共有

7. Di dalam kamar

作者: Nur hikmah
last update 最終更新日: 2023-08-01 18:25:38

Begitu para tamu yang datang pulang, Salman memasuki kamar yang di tempati asistennya Rama dan Satrio. Ia tampak duduk termenung memikirkan sesuatu yang membuat hatinya gundah gulana.

Ia merogoh kantong celana nya dan mengambil ponsel. Ia mengusap sebuah foto yang menjadi wallpaper pada layar ponselnya dengan mata berembun.

"Yasmine sayang..! Maafkan Mas yang sudah menikah lagi secara diam-diam! Sedikit pun tidak ada niat di dalam hati Mas untuk menduakan dirimu sayang! Jangan kan untuk mempunyai niat, berpikir kearah sana Mas tidak pernah! Mas terpaksa melakukan nya sayang demi harkat dan martabat seorang wanita yang di perlakukan tidak adil di desa ini! Maafkan suamimu ini sayang...! Maafkan...! " ucap Salman dengan lirih sembari mengusap foto tersebut dengan perasaan bersalah.

Salman menutup matanya sejenak untuk menenangkan hatinya yang gelisah. Ia membuka mata nya setelah memikirkan semua nya.

"Yah, walau bagaimana pun aku sekarang sudah menjadi suami Hanum! Meskipun aku tidak berencana mempunyai dua istri, tapi Hanum dan Yasmine sama-sama tidak bersalah! Ini semua sudah takdir yang harus kami jalani bertiga! Hanum berhak mendapatkan nafkah lahir dan batin dari aku suaminya, begitu juga dengan Yasmine. Sepulang dari sini nanti aku akan berterus-terang kepada Yasmine tentang Hanum! " ucap Salman dengan penuh keyakinan.

Ia pun menaruh ponselnya ke dalam tas dan berjalan keluar dari kamar tersebut. Salman berjalan menuju kamar istri keduanya dan berpapasan dengan Umi Sarah mertuanya.

"Hanum di dalam kan Umi? " tanya Salman basa basi sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya Nak, Hanum di dalam! Masuklah karena istri mu sudah menunggu di sana! " jawab Umi Sarah dengan tersenyum geli melihat pria yang menjadi menantunya salah tingkah.

"Eh iya Mi.. " sahut Salman menunduk malu.

Umi Sarah pun berjalan meninggalkan Salman yang masih berdiri di depan pintu kamar putri nya.

Salman yang ingin mengetuk pintu menjadi urung karena teringat akan sesuatu. Ia kembali membalikkan badan nya dan mengejar ibu mertuanya.

"Umi...! Tunggu Umi..! " panggil Salman dengan berjalan cepat mengejar Umi Sarah.

Umi Sarah yang mendengar ada yang memanggilnya berhenti sejenak dan menautkan alisnya saat melihat yang memanggilnya adalah sang menantu.

"Iya Nak Salman, ada apa? " tanya Umi Sarah dengan heran.

"Salman cuma mau ngasih tau Umi untuk bersiap-siap juga malam ini! Karena Salman berencana akan kembali ke kota setelah subuh nanti! Jika Umi bersiap malam ini maka besok kita akan langsung berangkat. Bawa yang penting saja Umi, tinggalkan saja yang tidak perlu! " jawab Salman panjang lebar.

"Apa gak papa kita pergi setelah subuh? " tanya Umi Sarah lagi.

"Gak papa Umi! Semakin cepat kita pergi dari sini semakin bagus! Salman hanya mau mengatakan itu saja! Salman masuk kamar dulu Umi! " jawab Salman sambil balik badan dan menuju kamar istri nya.

Di dalam kamar Hanum menunggu suaminya dengan perasaan yang berkecamuk. Kedua tangannya yang menggenggam mengeluarkan keringat dingin saking gugup nya ia.

"Assalamu'alaikum istriku! " ucap Salman dengan lembut saat membuka pintu.

Jantung Hanum berdebar kencang mendengar suara lembut laki-laki yang telah menghalalkannya dalam ikatan pernikahan. Meskipun baru menikah siri dan sebagai istri kedua, Hanum gugup dan takut secara bersamaan.

