Alexa juga mengikuti pandangan Varen dan melihat wanita yang tidak dia suka juga hadir di sini. Melihat akan terjadi perang lagi, Varen buru-buru menjelaskan, “Jangan salah paham, dia datang ke sini tidak ada hubungannya denganku.”“Kamu mengundangnya atau tidak juga bukan urusanku! Lagian, tidak mungkin kita bertemu di sini. Sungguh lucu jika itu hanya kebetulan.”“Bagaimana aku tahu, ini kebetulan atau tidak, kesengajaan atau tidak, atau apapun itu. Yang jelas kehadirannya tidak ada hubungannya denganku.”Varen juga merasa aneh, bagaimana mungkin begitu banyak kebetulan di dunia ini. Sepertinya di mana ada dirinya, di situ ada Kinan. Wanita mana yang tidak curiga jika selalu dihadapkan dengan hal-hal seperti ini.“Aku tidak mencurigaimu akan kehadirannya di sini, kenapa kamu begitu tegang? Merasa bersalah?” Alexa berkata lagi.&nb
Alexa mendengarkan semua nasehat yang diberikan oleh ibu angkatnya itu. Saat ini dan untuk sementara waktu tempat yang paling aman adalah di rumah tante Wiwit.“Tante, apa aku bisa tinggal di sini untuk sementara?”“Tentu saja, Sayang. Tapi tidak untuk selamanya, ya?”Alexa terhenyak, ‘Kenapa tidak untuk selamanya?’ pikirnya di dalam hati.Seolah tahu apa yang dipikirkan oleh anak angkatnya, Dokter Wiwit lalu berkata, “Tentu saja tidak untuk selamanya, Nak! Karena kamu harus pulang bersama keluargamu, membangun kembali rumah tanggamu dengan kekuatan yang baru.”Alexa kini mengerti dan memahami hal apa yang akan dia lakukan untuk selanjutnya.Varen dan Kenzo sudah mencari Alexa keliling, tapi mereka sama sekali tidak menemukan jejak wanita itu. Baik Kenzo maupun Varen tidak ada yang tahu
Varen benar-benar dibuat sakit kepala oleh wanita yang kini tengah mengandung darah dagingnya. “Kalau begitu, ijinkan aku masuk dulu. Aku tahu, aku seharusnya tidak membohongimu. Tapi jas itu memang benar-benar sudah aku buang.”“Varen, tidak masalah jika kamu melakukan kesalahan dan untuk ke depannya aku juga tidak akan mempedulikanmu lagi.”Varen mengira jika dia tidak mengatakan kejadian malam itu, semua akan baik-baik saja, tapi siapa sangka ….“Alexa, bohong jika kamu bilang tidak peduli padaku. Nyatanya hari ini kamu sangat marah padaku.”“Tapi kamu tidak peduli padaku!” Alexa menutup mulutnya setelah mengatakan kalimat yang tidak seharusnya dia keluarkan.“Pergi kamu dari sini!” usir Alexa.Tapi Varen tetap tidak pergi, dan dia tidak akan pergi sampai Alexa benar-benar memaafkannya dan mau pulang dengannya. Dia akan tetap berada di tempat di mana Alexa berada.“Alexa, kita sudah menikah. Apakah kamu tidak mencintaiku?”“Jangan bicara omong kosong!” Alexa masih marah, tapi dia t
Varen tertegun mendengar ucapan Alexa, ternyata dia telah melakukan kesalahan yang sangat besar. Terkadang dia juga lupa menghargai pemberian orang lain, baginya uang tentu tidak ada artinya, tapi bagi istrinya ternyata tidak demikian.“Tolong hentikan mobilnya!” titah Alexa.“Apa yang akan kamu lakukan?”“Aku bilang hentikan mobilnya!” teriak Alexa lagi. “Varen, kita perlu menenangkan diri dulu. Aku tidak ingin bertengkar denganmu.”Alexa lalu turun dari mobil dan memanggil taxi yang kebetulan lewat di depannya. Varen tak berdaya melihat Alexa pergi meninggalkannya.Alexa sudah berputar-putar keliling kota Jakarta tanpa arah dan tujuan, hatinya sungguh sakit sekali. “Nona, kita mau ke mana?” tanya supir taxi di depannya.“Maaf, Pak! Bisa tolong antarnya saya ke alamat ini?” Alexa menunjukkan alamat apartemen Kenzo pada supir taxi.Supir taxi lalu mengangguk dan dalam waktu singkat mereka sudah sampai di apartemen Kenzo. Alexa lalu menelepon Kenzo dan memberitahukannya bahwa dia seda
“Nona, Anda bukan orang pertama yang mengaku-ngaku mantan istri Tuan Presdir. Ada begitu banyak wanita yang lebih cantik dari Anda datang ke sini menyuruh Tuan untuk bertanggung jawab karena telah menidurinya. Setelah sekian lama, apakah Nona pikir kami bodoh dan percaya begitu saja?” ucap si penjaga keamanan.Recepsionis yang mendengar ini juga langsung menghampiri dan menengahi, “Nona, jika Anda ingin mengembalikan barang milik Tuan Presdir, Anda bisa menitipkannya di meja recepsionis. Kami akan menyuruh sekretaris beliau untuk turun ke bawah dan mengambilnya.”Kinan tentu saja menolak dan berkata, “Kalian tahu tidak berapa harga baju presdir kalian? Bahkan jika bajunya rusak, harganya tidak sebanding dengan pekerjaan kalian di sini!”Mereka pun tidak menyangkal bahwa ucapan Kinan cukup masuk akal, akhirnya staff recepsionis pun berkata, “Baiklah, Nona. Anda
Tanpa terasa tangan Varen dengan cepat sudah melorotkan dres tidur milik istrinya, karena bahan dress itu terbuat dari kain satin jadi sangat mudah dilepaskan. Dia memandang istrinya lagi, Alexa memejamkan matanya dan mengusap rambut hitam milik Varen.Varen kemudian melanjutkan aksinya, bibirnya mengulum lembut pada bibir Alexa. Semakin dalam dan dalam karena kulit istrinya yang begitu wangi, semakin Varen betah berlama-lama menempelkan wajahnya pada tubuh Alexa.Kedua kaki jenjang dan mulus Alexa kini saling beradu saat lidah milik suaminya semakin liar menjelajahi setiap inci tubuhnya. Aroma alkohol yang masih tersisa membuat hasrat Alexa semakin membuncah, tangannya tanpa terasa sudah mencengkram bagian belakang kepala suaminya.Tubuhnya menggeliat dan wajah Varen kembali berhadap-hadapan dengannya. Alexa mengusap tengkuk suaminya dan memandang dengan tatapan sayu. Sementara mata Varen sudah penuh dengan hasrat yang tak bisa terbendung.Selesai dengan gerakannya yang lembut, dia p