Share

Bab 4 - Pengkhianatan

Rigel dan Tania masih berdiri didekat pintu dari semenjak kepergian Seara, mereka seperti patung tidak bergeser sedikitpun dari tempat mereka berdiri tadi.

"Kak bagaimana sekarang? Seara sudah tahu tentang hubungan kita. Meski Kakak berencana mengakhiri hubungan kalian tapi aku tidak menyangka Seara akan mengetahuinya secepat ini," Ucap Tania yang kini mulai merasa tidak tenang.

"Entahlah aku juga sangat terkejut. Aku kira Sea tidak akan datang ke apartemenku, ini semua salahku kenapa aku sampai lupa untuk mengecek ponselku. Tapi ya sudah lah semua sudah terjadi, sebaiknya aku antar kamu pulang karena pikiranku sedang kacau saat ini," Ujar Rigel. Tania pun mengangguk setuju dia pun perlu menenangkan diri karena terlalu terkejut dengan kehadiran Seara diapartemen Rigel dan membuat hubungan Rahasianya dengan Rigel terbongkar. Lalu mereka pun keluar dari aparteman tempat tinggal Rigel untuk mengantarkan gadis itu ke apartemennya.

Sepulang dari mengantar Tania. Dengan pikiran yang masih kacau Rigel memasuki apartemennya kembali. Rigel pikir setelah terbebas dari Seara hidupnya akan baik-baik saja. Tapi ternyata semua salah, kini perasaannya terasa sangat kacau dan seperti ada yang menghilang dari hidupnya, dia pun memasuki dapur untuk mengambil air minum karena tenggorokannya terasa sangat kering. Namun, tiba-tiba dia kembali mematung saat melihat kearah meja makan yang tidak jauh dari tempat lemari pendingin berada.

Rigel menghampiri meja makan disana sudah ada dua piring nasi yang dibentuk seperti hati, ada puding coklat berbentuk hati juga semangkuk Ayam Rendang kesukaannya, ada sayur Capcai dan potongan buah semangka juga Apel buah kesukaannya dan ada juga kue tar coklat berbentuk hati dengan lilin angka dua diatasnya dengan tulisan Happy Anniversary yang ke 2 my moodbooster.

Lalu Rigel mengambil sebuah kartu berwarna pink. Dia pun membuka kartu itu dan membaca isi dari kartu itu.

To my moodbooster

Hay kesayangan Sea. Selamat hari jadi kita yang ke 2 Tahun. Gak nyangka ya kak hubungan kita sampai 2 tahun dan bisa ngerayain anniversary kita yang ke 2  Congratulations kak Rei dan buatku juga.

Kak Rei makasih ya udah jadi penyemangat hidupku. Maaf kalau aku selalu kekanakan dan selalu manja juga posesif. Kak Rei tahu aku seperti itu karena aku takut kehilangan kak Rei, aku tuh cinta banget sama kakak. Jadi aku mohon jangan tinggalin aku ya kak. Mari kita menuju kearah hubungan yang lebih serius, semoga kakak mengerti apa yang aku maksud. Sekali lagi makasih ya kesayangan Sea karena kak Rei sudah menjadi moodbooster dalam hidupku dan terimakasih sudah mau masuk dalam duniaku aku. Sayang banget sama Kak Rei.

I Love You Rigelaldo Damian Bagaskara.

             Dari yang selalu Menyayangi dan mencintaimu dengan tulus.

          Seara Arleta.

Setelah membaca isi kartu ucapan dari Sea. Hati Rigel terasa sakit, penyesalan pun mulai menyeruak. Hidupnya kini terasa hampa, mulai sekarang tidak akan ada lagi gadis manis yang merecoki kehidupannya. Tidak akan ada lagi gadis yang membawakan sarapan untuknya karena khawatir kalau ia belum sarapan. Tidak akan ada lagi gadis yang bermanja-manja padanya, dan tidak akan ada lagi gadis yang perhatian padanya dan itu membuat hati Rigel tiba-tiba terasa hampa.

"Sekarang pasti kamu sangat membenciku Sea." Rigel berucap lalu dia duduk dan memakan apa yang telah disajikan oleh Seara seorang diri.

