Share

Harus Menikah!

Author: Putri Tidur
last update Huling Na-update: 2024-05-16 01:16:52

Raden tau betul jika dirinya tidak membawa Adelia masuk ke dalam kamar apalagi mengotorinya. Bahkan pakaian Adelia masih sangat lengkap saat mereka terbangun tadi pagi.

Jika Raden ingin melakukannya, Raden bisa saja melakukannya pada Stevani, kekasihnya. Untuk apa Raden melakukannya dengan anak kecil seperti Adel?

Kali ini Raden terpaksa mengalah dan hanya diam saja demi mempertahankan perusahaannya padahal Raden sudah sangat yakin jika ini tidak lah benar.

"Bunda, maafin Adel. Adelia juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Semalam waktu Adel pergi ke pesta ulang tahun Sisil, ada 3 orang pria yang mau nyulik Adel. Tapi kakak itu membantu Adel, selanjutnya Adel tidak tau karena Adel pingsan, Bun. Begitu bangun Adel uda di dalam kamar kakak itu," jelas Adel pada bundanya agar Sang Bunda tidak menyalahkannya.

"Bunda tau kok, Del. Bunda tau kamu anak baik, tidak mungkin jika kamu melakukan hal semacam itu. Bunda percaya sama kamu. Sekarang kita harus mengambil keputusan untuk masalah ini. Apa kita perlu melibatkan polisi untuk menyelidiki kasus ini?" Yulia bangkit dan membawa Adelia dalam pelukannya.

Raden terkejut dan menelan salivanya dengan sedikit sulit setelah mendengar jika Yulia ingin melapor ke polisi.

"Tidak perlu seperti itu, Bu. Anak kami juga sudah mengakui kesalahannya, benar kan Raden?" Abimanyu menatap Raden dengan tatapan membunuh sampai Raden menganggukkan kepalanya sebagai respon.

Raja melirik ke arah Raden dan melihatnya tertekan. Ada rasa lucu dan juga kasihan hingga Raja bingung haruskah dia tertawa atau bersedih.

"Lalu, bagaimana? Putri kami masih sekolah, Pak. Kami tidak akan membiarkan Adelia putus sekolah hanya karena putra Bapak," ujar Adnan tajam.

"Begini, Pak. Saya dan istri saya sudah memikirkan cara bagaimana agar putra kami bertanggung jawab pada putri Bapak. Bagaimana jika kita menikahkan mereka, saat ini hanya nikah siri agar tidak banyak orang yang tau dan Adelia akan tetap bisa melanjutkan sekolah dan setelah Adelia lulus, maka kita akan mengurus pernikahan mereka secara hukum dan mengadakan resepsi. Bagaimana, Pak ... Bu?"

Yulia dan Adnan tampak berpikir sembari saling menatap seolah mereka berbicara dengan menggunakan tatapan mata saja.

Melihat keraguan orang tua Adel, Yola berusaha meyakinkan orang tua Adel agar mereka setuju untuk menikahkan putri mereka dengan Raden.

"Jika Bapak atau Ibu ragu, silahkan diungkapkan saja agar kami bisa mengerti dan silahkan jika ada yang ingin ditanya. Saya paham bagaimana perasaan Bapak dan Ibu, tetapi demi kebaikan kedua anak kita, lebih baik secepatnya kita menikahkan mereka. Saya dan suami akan bertanggung jawab penuh pada putri Bapak dan Ibu. Kami pastikan dan kami jamin atas keaman dan juga kenyamanannya." Yola dengan jelas menegaskan jika mereka akan bertanggung jawab penuh pada Adelia.

Yola diam-diam mencubit paha Raden sebagai kode agar Raden berbicara dan meyakinkan mereka. Raden yang terkejut hampir saja berteriak, namun dengan cepat Yola menekan pahanya.

