Home / Romansa / Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku! / 52. PERASAAN YANG TIDAK BISA DIJELASKAN

Share

52. PERASAAN YANG TIDAK BISA DIJELASKAN

Author: Allina
last update Last Updated: 2025-06-20 23:00:44

“Apakah hari ini kamu pergi menghapus tattomu?”

Tatapan Alexa pun menatap ke arah dada bagian nama yang terhapus setengah itu. Tulisan ‘KINAN’ bagian atasnya sudah terhapus setengah, namun bagian bawahnya masih ada.

Bisa dikatakan bahwa sangat sulit menghapus nama wanita itu di hatinya, Alexa jadi merasa bersalah karena telah menyuruhnya melupakan orang yang begitu dia cintai. Benar kata Varen, dia tidak pernah berada di posisinya saat ini.

“Iya.” Varen menjawabnya.

“Kenapa tidak di hapus sampai bersih? Kalau memang belum rela, lebih baik tidak usah memaksakan diri. Menyakitkan bukan jika kita masih mencintai orang itu namun ternyata kita harus melupakannya.”

Padahal Alexa sudah mengetahui alasannya, namun dia tetap ingin Varen mengatakannya sendiri. Mungkin hanya dengan mendengarnya sendiri dia baru akan sadar bahwa dirinya telah j

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   274. MENAWARKAN PESONA

    Sepulang dari kantornya ketika waktu sudah malam, Varen menyempatkan diri untuk menjemput istrinya di rumah Bayu. Kebetulan memang dari kantor menuiu rumah mereka, melewati rumah Bayu.Sepertinya memang sedang berjodoh, sampai di depan pintu gerbang rumah Bayu, Alexa sedang berdiri di sana menunggu taxi. Dia sempat kaget karena melihat mobil Varen berhenti tepat di depannya.“Kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini? Bukankah aku menyuruhmu menjemput anak-anak?” Alexa tidak bisa tidak bertanya.“Aku meneleponmu beberapa kali, tapi kamu tidak mengangkatnya. Maka aku datang kemari, aku sangat khawatir padamu, lain kali pergi bersama supir dan Gerin,” Varen berbicara dengan ucapan yang tidak bisa terbantahkan.“Aku bukan anak kecil lagi, lagian aku sedang tidak mengandung lagi saat ini. Aku masih bisa melindungi diriku sendiri.” Alexa mengerutkan dahinya, menunduk dan memeriksa isi tasnya untuk mencar

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   273. ABORSI

    Olivia menggelengkan kepalanya, ekspresinya terlihat tidak berdaya dan melirik ke arah Bayu, “Asalkan dia tidak memaksaku untuk melakukan aborsi, maka kami tidak akan bertengkar. Dokter Mira sudah menjelaskan padanya situasi saat ini, tidak perduli melahirkan ataupun aborsi, semuanya sangat berbahaya.Alexa tidak pernah mendengar kabar seperti ini, pengetahuannya tentang kehamilan juga sangat minim. Dia juga bukan seorang dokter. Alexa menggerakkan bibirnya tidak berkata.“Via, kamu jangan menakutiku. Kamu juga jangan berpikir yang macam-macam, stress tidak baik bagi ibu hamil,” Alexa berkata.“Dia memiliki kemampuan menahan stress yang kuat, aku hanya takut dia terlalu berani dan ceroboh,” Bayu menimpali.“Alexa, kamu jangan mengira aku sembarang ngomong,” Olivia berkata dengan serius.“Kamu tahu, akhir-akhir ini aku bahkan tidak keluar dari rumah dan hampir berada di ranjang sepanjang

