Share

BAB 47

Author: Rainina
last update Last Updated: 2025-12-18 17:28:06

“Tidak!” Evelyn menolak dengan napas memburu. Wajah tertekuk masam, dipenuhi kekesalan yang meledak-ledak.

“Aku tidak mau bertemu Ayah sampai dia yang datang dan meminta maaf padaku!”

Julian yang mendengar penolakan itu hanya bisa menyunggingkan senyum sinis. Tangannya mengetuk-ngetuk kemudi dengan santai, menikmati apa yang sedang terjadi.

Padahal jika Evelyn berkata iya, wanita itu akan mengetahui siapa yang duduk di samping ayahnya saat itu juga.

Harga diri wanita itu... benar-benar membuatnya begitu bodoh. Evelyn lebih memilih memenangkan egonya daripada mengetahui kebenaran yang ada di depan mata.

“Kita pergi saja,” perintah Evelyn lagi, kali ini ia menyandarkan punggungnya kasar ke kursi mobil, membuang muka ke arah jendela dengan angkuh.

Logika wanita itu sederhana dan kekanak-kanakan, jika ayahnya tidak mau membawa wanita itu ke hadapannya, maka ayahnya juga tidak pantas bertemu dengan Evelyn malam ini.

“Bawa aku ke mana saja, Julian. Terserah kau. Yang penting aku tidak mau b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Taktik Menaklukan Ayah Musuhku   BAB 57

    "Ya?" tanya Adriana lagi, memastikan pendengarannya tidak salah.Keningnya berkerut halus. Seingatnya, Victor sama sekali tidak memiliki jadwal yang mengharuskannya pergi perjalanan bisnis dalam waktu lama. Di agenda yang ia pegang, jadwal Victor minggu ini hanyalah inspeksi kantor cabang luar kota, itu pun biasanya bisa ditempuh pulang-pergi atau paling lama menginap semalam.Victor menatap Adriana, sudut bibirnya sedikit terangkat, membuat Adriana semakin bingung."Kita akan pergi tiga hari," jawab Victor. "Satu hari untuk inspeksi kerja, dan anggap saja dua hari sisanya... sebagai liburan."Wajah Adriana seketika berubah cerah. Matanya berbinar menyembunyikan rasa antusias yang meledak-ledak di dadanya. Liburan? Berdua dengan Victor? Tanpa gangguan pekerjaan kantor yang menumpuk?Ini seperti kesempatan emas yang jatuh dari langit. Adriana membayangkan ini adalah momen yang tepat untuk semakin meruntuhkan tembok pertahanan bosnya yang kaku itu, atau mungkin... membuat hubungan mere

  • Taktik Menaklukan Ayah Musuhku   BAB 56

    Julian mendengus pelan saat mendengar tuduhan Evelyn, tapi ia sama sekali tidak berniat membantah tuduhan itu. Sudut bibirnya justru sedikit terangkat, membentuk sebuah senyuman miring di wajahnya.Ia kembali menunduk, memperhatikan foto Adriana yang sudah remuk dalam genggamannya. Ibu jarinya mengusap wajah Adriana di foto itu dengan gerakan pelan yang membuat Evelyn semakin mendidih.Julian berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab perkataan Evelyn dengan nada santai."Benar," jawab Julian ringan. Ia mengangkat wajahnya menatap Evelyn. "Bagaimana ini, Sayang? Aku merindukannya."Wajah Evelyn memerah padam dalam sekejap. Rasanya seperti ditampar keras tepat di pipinya. Harga dirinya serasa diinjak-injak mendengar pria di hadapannya mengakui secara terang-terangan bahwa ia merindukan Adriana."Dia tidak lebih baik dariku!" pekik Evelyn, suaranya bergetar karena emosi yang meledak. Kakinya menghentak lantai, seperti anak kecil yang sedang melemparkan tantrum."Benar," jawab Julian set