"Ya Allah..! Meski pernikahan ini sah secara agama, tapi aku takut jika setelah ini suamiku menceraikan aku! Walau bagaimana pun aku tidak pernah berniat menjadi madu bagi istri pertama suamiku! Jika ini memang takdir ku, maka bimbing lah aku ya Allah agar bisa menjadi istri yang sholehah yang selalu patuh pada suamiku! Jauhkan lah aku dari penyakit hati pada istri pertama suamiku Ya Allah... Hanya kepadaMu lah aku meminta dan memohon perlindungan.. " batin Hanum berdoa dalam hatinya.

"Waalaikumsalam Mas.. ! " jawab Hanum dengan suara lemah lembut.

Deg...

Jantung Salman berdegub kencang saat mendengar suara lembut perempuan yang menjadi istrinya itu.

Ia berjalan mendekati istrinya yang duduk di tempat tidur dengan pakaian tidur lengkap dengan jilbab lebar nya.

"Mas tau jika pernikahan ini tidak sesuai dengan pernikahan impian mu! Maafkan Mas yang membuat mu menjadi yang kedua! InsyaAllah Mas akan berusaha adil pada kalian berdua meskipun mungkin itu agak sulit. Mas akan mengatakan pernikahan kita kepada Yasmine saat kita di kota S nanti! Mas harap adek ikhlas dan ridho menjadi istri kedua Mas hingga Jannah nanti! " ucap Salman dengan menyentuh tangan Hanum.

Hanum terkejut saat Salman menyentuh tangan nya, seperti kesetrum ribuan volt tangan besar Salman menggenggam tangan mungilnya yang berkeringat.

"Bismillah... InsyaAllah Hanum ikhlas dan ridho Mas menjadi istri Mas meskipun menjadi yang kedua! Hanum gak akan menuntut lebih sama Mas, karena Hanum sadar bahwa ini adalah hal yang sulit untuk kita bertiga! Hanum akan terima apapun yang Mas berikan untuk Hanum. " jawab Hanum sambil menegakkan wajah nya untuk menatap wajah sang suami.

Wajah rupawan dengan alis tebal, mata yang tajam, rahang yang tegas meskipun ada brewok nya sedikit yang membuat nya semakin gagah, hidung yang mancung, bibir yang tebal, dan jangan lupa tubuh yang kekar dengan kulit eksotis khas pria blasteran Indonesia pada umumnya.

Hanum kembali menunduk malu saat tanpa sengaja menilai kesempurnaan wajah dan tubuh sang suami.

"Kenapa menunduk hmm? Mas suka saat adek melihat Mas kayak gitu? Gimana suamimu ini? Tampan kan? " tanya Salman sembari terkekeh melihat istrinya malu.

Salman menyentuh lembut pipi Hanum yang memerah karena malu. Desiran halus di jantung keduanya membuat suasana kamar menjadi panas.

"Bolehkah Mas membuka jilbab mu sayang? " bisik Salman di telinga Hanum.

"Bo-boleh Mas..! " jawab Hanum dengan suara tercekat di tenggorokan karena gugup.

"Jangan gugup sayang...! Mas gak akan gigit kok! Palingan nanti adek yang gigit Mas! " ucap Salman menggoda istrinya itu.

"Ish, Mas nyebelin ya! Hanum gugup dan takut Mas! Ini kan pertama kalinya bagi Hanum! " jawab Hanum mencebik mulutnya.

"Hahahaha...! Abisnya adek menunduk terus dari tadi! Emang nya lebih bagus lantai itu dari pada wajah suami mu ini hemm? " sahut Salman dengan tertawa kecil.

Hanum masih cemberut, tapi ia sudah lumayan rileks dan tidak terlalu tegang seperti tadi.

Ia mendongakkan wajah nya dan kembali menatap wajah rupawan sang suami dengan tatapan lembut. Dengan sekali tarikan jilbab lebar Hanum terlepas dari kepala nya hingga menampakkan rambut panjang hitam pekat yang bergelombang.

