Share

22. TIDUR BERTIGA

Author: Allina
last update Last Updated: 2025-05-10 19:48:35

Varen lalu menerima delivery makanan, dan melihat nota pesanan. Nota pesanan diberi tanda paket makanan untuk anak-anak.

Petugas delivery makanan melihat Varen menerima pesanannya, setelah itu mengucapkan, “Selamat menikmati,” dan dia langsung pergi. Dia harus buru-buru mengantar pesanan selanjutnya.

Varen tidak langsung menutup pintu, melainkan melihat ke arah pintu seberang yang tertutup. Selain wanita di seberang yang bernama Alexa, siapa lagi yang bisa memesankan makanan untuknya dan Aerin saat ini. Seorang wanita yang teliti dan berhati lembut. Varen menyeringai, senyuman terlihat diwajahnya.

Dia dan Aerin sebenarnya sudah makan malam, dia berpikir mau di kemanakan makanan itu. Di depan matanya tiba-tiba muncul wajah seorang wanita yang sedang tersenyum. Varen menjadi tidak tega membuang makanan itu, dia mengulurkan tangannya membalikkan badan lalu memasukkan makanan itu ke dalam kulkas.

Sebelum tidur, dia kembali melihat sekilas Aerin. Baru mau kembali ke kamarnya sendiri tiba-t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   146. MENIKMATI WAKTU KELUARGA

    Sudut bibir Bayu terangkat sebuah senyuman ironis. “Apakah kamu selalu saja berpikir hanya dengan pendapatmu?” tanya Bayu.“Aku berbicara sesuai dengan apa yang aku lihat, baik dulu maupun sekarang!”“Dan hari ini, aku tidak ada lagi yang ingin dikatakan kepadamu dan aku tidak ingin menimbulkan masalah lagi. Silahkan pergi, karena pesawat yang aku tumpangi sebentar lagi akan terbang,” imbuh Olivia.“Pesawat yang ku tumpangi juga akan terbang sebentar lagi.”Olivia sangat kesal, dia melihat tiket yang dipegang oleh Bayu dan itu adalah pesawat dan tujuan yang sama yang dengannya, bahkan no kursinya pun bersebelahan.Olivia mengangkat dagu dan menatapnya, bertanya dengan nada suara tak terkendali, “Bayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku juga ingin tahu apa yang kamu inginkan! Via, dua t

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   145. MENGORBANKAN BANYAK HAL

    Sementara Anjani tertegun, tidak hanya Anjani yang heran tapi juga Varen dan Alexa. “Jika memang masih ada perasaan satu sama lain untuk apa saling menyakiti.”“Huh!”Varen mengabaikan mereka, lalu menunjukkan beberapa pesanan kepada pelayan yang sedari tadi berdiri untuk menunggu.Anjani merasa tidak nyaman, lalu dia pamit untuk pergi ke toilet. Bayu juga tidak bisa diam di tempat, dia berpura-pura menjadi pacar yang baik dan mengantar Anjani ke toilet.“Dasar pasangan alay, mau ke toilet saja harus rombongan!” bathin Olivia.Alexa mendekati Olivia dan mengambil waktu untuk menyelesaikan masalah mereka, “Dokter Olivia, apakah ada kesalahpahaman dengan Bayu?”“Tidak, Alexa, jangan salah paham. Kesalahpahaman apa yang bisa aku miliki dengannya. Dulu kami memang berteman tapi tidak

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   144. KETEGANGAN ANTARA BAYU DAN OLIVIA

