Share

10. Kabar Duka

Aku mulai membukakan mata, kulihat sekeliling, ruangan yang rapi, suasana hening, ada selang infus yang menancap di tanganku. Sudah kupastikan ini pasti sebuah ruang perawatan di rumah sakit. Seketika aku tersadar. Bayiku, bagaimana dengan bayiku?

"Alhamdulillah mbak, kamu sudah sadar," ucap seseorang. Aku menoleh, ada Mas Bian duduk di sisi kananku yang tak kusadari kehadirannya.

"Bayiku, bayiku gimana, mas?" tanyaku sembari meraba perut yang masih rata.

"Alhamdulillah, bayi mbak gak apa-apa."

"Beneran, mas? Aku gak keguguran kan?"

"Enggak. Nanti kalau dokter berkunjung, tanyakan langsung saja," sahut Mas Bian.

Aku mengangguk. Tak berselang lama, Bu dokter dan perawat datang. Perawat memeriksa tensi darahku lalu mencatatnya.

"Alhamdulillah semuanya normal, besok ibu sudah boleh pulang," ucap Bu dokter.

"Bayi saya tidak apa-apa kan, dokter?"

"Alhamdulillah tidak apa-apa. Lain kali harus dijaga ya, jangan sampai jatuh lag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status