Share

3. KEPUTUSAN AERIN

Penulis: Allina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-13 20:09:13

Pagi ini meja makan terasa lengkap dengan kehadiran Varen, tidak biasanya dia ikut bergabung untuk menikmati sarapan pagi. Selain karna kesibukannya juga karna Varen enggan untuk berkumpul dengan keluarganya.

Dia lebih memilih untuk menjalani hari-harinya di luar rumah atau datang ke apartemen Bayu, tidak peduli jika itu pagi, siang atau malam rasanya tidak lengkap pula hidup sang CEO Revorma Group jika tidak bisa mengganggu sahabatnya itu.

Meja makan berukuran sedang dengan kapasitas 10 orang itu kini hanya ada 4 orang yang sarapan di sana, makanan pun dihidangkan satu per satu oleh pelayan mulai dari makanan kesukaan Papa Rama yang rendah kolesterol, sandwich untuk Mama Ellina, omlet kesukaan Varen dan tidak lupa nasi goreng favorit Aerin. Tidak ada pembicaraan yang serius ditengah sarapan mereka, hanya sesekali Varen melirik Aerin.

“Jadi kamu mau pindah hari ini, Ren?” tanya papa Rama disela suapan terakhirnya

“Jadi, Pa! Oya, Aerin, papa mau …” Rasanya sulit buat Varen untuk mengungkapkan keinginannya lantaran hubungan mereka bisa dibilang tidak dekat.

Tapi Ellina berusaha meyakinkan Varen dengan tatapannya seolah mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja.

“Aerin mau ikut papa kerumah papa yang baru?”

Seolah tidak percaya akan ucapan papanya, Aerin berusaha meyakinkan diri dan ditatapnya opa dan omanya bergantian.

“Aerin mau bersama papa setiap hari, Sayang?” ucap sang oma karna dia menangkap keraguan di mata Aerin.

“Tapi Bi Minah dan Boneka Barbie ikut kan, Oma?” Alih-alih menjawab pertanyaan papanya, Aerin justru lebih memilih menjawab pertanyaan oma Ellina.

“Ya Tuhan, sebegitu pentingkah Minah dan barbienya di mata Aerin? Padahal jika dia mau papanya bisa membelikan Barbie sekaligus dengan perusahaannya.” gumam Varen di dalam hati.

“Tentu donk, Sayang. Papa kan kerja, jadi nanti ada Bi Minah yang setiap hari nemenin Aerin di rumah. Ada Pak Parto juga yang akan antar jemput Aerin ke sekolah, jadi Aerin mau kan tinggal sama papa?” bujuk sang oma kepada cucu kesayangannya.

Akhirnya dengan segala pertimbangan versi anak kecil tentunya, Aerin mengiyakan ajakan papanya.

***

Kepindahan kali ini disertai dengan isak tangis nenek dan cucunya, bagai tidak pernah dipertemukan lagi sungguh sangat erat sang oma memeluk Aerin. Aerin yang belum paham sepenuhnya dengan situasi ini hanya bisa menuruti kemua keinginan orang dewasa.

“Sungguh aneh menjadi besar dan dewasa seperti Oma,” bathin Aerin.

Bayu yang sedari siang sudah berada di apartemen sahabatnya tersentak dan kaget melihat kedatangan Varen dan anaknya, tidak pernah Bayu sadari jika perkataannya bisa mempengaruhi Varen.

Tidak hanya Bayu, bahkan Bella sekretarisnya. Bella yang selalu berharap jika hubungan Varen dengan anaknya tidak pernah baik-baik saja, karna Bella berpikir jika suatu hari nanti dia bisa naik ke ranjang Varen dan menikah dengannya. Tentu saja Bella tidak mau ada Aerin dalam kehidupan rumah tangganya.

Namun angan-angan hanya tinggal angan-angan, karena sampai saat ini Bella tidak berani mengutarakan maksud hatinya, alih-alih akan diterima oleh Varen justru rasa takut lebih mendominasi.

Tapi sementara, tentu Bella akan mengawasi atasannya ini dari jauh, tidak akan membiarkan ada wanita manapun yang mendekati sang pujaan hati, jangankan wanita dewasa bahkan anaknya pun tidak akan dibiarkannya dekat dengan papanya.

