Share

Bab 8

Author: Arjuna
Proyektor tidak berhenti memutar video Darren dan Cecilia. Rasa curiga Darren terhadap Rebecca menusuk hatinya berulang kali. Kemudian, proyektor memutar rekaman terbaru.

Darren sedang menyiapkan makanan untuk Cecilia. Kekejaman di wajahnya tadi telah memudar dan digantikan oleh senyuman. Dia menatap Cecilia dengan penuh kelembutan dan cinta, sama seperti saat Darren menatap Rebecca dulu.

"Becca, kapan aku boleh memanggilmu istriku?"

"Becca sayang, aku sangat mencintaimu. Terimalah lamaranku."

"Darren akan mencintai Rebecca selamanya. Aku akan melawan siapa pun yang berani menindas Becca."

"Sayang, aku sangat jago masak. Serahkan makanmu tiga kali sehari kepadaku. Kamu itu satu-satunya orang di dunia ini yang pantas makan masakanku. Bahkan orang tuaku juga nggak boleh!"

"Sayang, Cecil yang menyelamatkanmu setara dengan menyelamatkanku. Lagian, dia itu anak yatim. Gimana kalau kita rawat dia?"

"Aku tentu saja serius soal Cecil. Dia cuma mau sebuah pernikahan yang langgeng dan aku bisa memberinya itu."

...

Kata-kata Darren, janjinya, pengakuannya, dan tipu dayanya terus terngiang di telinga Rebecca seperti jarum yang menusuk gendang telinganya. Sosok pria yang mencintainya dalam ingatannya itu perlahan-lahan terpisah dari Darren di proyektor, lalu berangsur-angsur meninggalkan hati Rebecca.

Langit sudah sepenuhnya gelap. Rebecca tumbang ke lantai dengan tidak berdaya. Dia membiarkan kegelapan dan rasa dingin melahapnya.

Ketika tersadar kembali, Rebecca perlahan-lahan bergerak. Seiring dengan gerakannya, darah kering di bawah tubuhnya membentuk garis panjang di lantai. Dia sudah kehilangan semua rasa di perut bagian bawahnya, tetapi dia memaksakan diri untuk berdiri dan berjalan keluar.

Hangatnya sinar matahari tak mampu menghangatkan tubuh dan jiwanya yang telah dingin. Pada akhirnya, dia tumbang di pinggir jalan dan dibawa ke rumah sakit oleh seseorang.

"Bu Rebecca, perutmu mengalami benturan kuat dan rahimmu robek. Kami perlu melakukan operasi untuk mengangkat sisa-sisanya."

Setelah mendengarkan kata-kata dokter, Rebecca tidak menunjukkan reaksi yang terlalu besar. Pada saat dia kehilangan bayinya, dia sudah menerima kenyataan bahwa dia tak bisa hamil lagi.

Biar begini saja .... Setidaknya dia masih bisa meninggalkan Darren dalam keadaan hidup.

Begitu sadar setelah dioperasi, ada orang yang menyumpal mulut Rebecca dan menutupi kepalanya dengan karung, lalu dibawa ke hadapan Darren.

"Cecil, orangnya sudah dibawa kemari. Habis kasih dia pelajaran nanti, jangan bersedih lagi."

Ketika menatap Cecilia lagi, tatapan Darren terlihat sangat lembut.

Cecilia mencium Darren dengan gembira dan mengedipkan mata. "Aku boleh melakukan apa saja?"

"Emm, apa pun yang kamu mau. Ada aku di sini." Darren sangat memanjakan Cecilia, meskipun ada nyawa yang melayang, dia juga akan bertanggung jawab.

Cecilia bertepuk tangan dengan bangga dan memerintahkan para pengawal untuk membawa keluar dua guci.

'Apa maumu?' Rebecca mengenali kedua guci itu. Itu adalah guci abu orang tuanya. Dia buru-buru bersuara, tetapi yang keluar hanyalah suara yang teredam.

"Kak, aku mau buang abu orang tua penjahat itu." Cecilia tersenyum sambil menatap Darren.

"Oke."

'Jangan, Darren! Lihat! Itu abu mertuamu! Kamu sendiri yang membuat guci-guci itu! Tolong hentikan dia!' Rebecca menangis tersedu-sedu sambil meronta. Namun, dia tidak bisa mengucapkan apa-apa, hanya bisa terisak.

Mata Darren tetap terpaku pada wajah Cecilia. Dia sepertinya sama sekali tidak melihat guci-guci di tangan Cecilia.

Rebecca makin putus asa. Melihat abu yang melayang tertiup angin, hatinya pun hancur berkeping-keping.