"MasyaAllah...! Cantik sekali istri nya Mas! Benar-benar keindahan yang tersembunyi! Mas tau ini yang pertama untuk mu sayang! Mas janji untuk tidak akan menyakitimu sayang! Izinkan Mas untuk menyempurnakan pernikahan kita malam ini sayang..! Meskipun pernikahan kita ini mendadak dan kita belum terlalu mengenal lebih dekat, tapi ikatan kita suci dan halal di hadapan Allah! Kau berhak atas diri Mas, dan Mas berhak atas dirimu sayang! Boleh kah Mas melakukan nya sayang?? " ucap Salman panjang lebar sambil bertanya.

Bersambung...

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   36. Penyamaran terbongkar

    Salman yang cemburu tidak sadar jika sikapnya itu membuat beberapa karyawan Hanum mencurigainya. Ia bahkan tidak sadar mendekati Yasmine dan Hanum yang ada di dekat pintu keluar setelah melepaskan tamunya pergi. "Tuan, mau ambil roti atau cake? Sedari tadi saya lihat Tuan hanya diam dan bengong saja melihat ke arah majikan kami," tegur pelayan yang bernama Mita dengan tatapan curiga. Salman yang di tegur karyawan sang istri langsung tersentak kaget sehingga tanpa sadar tangannya menyenggol kumis palsunya sehingga kumis tersebut copot. Yasmine dan Hanum yang kebetulan melihat kearahnya langsung terbelalak kaget melihat siapa yang di tegur karyawan Bakery. "Papi!!" teriak Yasmine kaget. "Mas Salman!!" ucap Hanum tidak kalah kagetnya. Mereka berdua syok melihat Salman ada di dalam toko dengan menyamar. Salman yang penyamarannya terbongkar menghela napas kasar sembari melotot kearah karyawan Bakery yang menegurnya tadi. "Kamu, gara-gara kamu tegur dan sok akrab, penyamaran saya ket

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   35. Kecemburuan Salman

    "Ah,membosankan! Hampir tiga jam menunggu Yasmine di depan butik, tetapi gak kelihatan karena dia tidak menampakkan diri keluar dari ruangannya. Padahal aku sangat merindukannya, meskipun hanya melihat dari jauh saja sudah membuat hatiku menjadi lega. Memang serba susah menghadapi amarahnya perempuan, marahnya awet. Apa aku ke toko Bakery Hanum saja ya? Siapa tahu bisa melihat wajah teduh Hanum? Ah, aku sangat merindukan mereka berdua! Tidak enak sekali di cuekin dan diasingkan seperti ini oleh istri sendiri," keluh Salman dengan wajah lesu sambil bertopang dagu. Ia bahkan tidak menghiraukan tumpukan berkas yang ada di atas mejanya. Sepulangnya dari mengawasi butik Yasmine, Salman terpaksa kembali ke kantor karena ada meeting penting dengan klien lamanya. Sehingga ia gagal mengawasi sang istri selama sehari penuh. Jangankan sehari penuh, setengah hari saja tidak sampai ia di sana. "Ah, bodoh amat! Lebih baik aku ke toko Hanum saja, lumayan bisa melihat Hanum dari jauh meskipun t

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   34. Pria aneh

    "Bu Bos, itu Tuan Salman gak di suruh masuk aja gitu ke dalam butik?" tanya Jamilah pada Bos cantiknya. "Biarin aja deh, Mil. Mas Salman lagi dalam masa hukuman. Lagian juga ada-ada aja tingkahnya, bikin orang tambah kesel tau gak!" jawab Yasmine dengan nada malas. "Hehehehe, Tuan Salman lucu juga Bu Bos! Masa ngawasin butik istrinya sambil bawa pedagang makanan segitu banyak kayak mau gelar pesta jajanan nusantara," kekeh Jamilah asisten Yasmine dengan geli. "Tau, bikin malu aja!" omel Yasmine membenarkannya. Yasmine mengintip kelakuan sang suami dari lantai dua butiknya dengan geleng-geleng. Ia tersenyum lega saat melihat sang suami kemudian memasuki mobilnya dan pergi dari tempat tersebut tidak lama berselang. "Mil, berhubung suamiku sudah pergi maka aku juga mau pergi! Kamu cek barang yang masuk dan rekapan nya harus dikirim ke e-mail aku secepatnya! Baik-baik di butik dan awasi karyawan lainnya," ucap Yasmine memberikan pesan pada asistennya itu. "Baik, Bu Bos!

