Share

Bab 2 - Helena

Meskipun sudah dua bulan menjadi istri kedua, Kana masih saja dihantui pertanyaan yang pada akhirnya ia jawab sendiri.

"Apakah tidak apa-apa aku berada di sini?"

Menjadi anak angkat sebenarnya membuat Arkana Paramita tidak berharap banyak. Ia hanya ingin menemukan pria baik, yang kemudian melamar Kana karena cinta dan membawanya pergi dari kediaman Mahendra untuk menciptakan sebuah keluarga bahagia.

Seperti dalam cerita-cerita dongeng yang ia baca ketika masih kecil.

Namun, ternyata sosok yang menawarkan hal tersebut adalah Dirga, pewaris utama Dewantara Group yang sudah memiliki istri.

"Kamu juga harus ingat mengapa kamu menerima lamaran Dirga waktu itu, Kana," ujar sebuah suara lain di kepala Kana.

Ya, itu cinta. Akan tetapi bukan hanya itu saja.

Kana mengingat betapa lembut dan baiknya Dirga memperlakukan dirinya, bagaimana pria itu kemudian menyanjung tingkah remeh Kana–bahkan saat orang lain tidak pernah memperhatikannya. Dirga juga baik pada kedua orang tua angkatnya, membuat sepasang suami istri yang sulit merasa puas tersebut menerima niat baik dari Dirga.

"Kamu beruntung." Kana ingat, inilah kata-kata Nyonya Mahendra ketika akhirnya Dirga melamarnya.

Ya, Kana beruntung. Meskipun hanya sebagai istri kedua, ia beruntung sosok itu adalah Dirga. Walaupun pernikahan Kana tidak berlangsung mewah dan hanya segelintir orang yang tahu, ikatannya bersama Dirga itu sah dan nyata.

"Lagi pula, Helena baik sekali," gumam Kana, menambahkan dengan suara tanpa sadar. Pandangannya lurus ke arah dinding saat mengingat sambutan Helena ketika Kana masuk ke rumah ini–masuk di antara Dirga dan Helena–yang membuatnya sedikit canggung.

Helena Widyatama. Wanita dengan tubuh relatif mungil tersebut menyambut Kana dengan senyum dan uluran tangan lembut ketika Kana pertama kali datang ke rumah ini. Sikapnya seperti tanpa cela, dan menurut Kana hal tersebut memang cocok dimiliki oleh perempuan yang disebut-sebut sebagai "wajah" keluarga Dewantara di pertemuan bisnis dan lingkungan sosialita keluarga ini.

Namun, ternyata tidak semua opini orang lain terkait Helena terdengar baik. Kana selalu mengingat komentar ibu angkatnya mengenai sosok saudara satu suaminya tersebut.

“... Sayangnya si istri pertama itu masih belum mau punya anak. Mungkin sibuk dengan segala kegiatan sosialnya. Pantas saja Dirga kelihatan dingin dan kesepian.”

Kalimat itulah yang kemudian menjadi alasan tambahan Arkana menerima lamaran Dirga. Ia jatuh cinta. Tidak sepatutnya ia menolak uluran tangan orang yang ia cintai–dan mencintainya–saat orang tersebut membutuhkan bantuannya. Kana tidak menduga bahwa ternyata cinta suaminya pada istri pertama tidak pudar meskipun ia sudah membaginya dengan Kana.

“Ah, tidak. Helena sudah baik padaku. Tidak seharusnya aku berharap lebih.”

Dengan pemikiran tersebut, perlahan Kana mengusap bekas-bekas air mata di pipinya dan bangkit berdiri, menanggalkan selimut untuk pergi ke kamar mandi. Dia harus membersihkan diri sebelum pergi menjenguk sang istri pertama.

Tidak perlu waktu lama sebelum Kana selesai membersihkan diri dan tiba di depan pintu kamar Helena. Terdengar jelas suara Dirga yang begitu tegas, menyarankan pada sang istri untuk patuh.

“Tidak. Kita harus ke rumah sakit.”

"Jangan khawatir. Tidak apa-apa." Suara Helena begitu lemah, membuat Kana tertegun. "Kamu tahu aku selalu seperti ini setiap bulan."

Dari posisinya di depan pintu, Kana bisa melihat Dirga Dewantara tengah duduk di tepi tempat tidur. Tangan pria itu menggenggam tangan milik Helena, sang istri pertama. Sorot mata Dirga adalah campuran rasa khawatir, tegang, dan frustrasi.

"Menurutlah," ucap Dirga, kembali memerintahkan dengan tegas.

"Dirga, aku baik-baik saja, oke?" balas Helena. Perempuan itu tersenyum pada suaminya, tampak berusaha menenangkan. "Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa mengawasiku sendiri."

Sayang sekali, meskipun ia berusaha memaklumi emosi Dirga dan turut merasa khawatir pada kesehatan Helena, Kana tetap tidak bisa menahan rasa cemburu terbit di hatinya.

“Biarkan Dokter Anggara memeriksamu.” Suara Dirga kembali terdengar, menyebutkan nama dokter keluarga mereka.

Helena menghela napas. “Baiklah.” Ia berujar lemah.

Dirga keluar kamar usai mengusap kepala Helena. “Aku ada urusan, jadi dengarkan aku untuk kali ini,” ujar pria itu sebelum melangkah keluar kamar. Ketika mendapati Kana berdiri di luar kamar, pria itu tampak sedikit terkejut. “Kana?”

Kana tersenyum. "Aku ikut khawatir," ujar perempuan itu lembut, menjelaskan tanpa diminta.

Dirga menatap Kana tanpa berucap apa pun selama beberapa saat. Kemudian, pria itu menepuk puncak kepala Kana pelan. "Kembalilah,” katanya. “Helen akan ditangani Dokter Anggara.”

Usai mengatakan itu, Dirga berlalu.

Namun, setelahnya, alih-alih kembali ke kamarnya seperti perintah Dirga, Kana mengetuk pintu kamar Helena dan memanggil perempuan itu pelan. “Boleh aku masuk?" tanyanya.

Selama beberapa saat, tidak ada sahutan. Baru kemudian ketika Kana mengetuk untuk yang kedua kalinya, kepala asisten rumah tangga yang ternyata juga ada di kamar tersebut membuka pintu.

"Ada apa?" Pertanyaan sang asisten terdengar ketus dan tidak menyambut keberadaan Kana.

"Kana?" panggil Helena lagi ketika Kana tidak langsung menyahut. Suaranya terdengar dingin dan wajahnya yang kecil tersebut terlihat kaku.

Kana berkedip, terkejut mendapati Helena duduk di atas tempat tidur, tampak baik-baik saja. Suaranya bahkan terdengar biasa saja, tidak lemah seperti ketika ia berbicara dengan Dirga.

"Uh, aku," Karena terkejut, Kana kehilangan jawabannya, "aku … mau menjenguk … karena khawatir."

Tawa kecil lolos dari bibir pucat Helena–yang entah asli atau mungkin memang sengaja dipoles demikian.

"Terima kasih, Kana," ujar Helena, tersenyum kecil sambil melihat Kana. Tangan Arkana Paramita tiba-tiba terasa dingin ketika ia mendengar kalimat Helena selanjutnya, “Tapi, sebenarnya perhatian dari Dirga saja sudah lebih dari cukup.”

Guardiangel

Penasaran gak hubungan si istri pertama dan istri kedua gimana? Jangan lupa tambahkan buku ini ke pustaka kalian dan tinggalkan komen yaa.

| Sukai
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Emeli Emelia
senang banget ya elena diperhatikan oleh Dirga semoga Kalian berdua berjodoh y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status