'Darren, apa cuma ada Cecilia dalam hatimu ....'

Rebecca ditahan oleh para pengawal sehingga tidak bisa bergerak. Rasa sakit di tubuhnya menggerogoti sarafnya dan dia pun pingsan.

Melihat ini, Cecilia menyebarkan abu yang tersisa.

"Kak, ayo pergi. Aku sudah nggak marah lagi."

"Oke." Darren menggendong Cecilia pergi. Dia memperlambat langkahnya saat melewati Rebecca yang tak sadarkan diri. Namun, dia tetap tidak menatap Rebecca dengan saksama dan langsung pergi tanpa menoleh.

Ketika Rebecca tersadar, abu di tanah telah lenyap sepenuhnya. Dia mencengkeram guci kosong itu. Air matanya telah kering.

Rebecca kembali ke vila untuk mengambil dokumen-dokumen yang baru dibuatnya. Dia melirik rumah di mana dia tinggal selama lima tahun terakhir. Senyum sinis tersungging di bibirnya.

Rebecca mengambil tongkat bisbol dan menghancurkan set Lego yang mereka buat bersama, sofa yang mereka pilih bersama, TV yang mereka pesan bersama ....

Rebecca mengerahkan sisa tenaganya untuk menghancurkan semua yang ada di ruang tamu. Melihat kekacauan itu, dia tertawa pilu. Kemudian, dia membuang tongkat bisbol itu dan menulis dua baris tulisan di dinding dengan lipstik.

[ Darren, kamu pernah bilang bahwa orang yang khianati ketulusan orang lain akan terkena azab. Kamu masih ingat? ]

[ Hal yang paling kusesali dalam hidupku adalah jatuh cinta padamu! ]

Rebecca meninggalkan vila tanpa menoleh lagi. Dia meninggalkan semua yang dia dan Darren miliki di reruntuhan.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 22

    Darren diam-diam mencari seseorang untuk bekerja sama dengan Rebecca. Setiap tahun, dia memberi Rebecca 5% keuntungan perusahaannya untuk mengembangkan proyek-proyek perusahaannya. Dia tidak berani lanjut mengganggu Rebecca dan bertekad untuk melindunginya dengan caranya sendiri.Ketika para pemegang saham perusahaan mengetahui berita itu, mereka kembali mengonfrontasi Darren. Namun, Darren membuat mereka bungkam dengan menunjukkan perjanjian taruhan itu.Perjanjian yang Darren tandatangani dengan Rebecca tidak dibatasi waktu. Selama Rebecca masih lanjut mengembangkan desa, dana itu akan terus ditransfer kepadanya.Setiap hari, Darren menerima berita dan video tentang Rebecca. Rebecca sudah menjadi makin percaya diri dan bersinar. Dia adalah motivasi Darren untuk bertahan hidup.Suatu malam, Darren bangkit dari kantornya dan pandangannya tiba-tiba gelap. Kemudian, dia pun jatuh ke lantai. Ketika terbangun lagi, dia melihat Mina yang berlinang air mata.Kepala Darren telah cedera bebera

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 21

    Rebecca berbicara dengan fasih di atas panggung. Dia menjelaskan tujuan awal pendirian perusahaan, sekaligus mengajak orang-orang yang mampu untuk ikut serta dalam hal ini.Rebecca juga menguraikan rencana kerja pertamanya. Dia ingin membantu mengembangkan desa-desa pegunungan di sebelah barat. Daerah itu kaya akan aneka jamur hutan dan dia berencana melakukan pengembangan hijau yang sesuai dengan kondisi setempat, sekaligus menarik mantan penduduk desa yang merantau di luar untuk pulang ....Darren berdiri di sudut sambil memperhatikan Rebecca yang mengenakan setelan formal dan berbicara dengan percaya diri. Ada kilatan keterkejutan di matanya.Sudah lama Darren tidak melihat Rebecca begitu bersinar. Sejak bersamanya, Rebecca bagaikan terjebak dalam sumur dan seluruh hidupnya hanya penuh dengan Darren. Rebecca telah mengorbankan segalanya dan mempertaruhkan seluruh dirinya demi mencintai Darren. Namun, Darren justru mengecewakannya. Pada saat ini, Darren sepertinya sudah bisa memaha

