Untuk mengisi waktu luang setelah mengantar anak anak ku ke sekolah,sambil menunggu waktu untuk penjemputan aku merawat tanaman hias dari berbagai macam jenis bunga, yang ada di depan rumah dan juga Kabun sayur dan kebun buah yang ada di pekarangan rumah bagian belakang.
Rasanya senang sekali setelah melihat kebun sayur ku yang tumbuh dengan subur daun nya hijau semua,ada bayam , kangkung,sawi,dan masih ada lagi jenis sayur yang lain.Kebetulan hari ini sudah siap untuk di panen.
"Bi Jumi...,ayo kita panen sayur di halaman belakang,sekalian juga kita lihat apakah ada buah yang sudah pada masak karena tadi malam ribut sekali suara kelelawar,itu mangga dan rambutan lebat sekali buahnya..."aku sambil berlalu ke halaman belakang.
"Iya Bu...,ayo."Bi Jumi mengikuti langkah ku menuju halaman belakang.
"Bu..itu buah mangga sudah banyak yang matang..."Bi Jumi mendongak kepalanya keatas sembari jari telunjuknya mengarah pada buah mangga yang bergelantungan yang sudah ranum dan matang semua.
"Iya Bi..."langsung saja aku petik semua buah mangga yang sudah masak kebetulan pohon mangganya, tidak terlalu tinggi,semua masih bisah di raih dengan tangan."Wah,Bi... mangganya lumayan banyak yang matang,nanti sebentar kita bikin jus mangga,oh ya gimana dengan pohon rambutannya, sudah di lihat ada yang bisa di panen atau belum Bi..."aku kembali menuju ke arah pohon rambutan yang lebih tinggi dan pohon mangga.
"Bu...rambutannya sudah pada matang juga tapi pohonnya tinggi sekali ini harus di panjat ,nanti coba saya panggil mang Udin untuk minta tolong petik.."Bi Jumi langsung ke depan menuju pos satpam karena mang Udin lagi jaga di sana.
"Mang Udin...di panggil ibu,minta tolong petik buah rambutan di belakang sudah pada matang,itu pohon tinggi sekali,Mang Udin bisa tolong panjat ya... "
"Iya Jumi...,ayo buruan tidak enak sudah di tunggu ibu di halaman belakang."mang Udin langsung bergegas menuju halaman belakang ber iringan dengan langkah Bi Jumi.
"Mang Udin.. tolong dipetik ya itu buah rambutan, sudah pada matang semua itu, sebagian sudah di makan kelelawar tadi malam"
"Iya Bu..."Mang Udin menurunkan semua buah rambutan yang telah matang, Alhamdulillah lumayan banyak Penen buah hari ini.
Alhamdulillah panen buah dan sayuran kali ini lumayan banyak,bisa di bagikan ke tetangga sebelah rumah.Aku lansung membaginya menjadi beberapa bagian untuk di masukkan ke dalam kantong plastik ada 4 kantong, Aku isikan buah dan sayuran. "Mang Udin, ini buah dan sayur yang sudah di masukkan ke dalam kantong plastik tolong di bagikan ke tetangga sebelah rumah ya,yang satu ini buat Mang Udin, yang 3 kantongnya di bagikan ke tetangga sebelah rumah, trimakasih ya Mang Udin sudah membantu saya hari ini." "Iya sama sama Bu, saya juga terimakasih sudah di kasih buah dan sayur." "Sama sama juga Mang Udin..." aku langsung bergegas masuk ke dalam rumah untuk menyiapkan jus mangga.Sementara Mang Udin langsung menuju tetangga sebelah rumah untuk memberikan buah dan sayur yang sudah di masukkan ke dalam kantong plastik tadi.Bi Jumi juga langsung ke dapur untuk menyiapkan beberapa menu untuk makan siang karena sebentar lagi anak anak ku sudah waktunya pulang dari sekolah.