"Ini pasti masakan kamu kan? Karena kamu pernah bilang akan memasak makanan kesukaanku dan menyajikan semua makanan yang aku suka saat kita merayakan aniversary kita yang ke 2. Ini sangat enak aku menyesal karena tidak pernah mau saat kamu ingin memasak untukku, masakanmu selalu terasa lezat dan mungkin ini makanan terakhir darimu untuk aku nikmati Sea," Lanjut Rigel. Yang kini memakan makanan yang Seara sajikan dengan lahap.

Setelah selesai makan. Rigel pun pergi keruang televisi tentu saja setelah membereskan bekas makan dan memasukan sisa makanan kedalam kulkas untuk ia makan lagi nanti.

Saat Rigel duduk disofa, tidak sengaja dia melihat paperbag yang entah apa isinya.

"Apa ini? Ah mungkin barang Sea yang ketinggalan," Ucap Rigel. Tapi karena penasaran Rigel pun akhirnya melihat isi paperbag itu.

"Sweeter Couple," Gumam Rigel. Lalu mengambil sweeter itu dari dalam paperbag. Dan pluk satu kartu berwana pink yang sama dengan yang tadi dimeja makan jatuh dari sweeter itu. Rigel pun membukanya dan membacanya.

Baju kencan Kita.

minggu besok mau ya pakai sweeter ini kak. Aku ingin mengajak kak Rei kencan, semoga kak Rei suka dengan sweeter couple kita yang pertama.

Rigel tersenyum melihat sweater yang cukup manis, selera Fashion Sea memang tidak pernah buruk.

"Sayang sekali tidak akan ada hari kencan untuk kita lagi, Sea. Ya sudahlah bukan kah ini yang aku inginkan. So mulai hari ini aku tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi kalau ingin berduaan dengan Tania," Ucap Rigel bermonolog. Lalu dia pun memasukkan sweeter itu kembali kedalam paper bagnya lagi dan menaruhnya ke lemari baju yang ada dikamarnya. Setelah itu Rigel mengambil ponselnya untuk menelepon Tania.

*****

Seara kini terduduk disofa dikamarnya. Setelah mengunci pintu kamarnya dia pun mulai terisak, air matanya kembali menetes setelah dia tahan selama mengobrol dengan orang tuanya dan juga nenek juga oma dan opanya.

"Kenapa rasanya sakit banget? Hiks... hiks..., dadaku rasanya sangat sesak ya Tuhan. Kenapa kalian tega banget menghianati kepercayaan yang sudah aku berikan? Hiks... hiks.... " Akhirnya tangis Seara pun pecah. Untunglah kamarnya kedap suara jadi tidak akan ada yang mendengar tangisan Seara.

"Sudah Sea sudah. Untuk apa kamu menangisi pengkhianat seperti mereka. Aku pasti bisa meski sekarang tanpa mereka, aku akan baik-baik saja mulai detik ini dan seterusnya tidak akan ada lagi cinta. Bagiku Cinta itu bullshit! Mulai sekarang tidak ada yang namanya cinta sejati dalam kamus hidupku, mungkin memang tidak akan ada pria setia seperti opa dan ayah. Aku sudah tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta! Bagiku cintaku hanya keluargaku," Ucap Seara bermonolog. Lalu setelah itu dia berbaring di ranjangnya, untuk istirahat karena malam sudah semakin larut dan esok seperti biasa dia ada kelas pagi.

*****

Keesokan Paginya.

Seara pun bersiap untuk pergi ke kampusnya dan sebelum berangkat seperti biasa Seara akan bergabung bersama keluarganya untuk sarapan bersama ayah, bunda dan neneknya.

"Pagi Bun," Sapa Seara. Lalu mengecup pipi sang bunda yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya itu.

"Pagi sayang, tumben baru bangun udah jam 07.00 lho ini? Emang kamu ada kelas jam berapa?" Tanya sang bunda lalu mengambilkan nasi goreng untuk putrinya itu.

"Jam 09.00 Bun," Sahut Seara. Dengan memasang wajah seceria mungkin.

"Oh, ya udah pelan-pelan kalau gitu sarapannya, ayah juga belum turun kok," Ujar Kaira.

"Selamat pagi, sayang-sayangku," Sapa Arka. Lalu mengecup puncak kepala istri dan putrinya secara bergantian. Dan dia bergabung untuk sarapan bersama mereka seperti biasanya.

"Pagi Yah," Sahut Seara dan Kaira secara bersamaan.

