Tok tok tok
"Almeera..,bangun nak ini sudah jam lima pagi waktunya untuk shalat subuh nanti keburu pagi"
"Iya ,bunda.."teriak Almeera dari dalam kamar,aku langsung menuju kamar Al Jazair.
Tok tok tok
"Aljazair ,bangun nak ini sudah jam lima pagi waktunya shalat subuh nanti keburu pagi,ayo buruan setelah selesai shalat langsung sarapan,sekalian ingat kan kakak Almeera ya,jangan sampai terlambat ke sekolah,ibu mau siapkan sarapan"
"Iya, bunda..."sahut Aljazair dari dalam kamar.
Aku lansung menuju ruang dapur untuk menyiapkan makanan sarapan pagi.Sarapan pagi ini aku membuat nasi goreng dan telur mata sapi ,setelah selesai semua aku langsung menatanya di atas meja makan tidak lupa juga aku menyiapkan susu hangat untuk kedua buah hatiku dan air mineral
"Bunda..nasi goreng nya enak sekali tidak ada tandingannya deh..."ungkap anak kedua ku karena dia yang paling antusias dengan masakan ku pagi ini.Aku pun langsung menoleh ke putri pertama ku ,"gimana nasi gorengnya enak kak.." Kulihat Almeera sangat menikmati sarapan nya,"iya bunda enak sekali nasi gorengnya..."Aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka begitu pula dengan suami ku,Mas Brian senyum sumringah melihat tingkah Almeera dan Al Jazair.
Kami semua pun ber siap siap,Mas Brian melangkah kakinya menuju mobil untuk berangkat ke kantor,akupun segera bergegas untuk mengantarkan kedua buah hatiku untuk ke sekolah.Al meera sudah kelas 4 dan Aljazair kelas 2 SD.
Aku dan Mas Brian sudah berbagi tugas berhubungan jarak kantor dan sekolah anak anak cukup jauh jadi aku tidak melimpahkan tugas untuk antar jemput mereka sekolah kepada Mas Brian justru aku sendiri yang antar jemput mereka berdua,walaupun kadang sesekali sopir yang antar jemput, kalau aku ada keperluan mendadak di luar rumah.
"Almeera.. Al Jazair... belajar yang baik ya, jangan banyak bermain, ingat kalian berdua jangan nakal."
"Iya Bunda..."Almeera dan Al Jazair menyalami tanganku lebih dulu, kemudian melesat masuk ke dalam halaman sekolah mereka berdua untuk memulai aktivitas belajar.
Untuk mengisi waktu luang setelah mengantar anak anak ku ke sekolah,sambil menunggu waktu untuk penjemputan aku merawat tanaman hias dari berbagai macam jenis bunga, yang ada di depan rumah dan juga Kabun sayur dan kebun buah yang ada di pekarangan rumah bagian belakang. Rasanya senang sekali setelah melihat kebun sayur ku yang tumbuh dengan subur daun nya hijau semua,ada bayam , kangkung,sawi,dan masih ada lagi jenis sayur yang lain.Kebetulan hari ini sudah siap untuk di panen. "Bi Jumi...,ayo kita panen sayur di halaman belakang,sekalian juga kita lihat apakah ada buah yang sudah pada masak karena tadi malam ribut sekali suara kelelawar,itu mangga dan rambutan lebat sekali buahnya..."aku sambil berlalu ke halaman belakang. "Iya Bu...,ayo."Bi Jumi mengikuti langkah ku menuju halaman belakang. "Bu..itu buah mangga sudah banyak yang matang..."Bi Jumi mendongak kepalanya keatas sembari jari telunjuknya mengarah pada buah mangga yang bergelantungan
Alhamdulillah panen buah dan sayuran kali ini lumayan banyak,bisa di bagikan ke tetangga sebelah rumah.Aku lansung membaginya menjadi beberapa bagian untuk di masukkan ke dalam kantong plastik ada 4 kantong, Aku isikan buah dan sayuran. "Mang Udin, ini buah dan sayur yang sudah di masukkan ke dalam kantong plastik tolong di bagikan ke tetangga sebelah rumah ya,yang satu ini buat Mang Udin, yang 3 kantongnya di bagikan ke tetangga sebelah rumah, trimakasih ya Mang Udin sudah membantu saya hari ini." "Iya sama sama Bu, saya juga terimakasih sudah di kasih buah dan sayur." "Sama sama juga Mang Udin..." aku langsung bergegas masuk ke dalam rumah untuk menyiapkan jus mangga.Sementara Mang Udin langsung menuju tetangga sebelah rumah untuk memberikan buah dan sayur yang sudah di masukkan ke dalam kantong plastik tadi.Bi Jumi juga langsung ke dapur untuk menyiapkan beberapa menu untuk makan siang karena sebentar lagi anak anak ku sudah waktunya pulang dari sekolah.