Dalam perjalanan menuju restoran yang katakan Almeera tadi tiba tiba terdengar notifikasi panggilan masuk handphoneku. Ting..Ting.. Panggilan masuk dari nomor handphone Abah. "Assalamualaikum Bah..,bagaimana kabarnya Abah sama ummi.. "aku menanyakan kabar kedua orangtuaku. "Waallaikum salam nak..Alhamdulillah kami sehat semau,gimana juga kabar suami dan anak anak kamu Nak..."Abah juga tidak lupa menanyakan kabar kami sekeluarga. "Alhamdulillah.. Abah kami sehat semau,oh ya ada apa Abah menelpon Humaira tidak biasanya Abah menelpon pasti ada ada yang penting..." "Iya.. Nak ,ini Abah mau minta tolong di cek ya restoran yang ada di Jakarta situ karena Abah belum bisa kesana ,di sini juga restorannya lagi ramai pengunjung, insya Allah Abah rencananya mau ke Bandung juga mau cek restoran di sana,kan tidak bagus juga kalau hanya di percayakan kepada orang lain ,Abah juga harus sekali sekali turun tangan sendiri
Begitu aku memasuki restoran langsung di sambut oleh Pak Arya kebetulan beliau adalah orang kepercayaan Abah untuk mengelola restoran di kota yang sama dengan tempat tinggal kami. "Assalamualaikum Bu bagaimana kabarnya ,kebetulan tadi Pak Malik menghubungi saya kalau hari ini Ibu mau berkunjung ke restoran." Pak Arya menjelaskan kalau Abah menghubungi beliau , setelah menghubungi ku. "Waallaikum salam Pak, Alhamdulillah kami sehat ,iya tadi Abah telepon untuk meninjau perkembangan restoran, sepertinya pelanggan restoran cukup bagus dan meningkat ya Pak" "Iya ..Bu ,gimana kita langsung ke ruangan Ibu saja" "Tidak usah Pak, di sini saja tolong carikan meja yang dekat dengan jendela karna ada anak anak ,sekalian laporannya di antarkan ke sini,oh ,ya Pak tolong sampaikan ke pelayanan untuk mengantarkan 2 paket udang goreng krispi sama 3 gelas Oren jus yang dingin ,ini anak anak mau makan." "Baik Bu..."pak Arya lagsung menuju ruangan di mana tadi b
Akhirnya sampai juga di rumah,aku langsung menghubungi Abah untuk menyampaikan semua laporan keuangan restoran. "Assalamualaikum Abah.." "Waallaikum salam nak.." "Alhamdulillah semua urusan restoran berjalan dengan lancar bahkan keuntungan bulan ini lumayan banyak, lebih dari bulan bulan sebelumnya.."aku menjelaskan semua data laporan keuangan dan keuntungan restoran yang sudah aku periksa tadi "Syukur Alhamdulillah kalau begitu,oh ya.. Abah mau tanya apakah suamimu Nak Brian sudah tau belum kalau selama beberapa tahun belakangan ini kamu mengelola keuangan beberapa usaha restoran kita." "Mas Brian belum tau m Abah..nanti kalau ada waktu senggang baru aku akan beritahukan pada mas Brian."terdengar dari seberang sana Abah menarik nafas berat,aku pun tidak tau ada apa dengan Abah karena baru kali ini beliau menanyakan perihal ini,padahal selama ini Abah diam saja seperti ada yang mengganjal di hatinya. "Yah sudahlah ...semua keputusan ad
"Assalamualaikum Mas.. tadi Alia ke rumah katanya disuruh sama Mas, untuk mengantarkan gamis untuk dipakai di acara sebentar malam , Alia juga bilang katanya Mas sore ini tidak pulang nanti ketemu langsung di sana memang nya ada acara apa ya Mas""Waallaikum salam Bunda.. oh itu kebetulan tadi Mas mampir di butik nya Alia, Mas lihat ada gamis model terbaru dan kayaknya cocok deh sama bunda ,Mas langsung beli saja sekalian minta tolong di antara ke rumah,iya.. sekali sekali dong Bunda kita dinner berdua selama ini Mas kurang memberikan ruang waktu untuk Bunda,Mas terlalu sibuk dengan pekerjaan kantor,nanti dandan yang cantik ya Bunda"" Iya Mas...senang sekali kalau mas mau mengajak aku dinner,makasih juga Mas sudah mau meluangkan waktu untuk Bunda, sudah dulu ya ini sdh waktunya shalat Maghrib bunda mau shalat dulu sekalian mau siap siap,Mas juga jangan lupa shalat , Assalamualaikum.""Waallaikum salam,sama sama."Aku langsung tutup obrolan dengan Mas Brian