Bayu yang memang memiliki insting kuat, melihat gelagat aneh dari Bella kala Bella menatap Aerin. Tapi Bayu berusaha menetralkan perasannya untuk tidak mencurigai Bella karena tidak ada alasan juga dia curiga.

Tiba-tiba Varen memanggil Bella, “Oya, Bel. Tolong kosongkan semua jadwal saya besok karna saya mau ambil cuti sehari lagi!”

“Tapi, Pak! Kita besok ada rapat penting dengan Pak Dimas.” Bella tidak mau jika Varen tidak datang ke kantor besok.

“Kamu bisa atur jadwal meetingnya di lain waktu kan, Bel!” Tentu saja Varen yang memang memiliki sifat tidak mau diatur oleh orang lain, karna dia tidak mau kesalahannya di masa lalu terulang lagi karna kecerobohannya.

“Baik, Pak! Kalau begitu saya pamit pulang jika sudah tidak ada yang Bapak perlukan dari saya. Jika ada sesuatu, Bapak bisa hubungi saya kembali.” Dengan satu tarikan nafas Bella lantas pergi meninggalkam apartemen Varen tanpa menunggu jawaban Varen tentu saja.

“Lo ngeliat ada yang aneh gak, Ren, dari Bella?” Bayu memulai pembicaraan sambil sesekali menenggak bir yang disuguhkan Varen.

“Perasaan lo aja yang berlebihan, Bay!”

“Lo kayaknya perlu hati-hati sama Bella, wanita seperti dia sulit ditebak. Jangan sampai lo melihara ular yang kapanpun bisa gigit lo sampe mampus!”

“Udah dramatis aja bahasa lo!” sanggah varen sambil tangannya masih memegang tablet untuk melihat email yang dikirimkan Bella.

“Ngomong-ngomong, kok lo bisa bawa Aerin ke sini? Maksud gue dia ikut tinggal di sini kan? Jangan bilang lo udah berubah jadi Single Daddy yang Hot kayak di film-film korea yang biasa adik gue tonton.” Dengan senyum mengejek Bayu melontarkan pertanyaan yang tidak mudah untuk Varen jawab.

“Lama-lama lo udah kayak cewek aja, Bay, cerewet plus tontonan lo drama Korea. Gue mesti nyari kandidat baru buat gantiin posisi lo kalau lo gak kompeten lagi.”

Kini Bayu kalah telak dengan ucapan Varen, jangan panggil Varen CEO yang punya posisi tinggi jika dia tidak bisa memutar balikan fakta.

“Serah lo deh, Ren, gue kan cuma nanya aja.”

“Aerin masih tetap anak gue, kalo lo lupa!” ucap Varen

Sementara, Bi Minah tidak lagi menetap di apartemen Varen, dia akan pulang jika Varen sudah datang dari kantor dan menginap jika Varen harus keluar kota bertemu dengan kliennya.

Apartemen Varen terletak di kawasan elite pusat kota Jakarta, ada hutan dan danau buatan di sekelilingnya. Jangan lupakan di sana juga ada taman bermain untuk anak-anak dan tempat olahraga.

Ada kolam renang di lantai paling atas apartemen, dan apartemen yang dia tinggali tepatnya ada di lantai 4, ada 2 kamar, 1 dapur dan setiap kamar ada balkon kecil yang menghadap ke danau buatan jadi tidak akan pernah bosan jika berlama-lama di rumah.

Mulai malam ini dia akan melalui hari-harinya bersama Aerin, hanya dengan cara ini dia bisa mencoba melawan rasa sakit dan ketakutannya. Terlepas dari apakah dia mampu atau tidak, tapi dia harus tetap mencoba dan tidak mau berhenti.

“Everything gonna be okay!” bathinnya.

Di tengah lamunannya, sayup-sayup Varen mendengar suara anak kecil, berteriak dan menangis memanggil mama juga papa. Varen melangkah dan mencari arah suara itu, suara anak kecil itu keluar dari kamar Aerin. Varen bergegas masuk ke dalam, dia sudah melihat Aerin dalam keadaan berantakan dan menangis memanggil mama dan papa.