Dalam perjalanan menuju restoran yang katakan Almeera tadi tiba tiba terdengar notifikasi panggilan masuk handphoneku. Ting..Ting.. Panggilan masuk dari nomor handphone Abah. "Assalamualaikum Bah..,bagaimana kabarnya Abah sama ummi.. "aku menanyakan kabar kedua orangtuaku. "Waallaikum salam nak..Alhamdulillah kami sehat semau,gimana juga kabar suami dan anak anak kamu Nak..."Abah juga tidak lupa menanyakan kabar kami sekeluarga. "Alhamdulillah.. Abah kami sehat semau,oh ya ada apa Abah menelpon Humaira tidak biasanya Abah menelpon pasti ada ada yang penting..." "Iya.. Nak ,ini Abah mau minta tolong di cek ya restoran yang ada di Jakarta situ karena Abah belum bisa kesana ,di sini juga restorannya lagi ramai pengunjung, insya Allah Abah rencananya mau ke Bandung juga mau cek restoran di sana,kan tidak bagus juga kalau hanya di percayakan kepada orang lain ,Abah juga harus sekali sekali turun tangan sendiri
Begitu aku memasuki restoran langsung di sambut oleh Pak Arya kebetulan beliau adalah orang kepercayaan Abah untuk mengelola restoran di kota yang sama dengan tempat tinggal kami. "Assalamualaikum Bu bagaimana kabarnya ,kebetulan tadi Pak Malik menghubungi saya kalau hari ini Ibu mau berkunjung ke restoran." Pak Arya menjelaskan kalau Abah menghubungi beliau , setelah menghubungi ku. "Waallaikum salam Pak, Alhamdulillah kami sehat ,iya tadi Abah telepon untuk meninjau perkembangan restoran, sepertinya pelanggan restoran cukup bagus dan meningkat ya Pak" "Iya ..Bu ,gimana kita langsung ke ruangan Ibu saja" "Tidak usah Pak, di sini saja tolong carikan meja yang dekat dengan jendela karna ada anak anak ,sekalian laporannya di antarkan ke sini,oh ,ya Pak tolong sampaikan ke pelayanan untuk mengantarkan 2 paket udang goreng krispi sama 3 gelas Oren jus yang dingin ,ini anak anak mau makan." "Baik Bu..."pak Arya lagsung menuju ruangan di mana tadi b
Akhirnya sampai juga di rumah,aku langsung menghubungi Abah untuk menyampaikan semua laporan keuangan restoran. "Assalamualaikum Abah.." "Waallaikum salam nak.." "Alhamdulillah semua urusan restoran berjalan dengan lancar bahkan keuntungan bulan ini lumayan banyak, lebih dari bulan bulan sebelumnya.."aku menjelaskan semua data laporan keuangan dan keuntungan restoran yang sudah aku periksa tadi "Syukur Alhamdulillah kalau begitu,oh ya.. Abah mau tanya apakah suamimu Nak Brian sudah tau belum kalau selama beberapa tahun belakangan ini kamu mengelola keuangan beberapa usaha restoran kita." "Mas Brian belum tau m Abah..nanti kalau ada waktu senggang baru aku akan beritahukan pada mas Brian."terdengar dari seberang sana Abah menarik nafas berat,aku pun tidak tau ada apa dengan Abah karena baru kali ini beliau menanyakan perihal ini,padahal selama ini Abah diam saja seperti ada yang mengganjal di hatinya. "Yah sudahlah ...semua keputusan ad
