Share

163. SIDANG KASUS GLARA

Penulis: Allina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-03 04:00:15

Varen pergi ke pengadilan hari ini, sebelum pergi tidak lupa dia memberikan kecupan pada kening istrinya, “Baik-baiklah di rumah, jadi istri dan ibu yang baik.” 

Alexa menanggapinya dengan senyuman. Di halaman rumah mereka, sudah terparkir mobil Bayu, jelas sekali jika pria itu sedang menjemput bos besarnya. Varen lalu masuk ke dalam mobil dan bertanya, “Ada berita apa?”

“Si pemabuk itu meninggal karena keracunan makanan, dia meninggal dalam keadaan mulut berbusa. Belum bisa memastikan apakah dia meracuni dirinya sendiri atau memang ada sabotase di dalam tahanan,” ujar Bayu.

“Sabotase? Jika memang ada sabotase, itu artinya ada orang berpengaruh yang ikut campur di dalamnya. Paman Haven dulunya pernah tinggal di Indonesia, tidak sulit baginya untuk meminta bantuan. Tapi sejauh yang gue ketahui, Paman Haven adalah orang yang bersih, tidak mungkin bisa melakukan i

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   185. MENIKAH KARENA AERIN

    Tiba-tiba gerakan tangan Varen yang sedang mengetik terhenti, Varen mengangkat kepala dan menatapnya.“Apa kamu merasa canggung dengan pertanyaanku?” Alexa berkata sambil tersenyum nakal.Senyum tidak berdaya terbit di bibirnya, “Kenapa? Apakah Nyonya Varen sedang cemburu?”“Sudah tahu aku bisa cemburu, lain kali kurangi berhubungan dengannya,” Alexa berkata dengan nada kesal.Varen mengangguk, “Dia memang datang tadi, dia mengatakan beberapa hal yang tidak penting. Baiklah, lain kali aku akan berpesan kepada penjaga keamanan agar tidak membiarkannya masuk sembarangan.”“Suamiku, anakmu ini sudah lapar, bisakah kita makan siang sekarang?”“Tunggu sebentar, masih ada document yang harus aku urus,” Varen berkata dengan lembut.“Oh.” Alexa

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   184. SALAH PAHAM

    Alexa tersentak, tentu saja dia belum memikirkan hal ini. Sejujurnya dia masih ingin meniti kariernya, sepertinya hamil juga bukan halangan untuk tetap bekerja. Masih banyak yang dia lihat wanita hamil pun masih tetap produktif untuk membantu suaminya mencari nafkah.Tapi dia bekerja bukanlah untuk membantu mencari nafkah, bahkan tujuh keturunannya saja tidak bekerja, kekayaan keluarga Dhananjaya masih mampu untuk menghidupinya.Varen selesai sarapan, dia menunggu Aerin untuk langsung mengantarnya ke taman kanak-kanak. Alexa mengantar mereka sampai di depan pintu, tidak lupa memberikan kecupan pada keduanya.Di ujung gerbang sana, Kinan sedang memandang keharmonisan dan kebahagiaan anak dan mantan suaminya.Kinan duduk di mobil, lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi teman lamanya. Setelah berdering beberapa saat, terdengar suara seorang laki-laki di seberang sana.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   183. TANTE ITU MIRIP DENGANKU

    “Alexa, kamu telah salah paham padaku. Aku datang ke sini hanya untuk memastikan bahwa putriku baik-baik saja. Aku hanya ingin meminta maaf padanya, apakah menurutmu itu salah?”“Tentu saja dia baik-baik saja, apa yang bisa terjadi padanya. Apa kamu pikir aku adalah ibu tiri yang jahat?”“Apakah kamu merasa kamu perlu melakukan ini, kalau empat tahun yang lalu kamu sudah memilih untuk pergi, tapi empat tahun kemudian kamu tiba-tiba kembali hanya untuk meminta maaf padanya. Apakah kamu mengira kata maafmu masih berarti?”“Empat tahun sudah berlalu, empat tahun juga Aerin merindukan sosokmu. Tapi di mana kamu? Dia terus mencari bayanganmu dalam diriku, sekarang kamu datang ingin merebutnya dari ku?”Kinan tidak menduga jika Alexa begitu pintar berbicara, dia dengan terkejut menatap sejenak, namun tidak marah, “Alexa, kamu sungguh telah

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   182. AKU BUKAN IBU TIRI YANG JAHAT

    “Mungkin di dalam sedang ada tamu, bisa jadi papa atau mama yang sedang menunggu kepulanganmu.” Jika benar itu adalah mertuanya, betapa bahagianya Alexa memiliki kehidupan yang sempurna, dicintai oleh banyak orang.Begitu masuk ke dalam rumah, pelayan segera menghampirinya, “Nyonya, Anda sudah pulang? Bagaimana keadaannya?”“Baik, Bi! Tolong bawa kopernya ke atas, ya, Bi!” titah Alexa.“Bi, mobil siapa di depan?” tanya Varen.“Anu, anu, Tuan. Ada seorang wanita yang mengaku ibu kandungnya non Aerin. Bibi tidak bisa melarangnya, karena dia bersikeras untuk masuk. Wajahnya juga sangat mirip dengan non Aerin, jadi bibi percaya.”“Lain kali, jangan sembarangan membawa orang masuk ke rumah ini tanpa persetujuan dari saya!” ucap Varen tegas.Varen dan Alexa berjalan naik ke lantai

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   181. KEPULANGAN ALEXA

    Suaranya yang serak terus bergetar, terdengar tak berdaya membuat orang merasa tertekan. Varen memeluk erat dirinya dan tidak berhenti mengecup dahinya, wajah hingga bibirnya yang lembut.Ketika Varen melumat bibirnya, tidak terduga Alexa merespon. Alexa mengulurkan tangan merangkul lehernya dan mengambil inisiatif membuka lebar-lebar mulutnya untuk membuka jalan agar lidah Varen bisa lebih dalam bermain di sana.Bagian bawah tubuh Varen sudah menegang seiring dengan lumatan panas pada bibirnya. Setelah tertegun sejenak dan melihat Alexa masih memejamkan matanya, Varen ragu untuk melanjutkan aktifitasnya.Tapi Alexa justru menantangnya dari alam bawah sadar, dia terus memanggil-manggil nama Varen. Tangannya yang mungil mulai membuka kancing baju Varen dengan paksa, sehelai demi sehelai pakaian di lepaskan.Entah mimpi apa Alexa malam ini, Varen sungguh tak berdaya dibuatnya.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   180. TUJUAN KINAN

    “Mengapa kedengarannya sangat lucu, Kinan! Setelah sekian tahun kamu menghilang, meninggalkan anak yang masih berumur satu tahun. Kini kamu datang menanyakan keadaannya? Padahal malam itu, dia matipun kamu tidak akan perduli.” Varen sangat geram dengan kehadiran Kinan yang tanpa dosa.Kinan tidak menjawab, melainkan pergi mengikuti Alexa ke sebuah coffee shop. Tapi kali ini Alexa memilih untuk duduk di sudut ruangan.“Aku pesankan minum untukmu, teh hangat bisa memulihkan kesehatanmu,” ucap Kinan merasa perduli.“Tidak usah repot-repot, aku ke sini hanya ingin berbicara denganmu,” Alexa membalasnya dengan sopan.Setelah saling memandang, Alexa kembali bertanya, “Kapan kamu kembali?”“Beberapa waktu yang lalu.”“Apakah kamu begitu takut akan kehadiranku?” tanya Kinan lagi.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status