“Mama, Aerin rindu Mama. Aerin mau lihat Mama, Aerin kangen Papa juga. Ma, Pa, peluk aerin. Aerin gak mau sendiri” bisik aerin di tengah mimpi buruknya.

Varen lantas memeluk anaknya dengan erat, menenangkannya seperti kemarin hingga nafas Aerin kembali teratur, barulah dia menidurkan aerin di kasur dan menyelimutinya kembali.

“Ya Tuhan, sejak kapan Aerin suka bermimpi buruk? Kenapa dia tidak tahu selama ini, kenapa mama gak pernah memberitahuku perihal Aerin? Atau jangan-jangan mama juga tidak pernah tahu karena selama ini Aerin memang tidur sendiri. Dengan siapa selama ini Aerin melewati rasa takut akan mimpi-mimpinya?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   98. PINTAR BERAKTING

    Setelah keluar dari ruangan sang CEO, Kalya dicegat oleh dua orang karyawan wanita yang kebetulan berada di lantai 60.“Eh, Kalya! Itu si boss ama siapa di dalam? Perempuan ‘kan?” tanya salah satu staf wanita yang pakaiannya seperti kekurangan kain.“Maaf, aku nggak kepo seperti kalian. Mungkin itu pacarnya, karena dia membawakan makan siang untuk pak Varen. Jadi, mulai sekarang kalian nggak usah lagi ganggu pak Varen. Kalian harus sadar, diri kalian itu siapa, mana selevel dengan pak Varen.” Santai tapi menusuk, itulah bahasa yang digunakan oleh Kalya.“Memangnya wanita itu selevel dengan si bos, cantik sih! Tapi kok penampilannya masih kalah jauh sama aku, terlalu sederhana!” Salah satu staf wanita yang berdiri di sana mencibir kesal.Kalya sepertinya sudah habis kesabaran, dia lalu berkata, “Orang kaya itu tidak harus berpenampilan wah untuk menunjukkan jati dirinya, meskipun sederhana tetap saja akan terlihat aura kekayaannya.”“Mana bisa dibandingkan dengan kalian, orang miskin y

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   97. MENIKAH DIAM-DIAM

    Namun, berbeda dengan Bayu. Dibandingkan dengan karyawan lainnya, dia memang memilki akses khusus untuk menanyakan masalah pribadi bosnya.Bayu menatap Varen sambil meninggikan alisnya, lalu berkata, “Apakah itu Alexa?”Varen menatap Bayu dengan santai, “Kenapa lo ingin tahu, apa kerjaan lo akhir-akhir ini terlalu santai hingga harus memikirkan kehidupan pribadi gue?”Bayu berdecak sebal kepada sahabatnya ini. “Lalu apa?” tanya Bayu lagi.“Iya, gue ada hubungan sama dia. Wanita yang gue maksud hari itu adalah Alexa.”“Nyokap lo dan pertunangan lo yang tersebar luas itu?”“Gue nggak peduli, justru gue punya niat buat nikahin Alexa secepatnya. Meskipun tanpa restu, gue akan menikah diam-diam.” Varen sudah mencetuskan rencananya kepada Bayu, hanya tinggal menunggu ekskusi saja.“Gue nggak salah denger, Ren! Lo bisa saja nggak peduli, tapi Alexa? Apa dia sanggup menanggung beban setelah menikah sama lo, lo tahu sendiri kalau nyokap lo nggak mudah untuk ditaklukkan.”“Lo tahu, kan! Gue buk

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   96. MENCINTAI PRIA YANG SAMA

    “Jika ada kesulitan, menangislah! Jika menangis itu berguna, aku akan menangis bersamamu. Aku bahkan tidak tahu harus tertawa atau menangis, melihat putri yang ku besarkan dengan kasih sayang justru lebih memilih berjuang untuk menyelamatkan perusahaan kekasihnya, dibandingkan dengan menyelamatkan ayahnya.”“Pa, aku baru saja memarahi putrimu. Jangan salahkan Aurel lagi, dibandingkan dengan Alexa, Aurel jauh lebih berbakti. Sebelumnya juga telah membujuk Damar untuk membantu perusahaan kita. Saat terjadi masalah besar seperti ini, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.” Tentu saja mulut manis Danita selalu berperan dalam mempengaruhi seseorang.Aurel jelas merupakan putri kandungnya, tidak sebanding dengan Alexa. Baron mana bisa marah kepadanya.***Dua hari kemudian, kebahagiaan Alexa terusik lagi oleh kehadiran Aurel di apartemennya. Ketika mendapati bahwa Alexa sedang tidak ada di

