Share

Episode 11

Rintik hujan mulai deras. Aku hanya menatap terus wajah yang seperti tak ada ekspresi itu. Kenapa dia, marahkah?  Entahlah, yang pasti sudah hampir setengah jam lebih situasi ini berlangsung.

Huft-ft! Kuhembuskan nafas kuat-kuat. Kembali aku menatap wajah itu. Bahkan masih datar belum berekspresi. Aku mencoba mengalihkan fikiranku dengan menyedot kuat-kuat minuman yang sudah dipesan.

Habis! Tinggal gelas sama sedotannya aja. Tapi raut muka seseorang yang ada di depanku  masih sama.

"Marahkah?" tanyaku ragu dengan suara agak gemetar. Dan ku beranikan menatapnya. Sosok itu mengalihkan pandangannya ke arahku.

"Punya hak kah aku marah?" Dia balik bertanya. "Akh-kh!" aku kesal dengan sikap dan nada bicaranya. Ku ketuk-ketuk gelas kosong tadi sebagai pelampiasan kekesalanku.

"Cukup ...!" suara itu tenang. Meraih pergelangan tanganku dan menggenggamnya.

"Kenapa kamu yang marah? Aku melotot mendengar pertanyaannya. Hei ...! Gimana ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status