Seara baru saja sampai dikelasnya setelah menitipkan makanan yang dia bawa untuk dia berikan kepada Kekasihnya sebagai kejutan dihari jadi mereka yang ke 2 tahun, dia berencana akan ke apartemen sang kekasih, setelah kelasnya berakhir nanti tentu saja tanpa memberi tahu Kekasihnya itu.
"Taniaa...!" Seru Seara saat melihat sang sahabat yang dua hari tidak masuk kuliah.
"Sea!" Sahut Tania. Terkejut saat melihat Seara memasuki kelas dan berseru memanggil namanya.
"Kangen." Seara langsung memeluk sahabatnya itu.
"Baru dua hari belum sebulan,"Ucap Tania sambil terkekeh, lalu mereka pun berpelukan erat.
"Pelukan mulu dasar Teletubbies." Vibir seseorang yang baru saja memasuki kelas membuat Seara melepaskan pelukannya dari Tania.
"Dasar Pinokio tukang ngiri," Sembur Seara sambil memberi tatapan tajamnya.
"Heh gadis manja, namaku Revano bukan Pinokio," Ujar cowok yang bernama Revano itu, dan dia tak mau kalah menatap tajam membalas tatapan Seara.
"Udah-udah jangan mulai lagi deh. Malu dilihat yang lain, lagian jangan terlalu saling benci nanti kalau bencinya berlebihan. Bisa saling cinta loh," Goda Tania sambil tersenyum.
"Gak bakalan!" Seru Seara dan Revano secara bersamaan.
"Tuhkan barengan ngomongnya. Cie," Goda Tania lagi sambil terkekeh.
"Iih..., Tania apaan sih! Mana mungkin aku jatuh cinta sama Pinokio yang bawa motor Revo, gak mumgkinlah! Lagian aku udah punya pacar. Dia lebih ganteng, terus baik, udah gitu romantis yang paling penting, dia calon dokter dan mos wanted dikampus kita ini," Ucap Seara dengan bangganya.
"Gak kayak dia! Iiih..., gak banget deh udah badboy sering bolos pula. Gak ada baik-baiknya. Bisa rusak citraku sebagai miss beautiful dikampus ini. Udah paling bener pasanganku sama most wanted dikampus kita," lanjut Seara. Yang memang semenjak masuk universitas ini dia sudah dua kali mendapatkan gelar miss beautiful dua kali berturut-turut.
"Iya Sea iya," Ucap Tania. Memutar bola matanya dengan malas. Tapi dia akui memang kecantikan Seara diatas rata-rata maka dari itu Seara menjadi Primadona dikampusnya. Karena selain cantik dan putri satu-satunya dari keluarga Kusuma Investor terbesar di Universitas itu. Gadis itu pun terkenal dengan keramahan dan kebaikan hatinya. Itu lah yang menjadi Poin plus dari keperibadian seorang Seara Arleta. Dan satu lagi yang membuat mereka selalu memilih Seara menjadi miss beautifull selama 2 tahun berturut-turut dia tidak pernah sombong dan mau berteman dengan siapa saja tanpa pilih-pilih dan Tania adalah salah satu gadis yang beruntung karena sudah Seara anggap seperti sodaranya sendiri. Tidak ada satu rahasia pun yang tidak Tania ketahui tentang Seara.
"Jiah pede banget dia. Siapa juga yang mau sama cewek manja dan anak mami kaya lo! Lo bukan level gue. Mending gue sama Tania, lebih dewasa dan manis, gak kayak lo manja kayak anak kecil," Ejek Revano sambil tertawa.