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   33. Rama dan Syahdan

    Rama mencak-mencak mendapatkan tugas yang tidak biasa dari Bosnya. Ia memasuki rumah megah Hidayatullah dengan muka masam, bahkan teguran Mbok Yem yang sedang menyapu rumah pun tidak ia hiraukan. "Emak! Bapak! Rama mau pulang! Bisa-bisanya anak kalian ini disuruh mencari pasangan untuk kambing sedangkan mencari pasangan sendiri saja tidak mampu," teriak Rama merengek dengan wajah frustasi. "Rasanya pengen nangis guling-guling, tetapi malu sama umur!" keluhnya lagi sambil melihat keadaan sepanjang jalan. Tiba-tiba saja ia melihat Syahdan, adik sang Bos yang sedang turun dari ojol didepan toko bakery. "Aha..." ucap Rama tiba-tiba punya ide yang brilian. Ia langsung menepikan mobilnya ke pinggir, lalu keluar dari mobil dengan cepat sebelum Adan masuk ke dalam toko bakery tersebut. "Hei, lepaskan gue!" teriak Adan saat lengannya tiba-tiba ditarik seseorang dari belakang. "Ini saya, Tuan muda! Sekarang Tuan muda harus ikut saya tanpa banyak bantahan! Ini perintah Bos!"

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   32. Random nya pria kesepian dan sang asisten

    Sudah seminggu yang lalu Salman menikah ulang dengan Hanum di kantor KUA dengan disaksikan keluarganya kecuali Yasmine. Padahal wanita satu itu yang paling antusias menyewa MUA terkenal untuk mendandani ia dan Hanum agar tampil memesona. Namun sayangnya ia gagal menyaksikan pernikahan ulang suami dengan adik madunya karena Saga tiba-tiba saja demam. Saat ini Salman mendatangi kandang kambing yang ada di bagian belakang kediamannya. Beberapa hari lalu tukang kebun yang merawat kambing tersebut izin pulang kampung karena anaknya mau dilamar. "Enak banget hidupmu Siti, makan tinggal makan sudah disiapin, tidur juga tinggal tidur, gak perlu galau karena kesepian," keluh Salman sambil memberi rerumputan yang sudah di cacah kecil. "Gak kayak aku merana seorang diri. Labelnya sih punya dua istri, tapi kenyataannya malah kayak lagu angka satu. Apes banget," curhatnya dengan si Siti. Si Siti bukannya bersimpati, ia malah mengembek dan terus mengunyah tanpa tahu penderitaan Tuannya.

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   31. Kenapa jadi begini sih?

    Tidak seorangpun yang tidak terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut Yasmine terutama Hanum dan Umi Sarah. "Nak, apa kau yakin dengan apa yang kau katakan tadi?" tanya Umi Sarah yang akhirnya menampakkan diri sambil membawa nampan berisi teh. Ia meletakkan nampan tersebut di atas meja dan duduk di kursi yang kosong di sebelah Hanum. "Yakin Umi. Memangnya kenapa Umi bertanya seperti itu? Apakah Umi tidak mau anak perempuan Umi menikah secara sah dan diakui oleh negara?" jawab Yasmine sambil bertanya kembali. "Bukan begitu maksud Umi. Ibu mana yang tidak ingin anaknya menikah secara sah agama dan negara, tetapi Umi sadar diri karena pernikahan Hanum tidak seperti pernikahan perempuan pada umumnya. Mereka menikah karena keadaan dan terbukti secara agama saja Umi sudah bahagia asalkan mereka tidak berzina atu kumpul kebo. Hanya saja yang menjadi pertimbangan Umi adalah dirimu, Nak. Umi tidak mau nama baikmu tercoreng karena mempunyai adik madu dan Umi tidak ingin Hanum di

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status