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 20

    Wajah Darren miring ke satu sisi. Matanya dipenuhi keterkejutan dan rasa sakit. "Sa ... Becca, apa yang harus aku lakukan supaya kamu bisa maafkan aku?""Aku nggak akan pernah maafkan kamu. Sejak kamu putuskan untuk menunggu Cecilia dewasa dan menikahinya, kita memang sudah ditakdirkan untuk berakhir seperti ini.""Dia sudah gila. Selama kamu kembali, aku akan akhiri hidupnya. Kita bisa langsung pergi daftarkan pernikahan kita. Aku yang salah. Aku benar-benar nggak bisa hidup tanpamu," jelas Darren dengan penuh semangat.Rebecca akhirnya menunjukkan sedikit ekspresi. Dia mengerutkan kening, lalu menatap Darren dengan kesal dan berujar, "Darren, berhentilah membuatku merasa jijik."Jijik?Darren mundur dua langkah dengan terhuyung. Hatinya terasa seperti diremas. Becca-nya menyebutnya menjijikkan. Air matanya jatuh dengan tak terkendali. Dia menatap Rebecca dengan mata berkaca-kaca, lalu membuka mulutnya, tetapi tak ada suara yang keluar.Pada saat ini, Patrick berjalan masuk. Dia melir

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 19

    Ketika industri pariwisata desa resmi diluncurkan, Rebecca mengundang para blogger pariwisata dan kuliner untuk berkunjung. Sebagian besar rumah di desa masih dipertahankan struktur aslinya. Hanya dindingnya yang diperkuat. Beberapa telah dibuka menjadi penginapan, sedangkan yang lain menjadi restoran.Seluruh desa telah direnovasi untuk mencerminkan keindahan alam setempat. Mereka membangun banyak dek observasi, merekonstruksi kemegahan jalan perdagangan kuno, dan bahkan mengajak para nenek untuk mengajarkan kerajinan tenun dan teknik cetak tradisional warisan budaya kepada para wisatawan.Kelompok blogger pertama yang mengunjungi desa ini merasa sangat gembira. Mereka menghabiskan sekitar dua sampai tiga hari untuk bersantai dengan nyaman dan tenang.Dengan meningkatnya promosi di internet, wisata santai di desa ini pun perlahan-lahan menjadi makin populer. Kelompok kedua yang tiba adalah karyawan dari perusahaan ternama yang sedang melakukan liburan akhir tahun. Semua orang mendapa

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 18

    Darren yang tadinya masih bersikap tenang tiba-tiba menjadi gugup dan gelisah. Dia meraih lengan asistennya dan menghujaninya dengan pertanyaan, "Di mana dia? Di mana Becca? Cepat beri tahu aku!""Dia ada di sebuah desa dalam pegunungan di kawasan barat daya." Asisten itu sudah merasa mual akibat diguncang Darren. Darren langsung memasang tampang berseri-seri dan hendak berjalan keluar. Namun, beberapa pemegang saham segera menghentikannya.Tak disangka, Darren malah meninju orang yang paling dekat dengannya. Sekarang, satu-satunya hal yang dipedulikannya adalah Rebecca. Baginya, hal lain tidaklah penting.Darren meninggalkan Grup Hernanda dan bergegas melaju menuju bandara. Dia mengebut sepanjang jalan. Ketika sampai di persimpangan dan mencoba melewati lampu kuning, mobilnya ditabrak oleh truk yang juga menerobos lampu lalu lintas hingga terdorong ke pinggir jalan. Bodi Maybach-nya remuk dan kakinya terjepit oleh jok.Darren berusaha mati-matian untuk melepas sabuk pengaman dan mena

  • Tanpamu, Hidupku Makin Bersinar   Bab 17

    Setelah Patrick selesai berbicara, Rebecca pun tertegun untuk sejenak. Kemudian, dia menggeleng dan menghibur, "Pak Patrick, jangan menyalahkan diri. Masalahku itu nggak ada kaitannya denganmu. Meski itu bukan Cecilia, pasti akan ada orang lainnya."Hati Darren terlalu besar hingga mampu menampung Rebecca dan orang lain. Cinta Darren yang tidak cukup murni dan tidak cukup abadi."Baguslah kalau kamu nggak menyalahkanku. Mulai sekarang, jangan panggil aku Pak Patrick lagi. Panggil saja aku Patrick." Patrick berkata dengan berpura-pura santai, "Aku nggak mau jadi pengacara lagi. Aku mau terjun ke bidang sosial sepertimu. Mulai sekarang, aku akan jadi pengikutmu.""Kamu nggak perlu berbuat begitu. Keadaanku sekarang sangat baik," tolak Rebecca dengan halus."Aku tahu kamu sangat baik. Aku ingin belajar darimu dan berkontribusi." Patrick berpura-pura tidak mengerti penolakan Rebecca. Dia tersenyum, lalu mengambil buku pelajaran dari tangan Rebecca dan lanjut mengajari anak-anak.Patrick ju

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status