Dan saat Seara akan membalas ledekan Revano. Bersamaan dengan itu dosen mereka pun masuk untuk memulai mata pelajaran, dan akhirnya kelas fakultas ekonomi dan bisnis pun dimulai, karena dosen yang masuk dikelas pagi adalah dosen killer. Para mahasiswa pun tidak ada yang mencoba bermain-main dengan mata pelajarannya. Mereka pun mengikuti setiap mata pelajaran yang disampaikan sang dosennya dengan serius. Tidak ada yang berani bercanda seperti pada dosen lain. Revano yang terkenal nakal dan Jahil pun tidak berani berkutik saat dosen killer itu memulai pelajarannya.
*****
Jam pelajaran pun akhirnya selesai. Seara mengambil ponsel di dalam tasnya untuk menghubungi seseorang dengan senyum merekah dibibir mungilnya. Dia kini sudah duduk didalam mobil sambil sesekali membayangkan wajah terkejut kekasihnya saat memakan masakannya, pasalnya selama mereka pacaran hanya baru satu kali kekasihnya itu mencoba masakannya. Padahal Seara ingin sekali memasakan makanan untuk kekasihnya itu, tapi sang kekasih yang sangat dicintainya itu selalu menolak entah kenapa dan apa sababnya tapi dia pernah mengatakan tidak ingin membuat Seara kelelahan dan mengingat itu membuat hati Seara kini kembali menghangat.
"Kak Rei lagi apa sih? Kok dari tadi aku telepon gak diangkat. Aku ke fakultasnya juga katanya udah selesai kelasnya dari tadi." Seara berucap sambil terus memperhatikan ponselnya, karena dari tidak mendapat jawaban dari kekasihnya.
"Apa kak Rei lagi sibuk ya? Udah jam 16.45. Sebentar lagi jam lima, mendingan aku beli kado dulu sebentar deh. Aku mau beli sweeter Couple aja buat kado. Habis kalau beli bilang dulu sama kak Rei pasti dia gak mau, padahal kita kan belum punya baju dan barang yang samaan," Monolog Seara tentu saja dengan senyuman yang selalu merekah dibibir mungilnya.
Seara pun mengirim pesan pada bundanya. Untuk memberi tahu sang bunda kalau dia akan pulang agak malam, karena hari ini dia akan merayakan Anniversary nya yang kedua bersama kekasihnya.
Saat ini Seara sudah ada diparkiran apartemen yang ditempati kekasihnya. Dengan semangat Seara pun keluar dari mobil dan masuk ke lift yang menuju lantai 12, tidak butuh waktu lama Seara sudah sampai di lantai 12. Dia pun keluar dari lift dan menuju apartemen kekasihnya itu. Seara langsung menekan password untuk membuka pintu apartemen itu dengan menenteng dua paperbag ditangan kirinya.
"Kok sepi? Lampunya juga belum dinyalain. Ah sudahlah mungkin kak Rei belum pulang," Ucap Seara yang kini sudah masuk dan menutup pintunya yang terkunci secara otomatis. lalu dia pun menyalakan lampunya, dan langsung menuju kedapur untuk menata makanan setelah menaruh Paperbag yang berisi sweeter untuk kado. Seara sudah tidak asing lagi dengan apartemen itu, karena Rei sering mengajaknya ke apartemennya maka dari itu Seara tahu password apartemen Rigel. Karena Rigel lah yang memberi tahu passwordnya pada Seara
Seara menata masakannya di meja makan dengan antusias. Dia pun sudah menata piring, sendok dan garfu, juga gelas yang berisi minuman kesukaan masing-masing. Tidak lupa dia pun menyusun lilin di tengah-tengah makanan, dan bunga mawar yang disusun di pas cantik yang dia beli tadi. Kue tar yang berbentuk hati dengan tulisan happy aniversary ke 2 pun sudah tersaji di meja makan dengan lilin angka dua ditengahnya membuat senyum Seara semakin sumringah. Membayangkan wajah terkejut kekasihnya karena mendapat kejutan darinya.
