Share

Bab 7

Penulis: Arjuna
Setelah Darren pergi, Cecilia berjalan keluar dari pinggir.

"Kak, sudah lihat? Yang dicintai Kak Darren itu aku! Kalau aku itu kamu, aku akan meninggalkannya," kata Cecilia dengan ekspresi menantang sambil melambaikan ponsel di tangannya. "Aku cuma bohong dengan bilang kamu suruh orang untuk menindasku. Lihat betapa khawatirnya dia."

"Kamu nggak perlu memprovokasiku. Kalau kamu suka mengumpulkan sampah, ambil saja." Rebecca menatap Cecilia dengan tenang, lalu berbalik dan pergi memberi hormat kepada orang tuanya.

Melihat reaksi Rebecca, Cecilia pun marah. "Apa hebatnya kamu yang hanyalah seorang perempuan yang ditelantarkan! Demi menikahiku, Kak Darren sudah tunggu selama lima tahun. Selama lima tahun itu, kamu itu cuma bahan tertawaan. Tanpa Kak Darren, kamu itu bukan apa-apa!"

Langkah Rebecca terhenti. Meskipun hatinya sudah mati rasa, dia tetap merasa sedih. Dia menoleh dan berusaha menahan emosinya sambil berujar, "Tanpa Darren, aku tetap adalah putri Keluarga Winata. Meski kamu sudah jadi istrinya, kamu juga nggak berhak untuk bersikap arogan di hadapanku. Cecilia, bukan kamu yang paksa aku pergi, tapi aku sendiri yang sudah nggak menginginkan Darren."

"Rebecca!" Mata Cecilia memerah karena marah. Dia memelototi punggung Rebecca dan berseru, "Aku akan buat kamu menyesal!"

Rebecca mengabaikannya dan langsung pergi ke makam orang tuanya untuk berpamitan. Dia menceritakan semua yang telah terjadi selama lima tahun terakhir dengan sangat tenang dan tanpa meneteskan setetes air mata pun.

"Ayah, Ibu, aku sudah nggak mencintai Darren. Jangan khawatirkan aku. Aku akan jaga diriku dengan baik."

Saat hari mulai gelap, Rebecca baru dengan enggan meninggalkan pemakaman. Selama itu, Darren tidak muncul, juga tidak menelepon.

Pemakaman ini terletak di lokasi yang terpencil sehingga Rebecca harus berjalan kaki sebentar untuk mendapatkan taksi. Setelah berpamitan dengan orang tuanya, dia berjalan perlahan menuju jalan utama.

Setelah berjalan sebentar, Rebecca merasa ada orang yang mengikutinya. Dia pun mempercepat langkahnya dan mengeluarkan ponsel dengan niat untuk menelepon polisi. Namun, sebelum dia sempat menelepon, orang di belakangnya sudah menyusul dan menutup mulutnya dengan saputangan.

Rebecca meronta hebat dan pandangannya tiba-tiba gelap. Dia pingsan karena dibius.

Rasa dingin yang menusuk menerpa Rebecca. Dia disiram dengan seember air es dan terbangun. Dia diikat ke tiang dengan tangan di belakang, sedangkan matanya ditutupi kain hitam dan tubuhnya menggigil kedinginan.

"Siapa kamu? Kenapa kamu menangkapku?" seru Rebecca dengan suara gemetar. Dia merasa sangat ketakutan.

"Ngomong! Siapa kalian? Kalian mau uang, 'kan? Aku punya uang. Uangku sangat banyak. Berikan nomor rekening kalian! Aku akan transfer uangnya sekarang juga."

Rebecca tidak bisa melihat apa pun. Tidak peduli bagaimana dia bertanya, yang menjawabnya hanyalah keheningan. Pakaiannya telah basah kuyup oleh air es. Begitu ada angin yang bertiup, hawa dingin itu langsung menusuk tubuhnya. Dia pun menjadi makin panik dan meronta-ronta dengan gelisah.

"Lepaskan aku! Siapa sebenarnya kamu?"

"Ah!" Rebecca tiba-tiba menjerit kesakitan karena orang itu memukul perutnya dengan tongkat.

"Kamu nggak perlu tahu aku ini siapa. Kamu cuma perlu merasakan akibat dari perbuatanmu."

Pria itu mengangkat tongkat dan memukul perut Rebecca lagi. Dia langsung merasa organ-organ di dalam perutnya seperti sedang berdesakan. Rasa sakit itu membuatnya menangis.

"Aku nggak mengerti apa yang kamu katakan."

Orang itu berhenti berbicara dan lanjut mengayunkan tongkat ke perut Rebecca. Setiap pukulannya begitu kuat, seolah-olah ingin menghancurkan organ-organ Rebecca.

Rebecca pingsan karena kesakitan, lalu tersadar lagi akibat rasa sakit dipukul. Pada akhirnya, dia pun merasa sakit sampai mati rasa. Darah dari tubuh bagian bawahnya membasahi celananya, sedangkan darah dari sudut mulutnya mengotori pakaiannya ....