  • Taktik Menaklukan Ayah Musuhku   BAB 55

    Saat menunggu jawaban Victor, pikiran Adriana melayang ke masa lalu. Perang dingin antara dirinya dan Evelyn sudah berjalan bertahun-tahun. Dalam kurun waktu itu, Adriana tidak hanya merebut satu, tapi beberapa kekasih Evelyn. Namun, tidak ada satupun dari pria-pria itu yang pernah Adriana beri hati. Tidak sedikitpun.Baginya, prinsipnya sederhana, segala sesuatu yang pernah disentuh oleh Evelyn berarti sudah kotor.Adriana tidak suka barang kotor. Ia hanya mengambil pria-pria itu, memamerkannya di depan Evelyn, menikmati wajah hancur sang rival saat melihat kekasihnya berkhianat, lalu membuang mereka kembali ke tempat sampah segera setelah tujuannya tercapai. Hubungan itu selalu singkat, transaksional, dan murni didorong oleh kebencian.Tapi Victor...Adriana menatap mata pria di hadapannya yang kini menatapnya dengan kening berkerut.Kenapa pria ini terasa berbeda?Apakah karena Victor satu-satunya pria yang bukan bekas kekasih Evelyn? Apakah karena Victor adalah sosok "bersih" ya

  • Taktik Menaklukan Ayah Musuhku   BAB 54

    "Maaf...."Adriana menarik tubuhnya mundur, menjauhkan wajahnya dari jangkauan tangan Julian berakhir menggantung di udara. Sentuhan pria itu di dagunya meninggalkan rasa tidak nyaman yang menjalar ke tubuhnya.Tawarannya memang menggiurkan secara strategis. Perlindungan dari Evelyn, kekayaan, dan jalan pintas untuk memuluskan balas dendamnya. Tapi saat menatap mata gelap Julian, Adriana melihat pantulan yang familiar.Itu adalah sorot mata yang sama dengan yang dimiliki Evelyn. Sorot mata yang memandang orang lain sebagai objek kepuasan semata.Jika Adriana menerima tawaran ini, dia tahu dia hanya akan menukar satu monster dengan monster lainnya. Adriana hanya akan menambahkan 'Evelyn' lain dalam hidupnya.Menyerahkan tubuh dan harga dirinya pada Julian, pria yang jelas-jelas sama rusaknya dengan Evelyn, bukanlah sebuah kemenangan. Itu adalah bunuh diri."Saya... tidak bisa," ucap Adriana tegas, meski suaranya sedikit bergetar.Senyum di wajah Julian perlahan memudar, digantikan oleh

  • Taktik Menaklukan Ayah Musuhku   BAB 53

    Victor baru saja membuka pintu ruangannya untuk menyusul Adriana ketika ia menemukan asistennya sedang berdiri di sana, berniat mengetuk pintu.“Ada apa?” tanya Victor.“Mengenai pertemuan siang ini.” jawab Davian. “Pertemuannya masih satu jam lagi, tapi saya baru saja mengecek dan kondisi jalanan cukup macet, saya ingin menyarankan agar kita bisa pergi lebih awal tuan.”Victor menghela nafas, benar, ia masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan.Matanya beralih ke layar yang menunjukkan lift itu sudah turun dengan Adriana di dalamnya.“Baiklah.” ucapnya akhirnya. “Siapkan barang-barang yang perlu dibawa.”=Adriana duduk di hadapan Julian di restaurant mewah yang menjadi tempat pertemuan mereka. Tangannya ia kepalkan di atas paha. Wajahnya menunduk, sementara Julian memperhatikannya dengan lekat."Apa hubunganmu dengan Evelyn?" tanya Julian akhirnya tanpa basa-basi.Adriana menelan ludah, berusaha menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak mengerti maksud pembicaraan Julian.. "Saya

  • Taktik Menaklukan Ayah Musuhku   BAB 52

    Adriana menatap layar ponselnya dengan mata yang membelalak. Jantungnya berdegup begitu kencang hingga ia takut suaranya akan membangunkan Victor yang terlelap di sampingnya.Julian tidak main-main. Pria itu sepertinya tahu sesuatu.Ia tidak bisa membiarkan itu terjadi. Tidak setelah ia melangkah sejauh ini. Tidak setelah ia berhasil masuk ke ranjang dan kehidupan Victor.Adriana segera mengetikkan balasan untuk Julian. Berusaha terdengar tidak mengerti dengan perkataan pria itu.[Apa yang Anda inginkan, Tuan Julian?] ketik Adriana cepat. [Kenapa Anda melakukan ini?]Ponselnya bergetar lagi.[Aku tidak suka diabaikan, Adriana. Dan aku tidak suka kau lari dariku seperti tadi. Kau berhutang penjelasan padaku tentang banyak hal.]Pesan berikutnya masuk sebelum Adriana sempat membalas.[Besok siang. Aku akan mengirimkan alamat restorannya padamu. Datanglah sendiri, dan jangan coba-coba membuat alasan bodoh tentang pekerjaanmu lagi.]Adriana membaca pesan itu berulang kali. Julian sedang m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status