"Assalamualaikum Mas.. tadi Alia ke rumah katanya disuruh sama Mas, untuk mengantarkan gamis untuk dipakai di acara sebentar malam , Alia juga bilang katanya Mas sore ini tidak pulang nanti ketemu langsung di sana memang nya ada acara apa ya Mas""Waallaikum salam Bunda.. oh itu kebetulan tadi Mas mampir di butik nya Alia, Mas lihat ada gamis model terbaru dan kayaknya cocok deh sama bunda ,Mas langsung beli saja sekalian minta tolong di antara ke rumah,iya.. sekali sekali dong Bunda kita dinner berdua selama ini Mas kurang memberikan ruang waktu untuk Bunda,Mas terlalu sibuk dengan pekerjaan kantor,nanti dandan yang cantik ya Bunda"" Iya Mas...senang sekali kalau mas mau mengajak aku dinner,makasih juga Mas sudah mau meluangkan waktu untuk Bunda, sudah dulu ya ini sdh waktunya shalat Maghrib bunda mau shalat dulu sekalian mau siap siap,Mas juga jangan lupa shalat , Assalamualaikum.""Waallaikum salam,sama sama."Aku langsung tutup obrolan dengan Mas Brian
Sepanjang perjalanan menuju hotel tempat Mas Brian menunggu aku deg-degan sekali takut penampilan ku kali ini tidak sesuai dengan permintaan Mas Brian, di dalam mobil aku beberapa kali mengganti posisi aku duduk dan membuang nafas agak keras sungguh aku gelisa sekali. Mang Karyo beberapa kali melirik ke arah ku lewat kaca spion,aku hanya menunduk kan muka biar tidak terlalu grogi,untuk mengurangi rasa gelisah,ku ajak mang Karyo bercerita. "Mang Kayo,,, gimana dengan penampilanku cantik nggak ,takut saja jangan sampai terlalu gimana gitu..." Aku sambil mengangkat muka . "Menurut saya.. penampilan Ibu kali ini cantik sekali pasti Pak Brian pangling deh, pokoknya is the best."Mang Karyo senyum senyum saja. "Ah Mang Karyo ...bisa saja deh ,aku jadi malu."aku memalingkan muka keluar biar tidak terlalu grogi. "Bu...ini kita sudah sampai, bapak sudah menunggu di dalam." Mang Karyo langsung membukakan pintu mobil dan mempersilahkan aku turun d
Kalau aku bisa meminta Ya Allah apa yang aku rasakan saat ini,jangan pernah berlalu dalam hidupku, tetap seperti saat ini.Tiba-tiba Abah sama Ummi menghampiri kami berdua sambil memelukku dan Mas Brian secara bergantian ,aku sejenak memperhatikan muka Abah,beliau menitikkan air matanya, menandakan kalau hatinya di landa kesedihan yang mendalam."Al Humaira anakku...kini usiamu sudah 32 tahun,usia yang cukup matang untuk seorang wanita,jadilah wanita yang tangguh, jadilah madrasah yang baik untuk anak anakmu dan jadilah rumah yang selalu suamimu tempat berpulang dan tinggal..."aku langsung memeluk lelaki yang menjadi cinta pertama ku ini sambil menangis."Trimakasih atas nasihat yang sudah Abah berikan." Abah juga mengeratkan pelukannya kepadaku."Nak Brian... Sudah 11 tahun kalian berumah tangga,Abah mohon sayangilah Al Humaira sebagaimana saya menyayanginya,tolong jaga perasaan dan hatinya,aku tau sampai saat ini,kedua orangtuamu belum bisa menerima anaku Al Humaira, kalaupun ada m