"Prefect, semuanya sudah selesai tinggal menunggu kak Rei pulang," Ucap Seara dengan mata berbinar melihat hasil dekorasi sederhananya untuk memberikan kejutan pada pria yang sangat dia cintai. Dihari special bagi mereka berdua, Seara pun sudah tampil cantik dengan kembali memoles wajah cantiknya dengan Mak'Up tipis yang selalu menghiasi wajahnya setiap hari.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.30. Tapi Rei belum juga pulang. Seara menunggu dengan perasaan was-was dia takut kalau Rei tidak pulang ke apartemennya, dari tadi Seara mengirimi Rei pesan tapi tidak ada satu pesan pun yang dibalas oleh kekasihnya itu.
"Kak Rei kemana sih? Udah jam segini kok belum pulang, apa dia pulang kerumahnya ya? Andai saja aku tahu dimana rumah keluarganya. Hufh pesanku satu pun tidak ada yang dia balas," Ucap Seara. Yang baru saja seleai memanaskan makanannya dan menggantikan nasi yang sudah dingin dengan nasi yang hangat. Baru saja Seara akan duduk diruang televisi yang hanya terhalang dinding tidak jauh dari pintu masuk.
Terdengar suara bip seperti ada yang akan membuka pintu apartemen. Seara langsung berlari kecil mendekati pintu dan berdiri didekat stop kontak lampu yang tidak jauh dari pintu. Seara pun mematikan lampu setelah itu berdiri di sana.
"Pasti itu Kak Rei." Gumam Seara. Dengan wajah yang berbinar dan terus menyunggingkan senyuman yang merekah dibibir tipisnya.
Cklekk!
pintu pun terbuka dan dengan antusias Seara pun langsung berseru menyambut ke pulangan sang kekasih yang sangat dicintainya untuk memberikan kejutan, namun apa yang terjadi ternyata dirinya lah yang dikejutkan olehnya.
"Suprise happy aniv--"
Seara tiba-tiba menghentikan Ucapannya senyuman pun memudar saat melihat apa yang terjadi di depan matanya saat ini. Ya Seara menyaksikan kekasihnya tengah berciuman panas dengan seorang perempuan yang entah siapa itu karena wajahnya terhalang oleh rambutnya dan saat Seara menyalakan lampunya, Rei dan Perempuan itu pun menghentikan ciuman mereka.
Mereka pun mematung sangat terkejut karena Seara yang kini berdiri dihadapan mereka dengan wajah pucat dan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Se-Sea."
"Seara."
Ucap Mereka secara bersamaan, karena terkejut dengan adanya Seara. Begitupun Seara dia lebih terkejut tubuhnya lemas untung saja dia berpegangan kedinding. Tenaganya seakan menghilang saat melihat apa yang dilakukan Pria dan wanita yang kini ada dihadapannya.
"Ka-kak Re-i. Ta-Tania ka-kalian!"
Bersambung
Rigel dan Tania masih berdiri didekat pintu dari semenjak kepergian Seara, mereka seperti patung tidak bergeser sedikitpun dari tempat mereka berdiri tadi."Kak bagaimana sekarang? Seara sudah tahu tentang hubungan kita. Meski Kakak berencana mengakhiri hubungan kalian tapi aku tidak menyangka Seara akan mengetahuinya secepat ini," Ucap Tania yang kini mulai merasa tidak tenang."Entahlah aku juga sangat terkejut. Aku kira Sea tidak akan datang ke apartemenku, ini semua salahku kenapa aku sampai lupa untuk mengecek ponselku. Tapi ya sudah lah semua sudah terjadi, sebaiknya aku antar kamu pulang karena pikiranku sedang kacau saat ini," Ujar Rigel. Tania pun mengangguk setuju dia pun perlu menenangkan diri karena terlalu terkejut dengan kehadiran Seara diapartemen Rigel dan membuat hubungan Rahasianya dengan Rigel terbongkar. Lalu mereka pun keluar dari aparteman tempat tinggal Rigel untuk mengantarkan gadis itu ke apartemennya.
