Mendengar ini Jessica merasa sangat malu pada dirinya sendiri terlebih pada Alexa yang hatinya bagaikan malaikat. Dia tidak tahu harus membalasnya dengan cara apa, dia hanya bisa berkata, “Alexa, aku pasti akan mengembalikan uang hasil penjualan desain itu padamu. Ijinkan aku untuk mencicilnya.”
Kini giliran Alexa yang menggenggam tangan Jessica, “Aku sudah bilang, aku mengikhlaskan semua itu. Ibu tidak perlu mengembalikannya padaku.”
Jessica bangkit dari duduknya dan memeluk Alexa, dirinya seperti benar-benar telah bertemu dengan dewi penolong. Setelah mengajak Jessica untuk makan siang, Alexa lalu berpamitan padanya untuk berbelanja perlengkapan ibu hamil dan Bayi.
Alexa dan Gerin berjalan beriringan menuju stand perlengkapan bayi dan ibu hamil, saat ini Alexa sangat suka melihat pakaian bayi yang lucu-lucu.
Dan pada saat yang bersamaan, Kinan juga sedang
231. GELANG PASANGAN“Pelan-pelan sedikit, sangat sakit,” Alexa berbicara dengan nada manja.“Maaf, aku terlalu khawatir. Mungkin uratnya keseleo, aku gendong kamu untuk pulang.” Varen lalu mengangkat tubuh Alexa dan membawanya ke dalam gendongannya, tangan Alexa terpaut pada lehernya. Lalu menempelkan kepalanya pada ceruk leher Varen, aroma maskulin yang menguar dari tubuh Varen membuat Alexa memejamkan matanya sesaat. Begitu melewati tubuh Kinan, Alexa mendongakkan kepalanya dan tersenyum mengejek.Kinan yang menyaksikan adegan ini sungguh merasa bukan hanya wajahnya saja yang ditampar tapi juga hatinya. Tangannya memegang satu dress yang bahannya sangat lembut, tanpa terasa dia sudah meremas dress itu hingga penuh dengan kerutan.Penjaga toko yang melihat ini, segera maju ke depan dan mengatakan, “Maaf, Nyonya, pakaian di toko kami semuanya produk mewah, jika sampai rusak harus gan
Alexa memang tidak pernah perhitungan dalam membelanjakan uang Varen jika itu untuk kebutuhan anak-anaknya termasuk Aerin. Tidak lupa Alexa juga membelikan beberapa pakaian santai dan gaun pesta untuk Aerin.Pelayan yang melayaninya juga bisa membedakan mana orang kaya dan mana orang yang berpura-pura kaya. Mereka sangat ramah dan tersenyum hangat pada Alexa.“Nyonya, pakaianmu sudah selesai dibungkus. Apakah perlu kami bantu untuk mengirimnya ke rumah?”“Baiklah, kirimkan ke alamat rumah saja.” Alexa lalu menyerahkan sebuah kartu limited berwarna hitam.Rasa iri Kinan yang melihat dari balik persembunyiannya semakin membuncah, seharusnya dialah yang menjadi Nyonya Dhananjaya, seharusnya kartu itu adalah miliknya. Tapi kini dunia seakan berbalik, kemewahan yang dulu seakan menjauh dari hidupnya.Gerin memberikan alamat rumah Varen
Mendengar ini Jessica merasa sangat malu pada dirinya sendiri terlebih pada Alexa yang hatinya bagaikan malaikat. Dia tidak tahu harus membalasnya dengan cara apa, dia hanya bisa berkata, “Alexa, aku pasti akan mengembalikan uang hasil penjualan desain itu padamu. Ijinkan aku untuk mencicilnya.”Kini giliran Alexa yang menggenggam tangan Jessica, “Aku sudah bilang, aku mengikhlaskan semua itu. Ibu tidak perlu mengembalikannya padaku.”Jessica bangkit dari duduknya dan memeluk Alexa, dirinya seperti benar-benar telah bertemu dengan dewi penolong. Setelah mengajak Jessica untuk makan siang, Alexa lalu berpamitan padanya untuk berbelanja perlengkapan ibu hamil dan Bayi.Alexa dan Gerin berjalan beriringan menuju stand perlengkapan bayi dan ibu hamil, saat ini Alexa sangat suka melihat pakaian bayi yang lucu-lucu.Dan pada saat yang bersamaan, Kinan juga sedang
Sore harinya, Jessica datang ke boutique di mana dia telah menjual hasil karya Alexa. Setibanya di sana dia langsung bertemu dengan Nyonya besar.“Hai, apa kamu akan memberikanku desain lagi?” tanya si pemilik, selain dia adalah orang kaya. Tubuhnya juga sangat gemuk dan di sekujur tubuhnya dipenuhi dengan perhiasan emas yang berkilau.Tanpa disuruh, Jessica sudah lebih dulu duduk di sofa dengan tubuh yang lemas. Dengan berat dan segala konsekuensinya yang akan dia terima, Jessica akhirnya berkata, “Nyonya, bisakah kamu mengembalikan hasil desain yang kapan hari aku berikan?”“Apa? Mengembalikannya? Apa kamu sudah gila? Kamu sudah menjualnya padaku, dan aku sudah membelinya dengan harga tinggi. Jika kamu ingin mendapatkannya lagi, tentu kamu harus mengembalikan uangku.”Jessica nampak berpikir, dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu.
“Saya sudah menyelidiki aktifitas Nona Jessica selama sebulan terakhir, tidak ada yang mencurigakan dari sikapnya. Hanya saja dari rekaman CCTV yang saya dapatkan, Nona Jessica sempat masuk ke ruangan Nyonya Alexa, lalu keluar dengan membawa dua lembar kertas.”“Lalu?” sentak Varen geram.“Beberapa hari kemudian, Nona Jessica membawa lembaran kertas itu kepada seorang Nyonya besar pemilik boutique di kawasan Jakarta Pusat. Diperkirakan itu adalah hasil desain yang Nyonya cari.“Nyonya besar membeli desain itu dengan harga tinggi, Nyonya besar ini sangat suka dengan desain gaun itu dan akan menjadikannya koleksi limited edition di boutiqenya.“Atur pertemuanku besok dengan Jessica di kantornya!” titah Varen. Varen lalu menutup teleponnya dan bertepatan dengan itu suara pintu terdengar terbuka.Varen kaget me
“Hanya hal kecil, aku rasa aku pun bisa mengambilnya sendiri. Lagian sangat membosankan setiap hari mengurung diri di kamar.”“Baiklah, aku ada siapkan satu pengawal untukmu, dia seorang wanita yang jago bela diri dia akan menemanimu setiap kali bepergian. Keselamatanmu jauh sebih penting saat ini.”Alexa mengernyitkan alisnya, “Keselamatanku atau nyawa putramu?”“Tentu saja keduanya,” jawab Varen tegas.Varen lalu memanggil wanita itu ke hadapan Alexa, namanya Gerin, seorang wanita dengan perawakan seperti pria. Tubuhnya tinggi tegap dengan potongan rambut seperti laki-laki, kulitnya sawo matang. Gerin lebih cocok menjadi seorang bodyguard.“Gerin perkenalkan ini istriku, Alexa. Alexa ini Gerin, wanita yang akan menemanimu kemanapun kamu pergi. Mulai sekarang kamu tidak boleh pergi tanpanya.”