Aku melepaskan Tom yang sudah ketakutan sampai menangis, lalu memungut bungkus permen di tanah."Permen seperti ini, kalau nggak salah Logan yang khusus membawanya pulang, 'kan?""Waktu itu Kerry dan Noel masih sempat pamer di desa, katanya hanya diberikan pada Eva dan mereka berdua.""Orang lain nggak mendapat sebutir pun.""Apalagi, saat makan malam kemarin aku justru sedang membantu Bibi Anna mengangkat barang.""Logan, perbuatan kotor kalian sendiri, mengapa harus dilimpahkan kepadaku?"Melihat keadaan yang janggal, Bibi Anna segera marah dan membentak, "Tom, katakan yang sebenarnya.""Siapa sebenarnya yang menyuruhmu mencampurkan obat?"Tubuh Tom langsung bergetar hebat, lalu dengan suara lirih dia berkata, "Itu Kak Logan. Dia yang menyuruhku memberi air itu pada Kak Nancy.""Tapi aku benar-benar nggak tahu kalau ada sesuatu yang dicampurkan ke dalamnya.""Kak Logan bilang aku sudah mencelakai orang, katanya kalau nggak membantu dia, aku akan dibawa ke polisi."Sampai di situ, keb
Eva terjatuh lemas, aku pun memaksakan diri untuk merangkak bangun dengan sisa tenagaku.Logan langsung menubruk Eva dan merobek-robek pakaiannya.Eva sempat terpaku karena hantamanku, begitu sadar dia segera berusaha menutupi tubuhnya."Logan!""Lihat baik-baik, aku bukan Nancy!""Lepaskan aku!"Awalnya, dia masih mencoba membangunkan kesadaran Logan. Namun, karena mereka ingin sandiwaranya sempurna, obat bubuk yang diberikan terlalu banyak, sehingga membuat Logan kehilangan akal sehatnya.Logan sudah bertahun-tahun berada di militer, jadi kekuatannya dengan mudah menekan Eva.Akhirnya, Eva panik. Dia meronta sambil menangis, memohon pada Logan untuk melepaskannya, bahkan sampai memohon padaku."Nancy, tolong aku!""Aku tahu aku salah, kumohon, kumohon selamatkan aku."Aku melemparkan batu yang tadi kugunakan untuk menghantam Logan ke tanah. Sekilas rona bahagia melintas di wajah Eva. Dia segera merangkak, ingin mengambil batu itu dan meniru perbuatanku untuk membuat Logan pingsan.Na
Aku ingin segera menyelesaikan semuanya, tapi tampaknya ada orang yang tidak mau membiarkannya begitu saja.Hari itu, aku baru saja bersiap untuk pulang setelah selesai bekerja, tapi langkah kakiku terasa ringan dan hampir goyah.Pada saat yang sama, rasa panas aneh menyebar ke seluruh tubuh.Aku menahan diri dengan bersandar pada pohon, lalu mendongak dan melihat Logan muncul di hadapanku."Kamu?"Dalam sekejap aku menyadari bahwa dia telah membiusku."Logan, kamu sangat rendahan dan nggak tahu malu, memakai cara-cara licik seperti ini!"Logan menatapku dengan mata penuh kemarahan sambil bersungut."Nancy, salahkan saja dirimu yang keras kepala.""Kenapa nggak mau menikah denganku dengan baik-baik?""Kenapa harus pergi ke Universitas Bexley dan membuatku malu di hadapan Komandan Orion!""Apa kamu tahu, seharusnya aku bisa naik pangkat kali ini!"Aku menahan tubuhku sambil berkata dengan terengah-engah, "Logan, jangan kira aku nggak tahu maksudmu.""Kamu ingin menikahiku supaya orang t
Aku menatap Komandan Orion dengan bingung, dia mengangguk kepadaku sebelum berbicara, "Sejak awal, ketika aku mengetahui kamu nggak menerima surat penerimaan itu, aku sudah mengirim orang untuk meminta Universitas Bexley mengirimkan lagi satu surat untukmu.""Surat penerimaan itu sudah aku perintahkan secara khusus.""Harus dipastikan sampai langsung ke tanganmu sendiri.""Gadis kecil, kamu berhasil masuk Universitas Bexley.""Sudah selayaknya kamu yang menerimanya."Mataku berkaca-kaca, aku berulang kali membungkuk sambil berterima kasih kepada Komandan Orion."Komandan Orion, terima kasih banyak!"Orang tuaku pun menangis bahagia. Mereka juga terus berterima kasih kepada Komandan Orion dan yang lainnya.Para warga desa yang menyaksikan juga lega, mereka satu per satu mengucapkan selamat kepadaku."Syukurlah, Nancy bisa melanjutkan sekolah!""Desa Dahee kita juga punya mahasiswa sekarang!""Iya, siapa bilang desa kita nggak bisa melahirkan orang hebat? Nancy itu benar-benar permata la
Aku sempat terkejut, lalu tidak kuasa menahan kegembiraan dan menatap Komandan Orion. Aku buru-buru bertanya, "Komandan Orion, apa Anda punya cara?"Komandan Orion memiringkan badan, memperlihatkan orang yang sebelumnya berada di belakangnya."Kepala Sekolah Marvin!"Aku menatap Kepala Sekolah Marvin dengan penuh kegembiraan. Untuk sesaat, aku tidak tahu harus berkata apa."Bukankah Anda sudah kembali ke kota?""Kenapa sekarang bisa ada di sini?"Kepala Sekolah Marvin mengelus kepalaku dengan penuh kasih, lalu berkata dengan nada sedikit tidak berdaya, "Sebenarnya, aku memang berencana kembali ke kota.""Tapi kebetulan Komandan Orion menemuiku dan menanyakan tentangmu, jadi aku ikut datang ke sini."Setelah itu, Kepala Sekolah Marvin menatap Eva dengan wajah serius."Eva, apa aku harus menjelaskannya dengan jelas?""Yang lulus ujian perguruan tinggi adalah Nancy, bukan kamu.""Di pihak sekolah semua tercatat rapi. Apa kamu mau memakai nama Nancy untuk masuk kuliah?"Mendengar itu, waj
"Kapten Liam, kenapa Anda ada di sini?"Wajah Liam Murphy penuh kekecewaan dan amarah."Kenapa aku ada di sini? Lebih baik kamu tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sudah kamu lakukan!""Dia adalah Komandan Orion. Gadis ini yang telah menyelamatkan Komandan Orion.""Komandan Orion secara khusus datang untuk menyampaikan terima kasih.""Hasilnya, begitu Komandan Orion datang, kamu malah menuduhnya seenaknya. Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Kompi 17 kita!"Dalam sekejap, wajah Logan menjadi pucat pasi. Tatapannya pada Orion pun berubah menjadi ketakutan."Komandan Orion, maafkan saya.""Saya nggak tahu itu Anda..."Belum sempat Logan menyelesaikan kata-katanya, Orion sudah mengibaskan tangannya dengan wajah dingin.Tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut, Orion menoleh kepadaku dan berkata lembut, "Gadis kecil, kamu yakin dia yang mengambil surat penerimaanmu?"Aku mengangguk yakin."Ya, benar dia.""Mengingat dia beberapa hari ini terus menerus berhubungan denga