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   272. ANAK KEMBAR

    Bayu lalu mengulurkan tangannya dan memegang tangan Olivia, seolah menyalurkan kekuatan di sana.“Jangan takut, hanya infeksi lambung. Di infus saja sudah bisa membaik.” Olivia seakan mengerti kekhawatiran suaminya.Mobil perlahan-lahan masuk ke pelataran parkir rumah sakit, Bayu langsung membawa Olivia menuju ke poliklinik.“Kita langsung ke ruangan Dokter Mira aja, ya? Aku udah janji sama dia,” kata Olivia.“Tapi, Sayang, memangnya penyakit lambung juga diobati oleh dokter kandungan?” Bayu merasa heran.“Iya, aku juga mau sekalian konsultasi soal rahimku.”Akhirnya Bayu mengantar Olivia menuju ke ruangan Dokter Mira. Kebetulan jam praktek Dokter Mira masih setengah jam lagi, tapi Dokter cantik itu pasti sudah ada di ruangannya. Dan benar saja, ketika Olivia mengetuk pintu, dokter itu sudah langsung menyuruhnya untuk masuk.“Via, bukannya jadwal kontrolmu

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   271. GEJALA KEHAMILAN

    “Kamu itu tidak perlu diet, cukup menjaga kesehatan saja. Kamu seorang dokter juga pasti lebih tahu itu dari mama. Ke depannya kita akan tinggal bersama, mama pasti akan selalu memperhatikan pola makanmu.” Alima tidak berhenti menasehati menantunya ini.Alima menyodorkan mangkuk berisi kare ayam ke hadapan Olivia, wanita itu tidak tahan untuk mencobanya. Namun, begitu mengirup aroma kare ayam itu, perutnya mendadak menjadi mual. Padahal kare ayam ini adalah makanan kesukaannya.Beberapa hari ini selera makan Olivia memang tidak baik dan sering terasa mual, dia lebih nyaman memakan makanan yang terasa asam seperti mangga.Namun kare ayam ini dibuat khusus oleh kakak iparnya, bagaimana mungkin dia tidak memakannya, itu artinya dia tidak bisa menghargai jerih payah orang lain. Olivia hanya bisa menahan rasa mual dan mulai mencicipi kuahnya.Akan tetapi kuahnya saja baru sampai di mulutnya, dia sudah tidak bisa menahan rasa mualnya.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   270. MEMASUKI RUMAH MERTUA

    "Kamu tidak perlu khawatir, mama bukan ibu mertua yang jahat, tidak akan menyiksa istrimu. Lihat kakak iparmu, sudah berapa lama tinggal dengan mama, apa mama pernah memarahinya?""Ibu kandungnya Olivia sudah meninggal, sekarang dia hanya punya aku sebagai ibunya, aku akan menjaganya dengan baik.""Ма, Mama baik sekali. Bisakah di kehidupan berikutnya kita menjadi ibu dan anak lagi?"Alima mengetuk kepala Bayu, "Dasar anak nakal! Mamamu ini masih belum masuk ke liang lahat tapi kamu sudah memikirkan kehidupan kembali.""Siapa suruh menjadi ibu yang baik hati, lembut dan juga teladan?! Pantas saja papa sangat mencintai +ama." Bayu tersenyum manja dan memeluk lengan mamanya.“Papamu itu seorang prajurit, tidak mudah untuk bercerai. Jika tidak suka juga tetap harus suka, kalau bisa pernikahan itu harus kamu jalani sekali seumur hidup. Belajar menerima kekurangan pasangan, jika ada masalah jangan pernah menghindar dengan berpisah.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   269. TINGGAL BERSAMA MERTUA

    Aerin juga tidak pernah marah atau cemberut seperti anak lainnya ketika melihat mama atau papanya menggendong Kai. Dia sangat perhatian, bahkan kadang-kadang dia yang menawarkan diri untuk mengganti popok adiknya.Usianya baru enam tahun, tapi sudah cekatan dalam memberikan susu dan menyanyikan nina bobok untuk Kai. Terkadang dia juga menceritakan pengalamannya di sekolah pada adiknya, Kai juga akan merespon dengan lambaian tangan dan kakiAerin naik ke atas melihat adiknya, ketika tiba di atas Aerin kaget karena adiknya ternyata sudah bangun tanpa ada yang melihat. Adik kecilnya ini bukan hanya tidak menangis, melahan menatap kakaknya dengan bola mata yang bulat dan hitam.Mulutnya masih mengembungkan busa, tangan kecilnya terus melambai sana sini, seperti ingin menarik perhatian kakaknya. Aerin memegang tangan adiknya, wajahnya juga dipenuhi dengan ekspresi kesenangan.Varen melihat a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status