    “Ba-ik!” Bayu hampir saja menggigit lidahnya.“Jika ada waktu, aku dan Varen akan mengundangmu dan Dokter Olivia untuk makan malam bersama.”“Tidak, tidak, sepertinya akhir-akhir ini aku sangat sibuk. Jadi tidak punya banyak waktu untuk memenuhi undangan kalian.” Jauh di lubuk hati Bayu, dia sesungguhnya ingin menghindari Olivia. Dia tidak ingin terlibat pertengkaran setiap hari dengan Olivia, karena dia tidak ingin mengeluarkan kata-kata yang bisa menyakiti Olivia.Olivia datang menghampiri mereka, “Bisakah aku bertemu dengan dokter yang menangani Tante Ellina?”“Tentu saja, kamu akan diantar oleh Bayu. Aku dan Alexa sedang ada sedikit urusan, kebetulan dokter yang merawat juga adalah dokter keluarga kami. Bayu juga sudah sangat mengenalnya.”Bayu sangat membenci Varen, tidak bisakah dia membiarkan d

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   143. PERASAAN DI ANTARA MEREKA

    “Maaf, lama menunggu,” kata Olivia sembari merapikan bajunya yang berantakan karena tadi terburu-buru.“Tidak apa-apa, mari!” Tangan Bayu bergerak mempersilahkan, jika Olivia bersikap formal maka dia juga akan berlaku yang sama agar tidak ada kecanggungan di antara mereka.Mereka bersiap untuk naik pesawat, namun Olivia tidak bisa mengimbangi kecepatan Bayu dalam berjalan.“Tuan, bisakah kamu berjalan perlahan? Bawaanku sangat banyak, apakah kamu tega melihatnya?”Kata ‘Tuan’ yang diucapkan oleh Olivia mampu membuat hati Bayu berdenyut perih. Siapakah dirinya di mata Olivia? Ingin sekali dia mendudukkan wanita itu dan bertanya kepadanya, waktu itu dia bahkan pergi tanpa pamit.Bayu lalu mengambil alih koper besar yang dibawa oleh Olivia dan menyusul wanita itu. Olivia berjalan sangat anggun bagaikan model y

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   142. DENDAM YANG TIDAK JELAS

    Bayu sontak mematung di tempat ketika mendengar pertanyaan Varen, baru hari ini dia mendengar sahabatnya mengungkit soal Olivia lagi, wanita yang sudah lama dia kubur di dalam hatinya. Bukan masalah menghubunginya, tapi Bayu tidak yakin jika wanita itu akan mau menerima panggilannya.“Tapi, buat apa?” tanya Bayu kembali.“Untuk nyokap, nyokap gue berbaring lemah di rumah sakit. Gue juga kayaknya ikut andil, yang menyebabkan jantung nyokap melemah. Gue pernah baca profil Olivia di internet, sepertinya dia dokter yang hebat.”“Gue bisa carikan dokter paling baik di dunia ini, bila perlu gue yang akan menjemputnya untuk membawa ke hadapan lo. Tapi please, jangan suruh gue buat hubungin Olivia!”“Gue kasi nomornya sama lo deh!” mohon Bayu layu lagi.“Yu, ini bukan buat gue, tapi buat nyokap! Nyokap butuh lo sek

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   141. JANTUNG MAMA MELEMAH

    “Nona Nala sudah tidak pernah kembali lagi dari beberapa hari yang lalu, Nyonya!” jawab si pelayan.Mendengar jawaban dari pelayan rumah, Alexa merasa heran. Tidak mungkin wanita penuh ambisi seperti Nala, mau pergi dan menyerah begitu saja. Dia pikir wanita itu belum mendapatkan apa-apa, kenapa sudah buru-buru untuk pergi? Apa semua ada hubungannya dengan fotonya bersama dengan pria itu?Alexa menoleh kepada Varen, Varen yang merasa diperhatikan juga ikut menaruh atensinya kepada Alexa. “Ada apa?” tanya Varen.“Apakah ini perbuatanmu?”“Wanita itu memang sudah sepantasnya untuk pergi, jadi buat apa dipikirkan. Apakah kamu begitu suka dengan kehadiran orang ketiga di rumah kita?”“Bukan begitu, ah, sudahlah!” Alexa lalu melanjutkan makan malamnya, alih-alih berdebat dengan suaminya.Mem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status