"Pak ... Bu ... Sebelumnya saya minta maaf, ini memang kesalahan saya. Saya ingin bertanggung jawab pada putri Bapak dan Ibu, oleh sebab itu saya akan menikahi dan saya akan menafkahi putri Bapak dan Ibu secara lahir dan batin. Saya akan menjaga Adelia dan juga membimbingnya. Saya harap Bapak dan Ibu bisa memaafkan kesalahan saya ini dan bersedia untuk menikahkan putri Bapak dan Ibu dengan saya," ujar Raden secara terpaksa.

Setelah mendengar ucapan Raden, Yulia menatap Adnan untuk meminta jawaban.

"Sepertinya kita tidak punya pilihan lain lagi. Jika benar begitu, saya akan mencoba memaafkan kamu dan saya berharap apa yang kamu ucapkan saat ini akan terlaksana dengan baik." Adnan dengan berat hati mencoba mengikhlaskan jika putri tunggal mereka harus menikah diusia yang sangat muda.

Yola dan Abimanyu bahagia mendengar keputusan Adnan yang memberikan ijin kepada mereka agar menikahkan Adelia dan Raden.

"Raja, urus semuanya segera. Mereka akan menikah hari ini." Abimanyu memberi perintah pada Raja yang sejak tadi hanya menjadi tim nyimak.

Di sisi lain Adelia melamun sembari memikirkan nasibnya yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri dari pria dewasa yang tidak ia kenal.

Tanpa menunggu waktu lama, Yola merencanakan agar Adelia dan Raden menikah hari ini juga. Kebetulan ini hari minggu, jadi Adelia tidak perlu permisi dan membuat alasan untuk tidak masuk sekolah.

Keluarga Adel juga menyetujui hal ini. Lagi pula cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi. Jadi sebelum Adelia hamil akan lebih baik jika Adel mempunyai orang yang akan bertanggung jawab padanya jika Adel hamil.

Keluarga Adel sudah tau latar belakang keluarga Raden yang memang sudah sangat terkenal di berbagai kota di Pulau Jawa.

Oleh karena itu, keluarga Adel yang merupakan keluarga sederhana takut jika banyak orang akan menuduh putri mereka merayu putra dari keluarga Abimanyu dan menjadikan putra mereka Sugar Daddy Adelia.

Mereka berusaha sebisa mungkin agar tidak menerima uang dari Abimanyu ataupun Yola. Itu lah yang semakin membuat Yola yakin untuk menjalin hubungan besan dengan Yulia dan Adnan.

Beberapa saat kemudian.

Raden dan Adel tidak bisa berkata-kata lagi saat para wali, ketua RT dan RW serta penghulu mulai berkumpul dan menyelesaikan tugas mereka.

Raden mengucap akad nikah dengan lugas dan tegas dengan sekali tarikan nafas. Bukan karena Raden bersemangat, melainkan Raden sudah bosan dan ingin segera pulang.

Drama ini membuat Raden muak dan jijik. Tapi Raden juga tidak bisa menyalahkan Adelia.

Jantung Adelia berdegup dengan kencang saat Raden menjabat tangan penghulu dan mengucapkan akad nikah mereka.

Raden hanya terlihat menggunakan pakaian dengan kemeja putih dan celana hitam tanpa jas sedangkan Adelia tampak anggun dan sederhana dengan gamis putih tanpa memakai riasan.

Semua orang menangis haru saat Pak Penghulu dan juga para saksi mengucapkan kata, "Sah!"

Keadaan menjadi canggung antara Raden dan Adel yang usia mereka terpaut 11 tahun saat Pak Penghulu mengatakan jika kini mereka resmi menjadi pasangan suami dan istri.

Entah kenapa perasaan Raden menjadi campur aduk antara terharu, bingung, senang dan juga sedih.

Setelah acara tukar cincin dan do'a, orang tua mereka yang juga sudah resmi berbesan dengan hebohnya memotret mereka berkali-kali hingga membuat Adel lelah.

Acara nikah singkat telah selesai mereka laksanakan. Dan saat ini mereka harus segera bersiap-siap untuk mengantar Adelia ke rumah Raden untuk pertama kali dengan status sebagai menantu.