Beberapa teman kampus yang berpapasan dengan Seara merasa aneh dengan sikap Seara yang dingin dan tanpa senyum, karena biasanya gadis itu akan berjalan dengan ceria dan menyapa siapa saja yang berpapasan dengannya tidak lupa dengan senyuman manisnya yang selalu dia tampilkan pada siapapun. Karena itu lah saat melihat Seara terlihat dingin dengan wajah tanpa senyum, membuat teman-temannya merasa aneh dan curiga kalau Seara sedang mengalami masalah yang besar."Pagi Seara, tambah cantik aja nih." Goda seorang pria yang kini ikut berjalan disamping Seara.Namun tidak ada respon sedikit pun dari Seara. Karena memang dia sedang dalam mood buruk, dia terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun. Seara terus berjalan untuk menuju ke kelasnya."Anjir. Gue dicuekin, malu euy serasa ditolak sebelum berjuang ini mah," teriak cowok yang sok-sokan menyapa Seara dan sok kenal dengan Seara si Primadona kampus. Padahal Seara kenal juga
Seara baru saja memarkirkan mobilnya diparkiran kampus. Kali ini dia tidak ingin merepotkan satpam kampusnya untuk memarkirkan mobilnya, jadi dia memutuskan untuk memarkirkan mobilnya sendiri.Baru saja Seara keluar dari mobil, tiba-tiba tangan Seara ditarik sesorang dengan kasar membuat Seara terkejut, dia mengira itu adalah Revano yang sedang bercanda padanya, tapi saat mendengar suara bentakannya membuat Seara sadar bahwa itu bukanlah sahabatnya Revano dan dia sangat mengenali suara itu.Rigel.“Sakit Kak,” Cicit Seara karena tangannya dicengkram sangat kuat oleh pria itu membuat Seara kesakitan dan mungkin pergelangan tangannya sudah memerah karena cengkraman tangan Rigel yang kuat.“Hahaha sakit ya? Lo bilang tadi sakit kan? Lo denger ya gara-gara lo Tania jadi gak mau kekampus, dia trauma karena bullyan teman-teman satu kelasnya. Dan itu karena siapa? Itu karena lo sialan!” Be
Kelas pun sudah selesai. Seara dan yang lainnya kini sudah diizinkan pulang karena sudah tidak ada lagi mata pelajaran dikelas mereka. “Ra, lo bawa mobil gak? Kalau enggak gue anterin lagi ya? Motor gue baru diambil kemarin sore,” Ucap Revano sambil memasukan bukunya kedalam ransel. “Makasih Van, tapi gak usah hari ini aku bawa mobil kok. Soalnya tadi bunda nitip Bahan-bahan kue jadi aku harus mampir ke toko yang menjual Bahan-bahan kue,” Jawab Seara yang kini sudah siap dengan tasnya yang sudah di cangklong di punggungnya. “Oh oke deh kalau gitu, soalnya gue juga mau mampir dulu ke bascame mau latihan futsal. lo hati-hati ya dijalan jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya.” Revano mencoba memperingatkan. “Siap bos,” Sahut Seara sambil memberi hormat lalu kemudian tertawa kecil. “Dasar.” Revano pun mengacak rambut Seara lalu mengajaknya ke parkiran bersama-sama sambil bercanda mereka