"Yah. Sea numpang sampai kampus boleh ya? Kan searah sama arah jalan ke kantor Ayah," Ucap Seara. Sambil menikmati sarapannya, meski hatinya sedang kacau tapi Seara tidak ingin keluarganya tahu masalahnya dan membuat mereka sedih.

"Boleh dong sayang, tapi kan kamu ada mobil, emang mobil Sea kenapa?" Tanya sang ayah yang kini tersenyum pada Istrinya yang sedang menuangkan nasi goreng ke piringnya.

"Lagi males bawa mobil. Yah," Sahut Seara lalu tersenyum lebar menunjukkan deretan gigi putih dan rapih miliknya.

"Terus nanti pulangnya naik apa sayang? Kalau kamu gak bawa mobil, Nak?" Tanya sang bunda.

"Ojol kan bisa Bun. Oh ya nenek mana?" Tanya Seara. Yang sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Dikamar, paling bentar lagi juga kesini," Sahut Kaira. Ya memang nenek Ras punya jadwal tersendiri untuk sarapannya yaitu jam 07.00.

"Pagi," Sapa nenek Ras. Yang sudah terlihat segar dan kini duduk disamping Seara.

"Pagi Nenekku yang selalu tampil cantik," Sahut Seara. Cup Seara pun mengecup pipi sang nenek beberapa kali.

"Kamu lebih cantik sayang. Apalagi hari ini menampilan cucu Nenek ini lebih cantik dan terlihat lebih dewasa." Puji nenek Ras sambil menjawil pipi cucu kesayangannya itu.

"Ah nenek, pandai banget kalau soal memuji," Ucap Seara. nenek Ras, Kaira dan Arka pun terkekeh mendengar ucapan Seara.

"Sekarang udah besar, Nek. Jadi Sea udah gak mempan dipuji-puji. Dikasih tambahan uang jajan baru deh dia mingkem gak bakalan ngomong apa-apa," Ucap Arka. Membuat Kaira dan nenek Ras kembali tertawa karena ucapan Arka.

"Aisshh... Ayah. iihhh...! Kalau ngomong suka bener deh hahaha."

Dan akhirnya tawa mereka pun kembali pecah diruang makan itu. Meski dalam keadaan sedih dan hatinya hancur. Namun keluarganya mampu memberi kebahagiaan untuk Seara dan membuat gadis itu sedikit melupakan kesedihannya meski hanya sebentar.

"Udah siang. Sea ayo kita berangkat sekarang," Ajak sang ayah karena memang jam sudah menunjukan pukul 08.00 pagi. Seara pun mengangguk lalu berpamitan pada nenek dan bundanya untuk pergi menuntut ilmu dan mengejar cita-citanya.

Tidak butuh waktu lama. Seara pun sudah sampai dikampusnya. Tentu saja bersama sang ayah yang mengantarkannya sampai depan gerbang kampus.

"Belajar yang rajin ya, Nak. Biar Cepet lulus terus bantuin Ayah dikantor," Ucap Arka lalu mrngecup kening sang putri.

"Siap Pak Bos hehe. Ayah hati-hati bawa mobilnya ya, ingat gak boleh ngebut-ngebut, ngerti!" Peringat Seara sambil tersenyum manis pada sang ayah.

"Sip, ya udah kamu masuk gih, Ayah berangkat kerja ya," Pamit Arka.

"Iya Yah," Jawab Seara lalu mengecup punggung tangan Arka. Setelah itu Seara pun keluar dari mobil dan sang ayah pun melajukan mobilnya untuk menuju kantornya.

"Neng Seara tumben dianterin, emang gak bawa mobil?" Tanya salah satu satpam kampus penjaga gerbang yang memang lumayan deket dengan Seara. Karena satpam itulah yang kadang selalu membantu memarkirkan mobil miliknya.

"Nggak pak, lagi males hehe duluan ya pak Anto." Seara tersenyum, lalu dia pun menuju kelasnya.

Setelah melewati pos satpam mimik wajah Seara jadi berubah dingin apalagi saat melihat seorang pria dan wanita tak jauh dari tempat parkir tengah berjalan saling bergandengan tangan seakan mengejek Seara. Dengan menunjukan kemesraan mereka tanpa peduli pada sekitarnya. Seara pun dengan tampang dinginnya berjalan menuju Kelasnya tanpa mau menghiraukan mereka berdua.

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status