Yulia tak henti-hentinya menangis dan memberikan Adelia wejangan agar tidak mengecewakan mertua dan juga suaminya.

Adnan berusaha agar tidak menangis saat Adel memeluk dan mencium tangannya sebagai tanda perpisahan saat mereka sampai di rumah megah milik orang tua Raden.

Ini kali pertama untuk Yulia dan Adnan melepas putri mereka dan ini sangat sulit untuk mereka. Tetapi bagaimanapun Adelia harus tinggal bersama suaminya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Final Ending

    Raja mulai menikmati waktunya saat ini bersama Kania dengan saling menyalurkan hasrat yang sempat tertahan sebelumnya.Tanpa melepas panggutannya Raja mulai membuka kancing baju Kania satu persatu. Kania yang kaget hanya tersentak sejenak dan melepaskan panggutan mereka namun kembali menyesap menikmati manisnya bibir Raja sembari memejamkan mata.Selesai dengan pemanasan singkat, Raja membawa Kania masuk ke dalam kamar dengan menggendongnya dari arah depan sedang Kania menyilangkan kakinya di punggung Raja untuk melanjutkan aktivitas halalnya.Raja membaringkan tubuh Kania dengan lembut ke atas ranjang dan mulai mengungkung Kania.Kania mulai bergetar geli saat bibir Raja berjalan dari dagunya ke leher lalu berhenti di atas gunung kembar milik Kania dan Raja bisa merasakan getaran tak biasa itu.Kania memejamkan mata sembari mwnggigit bibir bawahnya menikmati setiap sentuhan yang Raja berikan padanya.Tubuh Kania kini menggelinjang tegang dengan dada membusung saat tangan Raja dengan

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-1

    "Yasudah, kamu tunggu disini. Aku akan segera kembali membawa makanan dan juga pakaian untukmu." Raja segera berlalu setelah memakai kembali pakaiannya dan meninggalkan Kania sendirian di dalam kamar hanya dengan handuk."Oke," singkat Kania membenarkan posisi handuknya.Kania tidak tahu harus memanggil Raja dengan sebutan apa sekarang karena sebelumnya Raja memarahinya karena masih menggunakan panggilan secara formal pada Raja.Sembari menunggu Raja datang, Kania keluar dari kamarnya masih dengan menggunakan handuk untuk melihat-lihat isi rumah yang tidak begitu besar tersebut."Apa yang kamu lakukan?" tanya Raja yang muncul tiba-tiba di belakang Kania dan mengejutkan Kania yang asik melihat-lihat lukisan yang terpajang di sekitar kamar."Ah itu, aku, aku cuman lihat-lihat aja kok." Kania yang kaget pun menjawab sembari tergagap."Ambil, ini pakaianmu. Aku akan menyiapkan makanan." Raja menyerahkan sebuah kantung tas berisi pakaian baru yang baru Raja beli di toko terdekat untuk Kani

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-2

    Setelah acara doa selesai, Kania dan Raja menandatangi semua berkas dan juga buku nikah mereka yang diurus secara kilat dan express oleh anak buah Raja.Kini Raja dan Kania telah resmi menjadi sepasang suami dan istri. Dan orang tua Kania berarti juga akan menjadi orang tua Raja.Setelah semua acara selesai, Kania dan Raja serta Burhan dan Sulis berpisah karena Raja dengan terang-terangan ini berduaan dengan Kania."Bapak, Ibuk, anak buah Raja nanti akan bawa Bapak dan Ibuk ke rumah Raja yang baru. Di sana belum ada orang, jadi itu kesempatan untuk Bapak dan Ibuk untuk beradaptasi. Saya dan Kania akan berada di sini untuk malam ini dan akan menyusul besok. Oke?" Raja menjelaskan."Baiklah, Nak." Burhan dan Sulis menjawab sembari menahan tawa sedang Kania bersemu merah."Hati-hati ya, Pak, Buk." Kania mencium tangan kedua orang tuanya yang hendak berangkat.Anak buah Raja membawa Burhan dan Sulis ke Jakarta tepatnya di rumah baru Raja yang belum dihuni oleh siapapun.Sedang Raja kembal

