada di kakinya. Shankara kembali berdiri. Tangannya mencengkeram pinggul Vanka untuk kemudian memasukinya dari belakang. Vanka memejamkan mata, menikmati sensasi itu. Sekujur tubuhnya melemah. Sendi-sendi penyanggahnya seakan goyah mendapat manuver yang sebegitu hebatnya. Shankara menahan tubuh Vanka agar tidak jatuh, dadanya menempel di punggung wanita itu. Napas mereka berbaur di bawah titik-titik air. Air mengalir di bahu Vanka, menyusuri lekuk tubuhnya, seolah i

  • Tak Sengaja Mencintaimu   Part 103

    Vanka menarik napas dalam-dalam sebelum ia keluar dari mobil setibanya di Mediora Medika. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja setelah sekian lama hari-harinya dihabiskan untuk sang putri. Beberapa saat kemudian ia keluar dari mobil lalu melangkah memasuki gedung. Ia bertemu Jevan yang sepertinya sudah datang sejak tadi. Lelaki itu memberi senyum pada Vanka."Pagi, dokter Vanka," sapanya hangat."Pagi, dokter Jevan." Vanka membalas senyuman lelaki itu."Ready for new journey?"Vanka tersenyum kecil mendengar pertanyaan itu. “Siap nggak siap harus siap. Deg-degan juga, jujur aja.”Jevan terkekeh pelan. “Wajar. Kamu vakum bukan sebentar. Tapi tenang, kemampuan kamu nggak ke mana-mana.”Mereka berjalan berdampingan menuju lift.“Pagi ini briefing dulu sama manajemen medis. Habis itu kamu ikut aku ke poli umum,” kata Jevan.“Kayak koas lagi ya,” celetuk Vanka setengah bercanda.“Versi lebih dewasa dan lebih capek,” balas Jevan tertawa.Mereka masuk ke ruang briefing. Beberapa dokter d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status