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   95. GANAS DI RANJANG

    Varen lalu memutar tubuh Alexa agar menghadapnya, “Mulai sekarang aku akan melakukan apapun yang bisa membuatmu bahagia. Terima kasih telah memberikan malam pertamamu untukku, aku akan menjaganya dengan baik. Tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu lagi.”Tidak terasa air mata Alexa mengalir mendengar ucapan Varen, dia lalu memeluk Varen dengan sangat erat. Dia tidak bisa membayangkan jika ke depannya dia akan hidup tanpa pria yang kini telah menjadi miliknya.“Masih sakit tidak?” tanya Varen lagi.Alexa hanya menganggukkan kepala, tidak bisa merasakan sakitnya seperti apa.Varen medekatkan kepalanya, lalu memberikan kecupan pada kening Alexa. “Cuma kali ini saja sakitnya, ke depannya tidak akan sakit lagi.”“Masih ada lain kali?” Alexa terkagok, wajahnya kembali memerah mengingat kejadian semalam. Dia tidak membayangkan bagaimana liarnya dia kemarin malam. Pasti semalam Varen menertawakan tingkahnya.Alexa menutup matanya. Astaga! Jika tiap hari begitu, apakah dia masih sanggup.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   94. PENYATUAN YANG SESUNGGUHNYA

    “Iya, aku seperti anjing, tukang gigit kamu si kelinci kecil!” Bibir Varen turun lagi untuk memberikan kecupan pada bibir Alexa.Alexa tidak menyangka jika dia mendapatkan serangan bertubi-tubi dari Varen. Dia bergerak sedikit saja tetapi langsung ditahan oleh lawan, dia hanya bisa menerima serangan itu tanpa bisa melawan.Varen mau meninggalkan jejaknya di tubuh Alexa, supaya dia tidak memilki niat untuk meninggalkannya. Varen tidak pernah berpikir akan ada hari ini, di mana dia merasa terikat dengan seorang wanita seumur hidupnya.Bercumbu sudah tidak bisa memuaskan Varen, dia mau lebih daripada ini. Tapi makhluk kecil di hadapannya ini masih belum siap. Varen melepaskan Alexa dengan perasaan yang kacau, pandangan Alexa telah buram karena dia juga sebenarnya menginginkan hal itu. Alexa ingin malam ini dia juga memilki Varen seutuhnya, ingin sekali malam ini dia egois tanpa memikirkan masalah yang ada.Seandainya pun pada akhirnya dia tidak berjodoh dengan Varen, dia ikhlas untuk mal

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   93. SENTUHAN DI KAMAR MANDI

    Ucapan Alexa membuat hati Varen menjadi lunak.“Alexa, aku tidak bisa menjanjikanmu kebahagiaan yang sempurna. Aku tidak bisa berjanji tidak akan pernah menyakitimu, karena kita hidup di dunia nyata bukan di dunia dongeng.”“Tapi, selama kamu percaya denganku, selama kamu meyakinkan hatimu untukku, aku berjanji akan menjaganya dengan baik. Kehidupanku tidak biasa Alexa, banyak orang yang menginginkan kehidupanku.”“Ada juga mama yang akan selalu menentang hubungan kita, aku hanya minta kepadamu untuk percaya. Kita akan melewati semua itu bersama, wanita yang berada di sampingku harus kuat, Alexa.”Varen memberikannya kekuatan, kekuatan untuk tetap mencintai. Alexa tidak tega menolak segala cara pendekatannya. Alexa bersandar di dalam pelukan Varen, keduanya berpelukan dengan romantis.Petir menyambar di langit yang gelap, hujan terdengar turun dan semakin deras menambah kesan romantis malam ini. Merasakan ketenangan jiwa yang tidak pernah dirasakan satu sama lain.Saat ini hati mereka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status