Sementara itu Ditempat lain Seara baru saja tiba dirumah sakit. Setelah sampai didepan lobi rumah sakit, bi Elis pun langsung keluar dari mobil untuk meminta bantuan para perawat pria untuk mengangkat tubuh Seara dari dalam mobil.Dua perawat pria pun datang dengan membawa brankar yang sudah disediakan untuk membawa pasien darurat seperti Seara ini contohnya. Lalu mereka pun menggotong tubuh Seara dari dalam mobil dan meletakkannya di brankar dangan Hati-hati. Dan Dengan sigap kedua perawat itu membawa Seara menuju ruang IGD untuk segera ditangani.Jasmin dan Elis juga sang supir tengah menunggu didepan ruang IGD. Jasmin terlihat sangat khawatir karena kondisi sang gadis yang memang sangat mengkhawatirkan, ya wanita paruh baya itu adalah Jasmin ibu sambung dari Rigelaldo Damian Bagaskara.“Bi tolong tlpn putraku, bilang sama dia suruh datang kerumah sakit sekarang,” Ucap Jasmin. Yang sedang ketakutan dia takut
Rigel baru saja sampai dirumah sakit. Dia terlihat sangat khawatir dengan keadaan sang mama. Meski bi Elis sudah menjelaskan kalau Jasmin baik-baik saja dan yang menolongnya lah yang terluka lumayan parah. Setelah dapat alamat rumah sakit sekaligus ruang inap orang yang menolong sang mama. Rigel pun bergegas menuju ruang rawat itu, sampai dia melupakan janjinya untuk datang untuk bertemu Tania diapartemen milik gadis itu.Setelah tiba didepan ruang rawat. Rigel pun menetralkan nafasnya yang memburu karena tadi berlari dari lobi hingga ke ruang rawat. Dia pun membuka pintu ruangan itu, setelah nafasnya kembali normal.“Mama, apa yang terjadi?" Rigel menghela nafas lega saat melihat ibunya baik-baik saja."Sukurlah Mama tidak apa-apa,” Ucap Rigel. Yang langsung menghampiri sang mama yang kini tengah duduk di sofa, yang kini sudah duduk di sofa dengan bantuan sopirnya.“Mama gak apa-apa sayang, justru gadis itu yang luka parah.
“Di-Di.. Dia.”Rigel terlihat gugup saat sang mama sudah berada dibelakangnya. Sedang Seara menatap Rigel dengan tatapan tajamnya.“Dia Pacar Rigel Ma,” Sahut Rigel tanpa mengalihkan tatapannya pada Seara.“Namanya Seara Arleta,” Lanjut Rigel masih dengan menatap wajah cantik Seara meski kini terlihat pucat.Mata Seara tiba-tiba melotot kearah Rigel karena pengakuan Rigel yang Seara anggap berbohong, karena mereka kini sudah putus jadi dia kini adalah Mantan kekasihnya bukan kekasihnya lagi.“Maksud kamu apa Gel? Mama gak ngerti apa yang kamu bilang barusan. Mama denger gadis ini kekasih kamu? Itu berarti bayi yang dia kandung itu adalah anak kamu hah!”Plakk!Tangan Jasmin pun melayang ke pipi Rigel. Membuat Rigel terkejut ibu yang dia sayangi berani menamparnya. Padahal sel
Kaira sangat sedih melihat keadaan putrinya dengan kepala yang diperban, karena baru kali ini dia melihat Sang putri seperti ini."Kenapa bisa seperti ini Nak?" Tanya Kaira sambil mengusap kepala Seara yang diperban dengan sangat hati-hati."Cuma kecelakaan kecil Bun. Udah ih Seanya juga gak kenapa-kenapa ini cuma sedikit kegores dibagian kepala dekat kening, tapi gak apa-apa kok dokter juga udah cek dan Sea cuma butuh istirahat," Jawab Seara dengan tersenyum manis."Iya dong Sea kan jagoan, masa wonder womannya Ayah kalah karena luka dikit doang," Timpal Arka meski dalam hatinya ikut khawatir dengan keadaan Sang putri, tapi kalau diamemperlihatkan rasa kekhawatirannya itu, dia takut Sang istri malah semakin kalut."Ihh.. Ayah gimana sih putrinya luka malah ngomongnya kayak gitu, nyebelin tau gak," Ucap Kaira yang mulai merajuk pada Sang Suami, Seara hanya tersenyum saat melihat kedua orang tuanya yang selalu memperli