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-3

    "Hmm, kamu sangat polos atau bodoh? Atau, apakah kamu berpura-pura?"Raja menarik kedua tangan Kania ke pinggangnya dan mulai menempelkan bibirnya ke bibir hangat Kania.Kania yang kaget juga takut, memaksa agar Raja melepaskan tangannya.Plakkk!Satu tamparan mendarat ke wajah dingin Raja dari Kania."Maaf!" Kania perlahan berjalan menjauh dan hendak kabur karena takut Raja akan berbuat tak senonoh padanya dan Kania tidak ingin hal itu terjadi."Pergilah, maka aku akan menyiksa keluargamu!" Kania terhenti saat mendengar ancaman Raja yang sangat menakutkan.Rasanya Raja yang saat ini sedang bersama dengan Kania bukanlah Raja yang biasa, Raja yang membuat Kania kagum padanya.Saat ini Kania telah kehilangan perasaan bangga dan takjubnya pada Raja dan berubah menjadi perasaan kesal dan juga takut."Jangan, aku mohon ...." Kania kembali dan memohon di bawah kaki Raja."Itu tergantung bagaimana perlakuanmu terhadapku!""Aku akan menuruti anda, tapi jangan dengan hal ini." Kania memelas de

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-4

    Raja membawa Kania dan keluarganya ke sebuah tempat. Bukan mereka, tapi hanya Burhan dan Sulis.Raja meminta anak buahnya yang mengikuti mobilnya dari belakang agar membawa Burhan dan Sulis ke sebuah penginapan yang masih berada di sekitar Bandung sedang Raja membawa Kania ke tempat berbeda.Sedang anak buah Pak Darto pergi mendatangi rumah Pak Darto dan memberi kabar jika ada sebuah komplotan yang menyerang mereka dan menculik Kania serta keluarganya.Pak Darto yang murka setelah mendengar laporan anak buahnya mulai mengepalkan tinjunya, mengeraskan rahangnya dan memukuli anak buahnya."Dasar kalian bodoh! Gak becus! Cari sampai ketemu siapa orang yang berani membawa calon istriku! Siapa yang berani menantangku?" Pak Darto mengamuk dan menghancurkan barang-barang di rumahnya dan membuat kedua istrinya ketakutan.Pak Darto segera berganti pakaian untuk mendatangi rumah Kania dan mencari tahu apa yang telah terjadi beberapa jam yang lalu."Pasti pria sombong itu yang membawa calon istr

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-5

    Clara menoleh ke arah terakhir kali Clara melihat Ameera dan Steve bermain. Clara kebingungan dan mulai berjalan mendekati ke arah odong-odong yang tadi Ameera dan Steve naiki.Seketika kepanikan Clara menyerang saat tidak dapat menemukan Ameera dan Steve di sekitar odong-odong ataupun mereka.Clara berbalik dengan wajah paniknya dan membuat Niko juga panik."Sayang, anak-anak gak ada. Tadi mereka di sini." Clara menarik tangan Niko ke arah odong-odong yang tadi Ameera dan Steve naiki."Maksud kamu gak ada gimana, Sayang?" Niko bergegas menyisir pandangan untuk mencari Ameera dan Steve."Sayang, dimana mereka?""Ayo coba kita cari. Tenang, Sayang. Tolong tenang, jangan panik." Niko berusaha menemangkan Clara walau dirinya juga sebenarnya panik.Di sini, Niko dan Clara panik karena kehilangan Ameera dan Niko sedang di tempat lain, Raja sibuk dengan masalah Kania.Dari kejauhan Raja memantau Pak Darto dan anak buahnya mendatangi rumah Kania dengan membawa beberapa gaun dan juga perhiasa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status