Share

47. Rencana Jahat (Kisah Cinta Renata)

Setelah meminum obat yang dibawa Rayyan, Bu Panti segera beristirahat. Sebelum beristirahat beliau meminta Afikah pulang karena merasa tidak enak hati Afikah meninggalkan buah hatinya cukup lama hanya karena dirinya.

“Tidak apa, Bu. Aku akan menunggu ibu di sini bersama Renata. Nanti anak-anak biar dijemput Kak Rayyan,” tolak Afikah saat Bu Panti memintanya pulang.

“Ibu sudah tidak apa-apa, Nak. Kamu pulang saja. Kasihan mereka, meskipun ada Bu Amirah, tetap saja mereka akan mencarimu. Besok kalau kamu mau datang lagi, ibu tidak akan menghalangimu,” ujar Bu Panti.

“Ibu yakin sudah tidak apa-paa?” tanya Afikah memastikan.

“Kalau kamu tidak percaya suruh suamimu atau Nak Renata memeriksa ibu lagi. Mereka kan dokter. Tensinya sudah normal juga, kok. Setelah minum obat sudah enggak puyeng lagi,” ungkapnya jujur. Renata tersenyum manis pada Bu Panti begitu juga Rayyan saat namanya disangkut pautkan. Afikah tidak bisa memaksakan kehendaknya, mau tidak mau dia memilih pamit pulang.

“Ibu i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status