Share

46. Berkunjung ke Panti Afikah (Kisah Cinta Renata)

Perasaan Afikah tidak enak, dia takut terjadi sesuatu pada Bu Panti karena jarang sekali Bu Ranti menghubunginya.

Dengan ragu Afikah segera mengangkat panggilan itu. “Assalamualaikum, Bu.”

“Wa’alaikumussalam, Nak Afikah. Apa Nak Afikah bisa datang ke sini hari ini? Kalau bisa secepatnya,” ucap Bu Ranti terdengar khawatir.

“Iya, Bu, tapi ada apa, ya?” tanya Afikah turut khawatir.

“Bu Panti jatuh dari kamar mandi, saat ini tidak sadarkan diri, Nak,” ungkap Bu Ranti lirih.

“Astagfirullah, baik, Bu. Saya akan segera ke sana. Kebetulan saya ada di dekat jalan menuju panti,” ujar Afikah khawatir. Setelah mengucapkan salam Afikah segera mematikan sambungan telepon itu.

Renata yang sudah ikut mendengarkan apa yang dikatakan Bu Ranti tadi pun ikut khawatir. “Sebaiknya Kakak ngabarin Kak Rayyan kalau kita langsung ke panti.

“Iya, Ren. Terima kasih.”

Afikah langsung menekan nomor sang suami. Namun, hingga tiga kali ponsel itu tidak diangkat. “Kakakmu pasti. Sibuk ngurusin Aqila dan Fawwas. Seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status