Share

13. Kesiram Minyak Panas

"Ya, para tetangga pada ngomongin kalian. Seolah-olah rumor yang beredar bahwa kalian berselingkuh di belakang Andri itu benar, apalagi kamu sering datang kesini," ucap Budhe lagi. 

"Budhe yang bilang sendiri kalau aku suruh nemanin Amira tiap hari," kilah Mas Bian.

"Iya, memang budhe yang nyuruh. Tapi makin kesini budhe makin tak nyaman dengan ocehan tetangga."

"Baik, aku siap tanggung jawab. Aku akan menikahi Amira. Tapi apa Amira siap menikah denganku?" sahutku. Aku menatapnya lekat.

Dia tertunduk, sepertinya malu. Aku justru terkekeh melihat tingkahnya yang tanpa sadar dia memegangi perut dan pipinya secara bergantian.

"Bagaimana denganmu, Amira? Kalian sudah sangat cocok," cetus Budhe lagi.

"Emmh... Aku... Maksudku, apa Mas Bian gak malu punya istri seperti aku? Mas Bian masih lajang, sedangkan aku..."

"Aku akan terima apapun kondisimu," tukasku dengan cepat.

Wajahnya merona lagi, namun dia tetap diam.

"Kamu ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status