Orang itu sepertinya sudah lelah memukuli Rebecca. Dia membuang tongkatnya, lalu melepaskan ikatan tubuh Rebecca. Rebecca pun jatuh ke lantai dengan lemas. Darah dengan cepat menyebar di lantai dan dia benar-benar kehilangan kesadaran.

Ketika tersadar kembali, tidak ada seorang pun di sekitar Rebecca. Dia melepas kain hitam dari matanya dan melihat proyektor di depannya.

Dalam video tersebut, Darren memeluk Cecilia dan berulang kali mencium keningnya sambil menghibur, "Jangan nangis, Sayang. Kamu baik-baik saja."

"Kak, aku nggak percaya. Aku nggak percaya Kak Rebecca ingin celakai aku. Dia itu orang yang sangat baik. Mana mungkin dia celakai aku cuma karena aku nggak sengaja mendorongnya?" ujar Cecilia sambil menangis getir.

"Mungkin manusia memang bisa berubah." Rasa sakit melintasi mata Darren dan dia lanjut berkata, "Kenyataannya sudah terpampang di depan mata. Memang Becca yang suruh orang untuk memberimu pelajaran. Kalau bukan karena kamu lapor polisi tepat waktu, aku nggak bisa bayangkan akhirnya."

"Meski begitu, kamu juga nggak boleh gantikan aku balas dendam ke Kak Rebecca atau menyakitinya."

"Sudah begini, kamu masih memikirkannya. Jangan khawatir, aku cuma kasih pelajaran ke orang yang menyentuhmu. Mengenai Becca, aku akan cari kesempatan untuk memberinya peringatan."

Mata Darren dipenuhi kekecewaan. Dia sudah yakin bahwa Rebecca yang telah menyuruh orang untuk menyakiti Cecilia.

Rebecca jatuh ke lantai dan kejang-kejang karena kesakitan. Dia menatap lekat-lekat wajah di layar. Jantungnya terasa bagaikan sudah tercabut dari tubuhnya dan darahnya tidak berhenti mengalir.

Dulu, Darren sangat memercayainya. Kini, hanya karena Cecilia menuduhnya melakukan kejahatan, Darren pun menyuruh orang untuk memberinya pelajaran sekejam ini.

Ketika hati sudah berubah, segalanya juga akan berubah.

Rebecca tertawa hingga air mata mengalir dari matanya.

'Darren, kalau kamu tahu kebenarannya suatu hari nanti, apa kamu akan menyesal?'
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 22

    Darren diam-diam mencari seseorang untuk bekerja sama dengan Rebecca. Setiap tahun, dia memberi Rebecca 5% keuntungan perusahaannya untuk mengembangkan proyek-proyek perusahaannya. Dia tidak berani lanjut mengganggu Rebecca dan bertekad untuk melindunginya dengan caranya sendiri.Ketika para pemegang saham perusahaan mengetahui berita itu, mereka kembali mengonfrontasi Darren. Namun, Darren membuat mereka bungkam dengan menunjukkan perjanjian taruhan itu.Perjanjian yang Darren tandatangani dengan Rebecca tidak dibatasi waktu. Selama Rebecca masih lanjut mengembangkan desa, dana itu akan terus ditransfer kepadanya.Setiap hari, Darren menerima berita dan video tentang Rebecca. Rebecca sudah menjadi makin percaya diri dan bersinar. Dia adalah motivasi Darren untuk bertahan hidup.Suatu malam, Darren bangkit dari kantornya dan pandangannya tiba-tiba gelap. Kemudian, dia pun jatuh ke lantai. Ketika terbangun lagi, dia melihat Mina yang berlinang air mata.Kepala Darren telah cedera bebera

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 21

    Rebecca berbicara dengan fasih di atas panggung. Dia menjelaskan tujuan awal pendirian perusahaan, sekaligus mengajak orang-orang yang mampu untuk ikut serta dalam hal ini.Rebecca juga menguraikan rencana kerja pertamanya. Dia ingin membantu mengembangkan desa-desa pegunungan di sebelah barat. Daerah itu kaya akan aneka jamur hutan dan dia berencana melakukan pengembangan hijau yang sesuai dengan kondisi setempat, sekaligus menarik mantan penduduk desa yang merantau di luar untuk pulang ....Darren berdiri di sudut sambil memperhatikan Rebecca yang mengenakan setelan formal dan berbicara dengan percaya diri. Ada kilatan keterkejutan di matanya.Sudah lama Darren tidak melihat Rebecca begitu bersinar. Sejak bersamanya, Rebecca bagaikan terjebak dalam sumur dan seluruh hidupnya hanya penuh dengan Darren. Rebecca telah mengorbankan segalanya dan mempertaruhkan seluruh dirinya demi mencintai Darren. Namun, Darren justru mengecewakannya. Pada saat ini, Darren sepertinya sudah bisa memaha