Sepanjang perjalanan menuju hotel tempat Mas Brian menunggu aku deg-degan sekali takut penampilan ku kali ini tidak sesuai dengan permintaan Mas Brian, di dalam mobil aku beberapa kali mengganti posisi aku duduk dan membuang nafas agak keras sungguh aku gelisa sekali. Mang Karyo beberapa kali melirik ke arah ku lewat kaca spion,aku hanya menunduk kan muka biar tidak terlalu grogi,untuk mengurangi rasa gelisah,ku ajak mang Karyo bercerita. "Mang Kayo,,, gimana dengan penampilanku cantik nggak ,takut saja jangan sampai terlalu gimana gitu..." Aku sambil mengangkat muka . "Menurut saya.. penampilan Ibu kali ini cantik sekali pasti Pak Brian pangling deh, pokoknya is the best."Mang Karyo senyum senyum saja. "Ah Mang Karyo ...bisa saja deh ,aku jadi malu."aku memalingkan muka keluar biar tidak terlalu grogi. "Bu...ini kita sudah sampai, bapak sudah menunggu di dalam." Mang Karyo langsung membukakan pintu mobil dan mempersilahkan aku turun d
Kalau aku bisa meminta Ya Allah apa yang aku rasakan saat ini,jangan pernah berlalu dalam hidupku, tetap seperti saat ini.Tiba-tiba Abah sama Ummi menghampiri kami berdua sambil memelukku dan Mas Brian secara bergantian ,aku sejenak memperhatikan muka Abah,beliau menitikkan air matanya, menandakan kalau hatinya di landa kesedihan yang mendalam."Al Humaira anakku...kini usiamu sudah 32 tahun,usia yang cukup matang untuk seorang wanita,jadilah wanita yang tangguh, jadilah madrasah yang baik untuk anak anakmu dan jadilah rumah yang selalu suamimu tempat berpulang dan tinggal..."aku langsung memeluk lelaki yang menjadi cinta pertama ku ini sambil menangis."Trimakasih atas nasihat yang sudah Abah berikan." Abah juga mengeratkan pelukannya kepadaku."Nak Brian... Sudah 11 tahun kalian berumah tangga,Abah mohon sayangilah Al Humaira sebagaimana saya menyayanginya,tolong jaga perasaan dan hatinya,aku tau sampai saat ini,kedua orangtuamu belum bisa menerima anaku Al Humaira, kalaupun ada m
"Bunda... semoga apa yang kita lakukan semalam segera menumbuhkan buah cinta kita di sini."Mas Brian mengungkapkan keinginannya agar aku bisa hamil lagi sambil mengelus elus perutku."Mas...hm.. memangnya Almeera dan Al Jazair belum cukup ya,apa perlu kita harus tambah anak lagi..."Aku penasaran apa yang membuat Mas Brian pengen kita punya baby lagi."Bunda... saya sangat bersyukur memiliki mereka berdua, Almeera dan Al Jazair adalah permata hati saya,tapi tidak ada salahnya kan kalau kita memiliki baby lagi, umur kita berdua masih cukup produktif, apalagi di bidang finansial saya cukup bahkan sangat cukup untuk memenuhi dan membiayai kehidupan masa depan mereka kelak.""Benar ini... hanya itu saja, atau ada alasan yang lain hingga membuat Mas ingin kita memiliki baby lagi.""Tidak ada alasan yang lain Bunda..aku ingin saja pengen gendong baby."'Sebenarnya saya punya alasan yang lain Bunda, saya tidak mau suatu saat kamu berpaling dari saya, kalau kamu punya baby lagi, saya tidak pe