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 20

    Wajah Darren miring ke satu sisi. Matanya dipenuhi keterkejutan dan rasa sakit. "Sa ... Becca, apa yang harus aku lakukan supaya kamu bisa maafkan aku?""Aku nggak akan pernah maafkan kamu. Sejak kamu putuskan untuk menunggu Cecilia dewasa dan menikahinya, kita memang sudah ditakdirkan untuk berakhir seperti ini.""Dia sudah gila. Selama kamu kembali, aku akan akhiri hidupnya. Kita bisa langsung pergi daftarkan pernikahan kita. Aku yang salah. Aku benar-benar nggak bisa hidup tanpamu," jelas Darren dengan penuh semangat.Rebecca akhirnya menunjukkan sedikit ekspresi. Dia mengerutkan kening, lalu menatap Darren dengan kesal dan berujar, "Darren, berhentilah membuatku merasa jijik."Jijik?Darren mundur dua langkah dengan terhuyung. Hatinya terasa seperti diremas. Becca-nya menyebutnya menjijikkan. Air matanya jatuh dengan tak terkendali. Dia menatap Rebecca dengan mata berkaca-kaca, lalu membuka mulutnya, tetapi tak ada suara yang keluar.Pada saat ini, Patrick berjalan masuk. Dia melir

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 19

    Ketika industri pariwisata desa resmi diluncurkan, Rebecca mengundang para blogger pariwisata dan kuliner untuk berkunjung. Sebagian besar rumah di desa masih dipertahankan struktur aslinya. Hanya dindingnya yang diperkuat. Beberapa telah dibuka menjadi penginapan, sedangkan yang lain menjadi restoran.Seluruh desa telah direnovasi untuk mencerminkan keindahan alam setempat. Mereka membangun banyak dek observasi, merekonstruksi kemegahan jalan perdagangan kuno, dan bahkan mengajak para nenek untuk mengajarkan kerajinan tenun dan teknik cetak tradisional warisan budaya kepada para wisatawan.Kelompok blogger pertama yang mengunjungi desa ini merasa sangat gembira. Mereka menghabiskan sekitar dua sampai tiga hari untuk bersantai dengan nyaman dan tenang.Dengan meningkatnya promosi di internet, wisata santai di desa ini pun perlahan-lahan menjadi makin populer. Kelompok kedua yang tiba adalah karyawan dari perusahaan ternama yang sedang melakukan liburan akhir tahun. Semua orang mendapa

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 18

    Darren yang tadinya masih bersikap tenang tiba-tiba menjadi gugup dan gelisah. Dia meraih lengan asistennya dan menghujaninya dengan pertanyaan, "Di mana dia? Di mana Becca? Cepat beri tahu aku!""Dia ada di sebuah desa dalam pegunungan di kawasan barat daya." Asisten itu sudah merasa mual akibat diguncang Darren. Darren langsung memasang tampang berseri-seri dan hendak berjalan keluar. Namun, beberapa pemegang saham segera menghentikannya.Tak disangka, Darren malah meninju orang yang paling dekat dengannya. Sekarang, satu-satunya hal yang dipedulikannya adalah Rebecca. Baginya, hal lain tidaklah penting.Darren meninggalkan Grup Hernanda dan bergegas melaju menuju bandara. Dia mengebut sepanjang jalan. Ketika sampai di persimpangan dan mencoba melewati lampu kuning, mobilnya ditabrak oleh truk yang juga menerobos lampu lalu lintas hingga terdorong ke pinggir jalan. Bodi Maybach-nya remuk dan kakinya terjepit oleh jok.Darren berusaha mati-matian untuk melepas sabuk pengaman dan mena

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 17

    Setelah Patrick selesai berbicara, Rebecca pun tertegun untuk sejenak. Kemudian, dia menggeleng dan menghibur, "Pak Patrick, jangan menyalahkan diri. Masalahku itu nggak ada kaitannya denganmu. Meski itu bukan Cecilia, pasti akan ada orang lainnya."Hati Darren terlalu besar hingga mampu menampung Rebecca dan orang lain. Cinta Darren yang tidak cukup murni dan tidak cukup abadi."Baguslah kalau kamu nggak menyalahkanku. Mulai sekarang, jangan panggil aku Pak Patrick lagi. Panggil saja aku Patrick." Patrick berkata dengan berpura-pura santai, "Aku nggak mau jadi pengacara lagi. Aku mau terjun ke bidang sosial sepertimu. Mulai sekarang, aku akan jadi pengikutmu.""Kamu nggak perlu berbuat begitu. Keadaanku sekarang sangat baik," tolak Rebecca dengan halus."Aku tahu kamu sangat baik. Aku ingin belajar darimu dan berkontribusi." Patrick berpura-pura tidak mengerti penolakan Rebecca. Dia tersenyum, lalu mengambil buku pelajaran dari tangan Rebecca dan lanjut mengajari anak-anak.Patrick ju

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status