LOGINTerdengar teriakan Mario memenuhi ruangan di dalam mobil. Dia memegang denyut nadi Elshi yang begitu lemah.
"Kenapaaa?" tampak Zea terkejut dan tambah cemas.Sesaat kemudian mereka tiba di rumah sakit, terlihat beberapa petugas menghampiri dan membawa tubuh Elshi untuk mendapat penanganan.Seluruh anggota lain diminta pulang oleh Zea, dan setelah berganti pakaian di mobil, Zea segera menyusul Mario."Mario, bagaimana keadaan Kak Elshi?" tanya Zea."Dia masih di ruang operasi, untuk mengeluarkan peluru di lengannya."Beberapa jam kemudian dokter keluar dari ruang tindak, Zea dan Mario segera menghampiri dan menanyakan keadaan Elshi."Sebentar lagi dia siuman, sekarang keadaannya jauh sudah membaik, tidak ada hal serius yang harus dikhawatirkan, sepertinya dia sangat kelelahan. Sebaiknya jika sudah pulang dari rumah sakit, harus banyak istirahat," begitu penjelasan dokter.Beberapa saat kemudian terlihat petugas rumah sakit"Kenapa Kak Jerry tiba-tiba bertanya seperti itu, apa kakak mengingat sesuatu?" kata Dara."Tidak juga, mungkin saja ada kenangan tertentu yang sudah aku lupa namun masih kamu ingat. Sebenarnya ada sesal yang sempat terus aku rasa selama bertahun-tahun, tapi ya sudah tidak perlu diingat, mungkin juga dia sudah tidak mengingatnya," sahut Jerry."Apa maksud Kak Jerry? Apa ada kisah Kak Jerry yang belum selesai?" tanya Dara sedikit penuh harap."Tidak, maaf terlalu banyak bicara denganmu." Jerry tampak tertawa malu.Vita yang dari tadi mendengarkan cerita Dara dan Jerry hanya manggut-manggut, kemudian mereka segera memulai rapat. Saat rapat berlangsung, Dara tidak bisa mengendalikan dirinya agar tidak curi-curi pandang kepada Jerry, sementara Jerry cukup merasa aneh dengan sikap Dara. Yang dia tahu, kisah cinta Dara dan Damian adalah kisah cinta yang membuat banyak orang iri kepada mereka.Setelah selesai rapat, Jerry segera pamit untuk pula
Zea hari ini kembali masuk bekerja di kantor Elshi, kakaknya.Hari ini Jerry berpenampilan sangat rapi, tampan, dan berwibawa. Dia begitu bersemangat bekerja karena sekarang akan sering bertemu Zea.Saat menuju ruangan, Jerry berpapasan dengan Zea. Dia mengucapkan selamat pagi dan tersenyum manis ke arah Zea.“Pagi, Kak Jerry. Oh ya, Kak, hari ini aku mau bekerja di ruangan Kak Jerry saja, biar aku bisa sambil belajar dan bertanya banyak hal.”Ini justru menjadi kesempatan baik bagi Jerry.“Tentu saja boleh. Ayo kita ke ruangan sekarang. Aku akan siapkan kursi dan meja untukmu.”Saat itu, Zea melihat Damian juga baru tiba di kantor.“Bu Zea, pagi?” sapa Damian.“Panggil saja Zea, Kak Damian,” pinta Zea.Ada perasaan takut di hati Jerry. Diakui Jerry, Damian memang memiliki wajah yang sangat tampan. Dia takut Zea tertarik padanya.“Damian, tadi pagi aku tidak sengaja bertemu kekasihmu saat berangkat kerja
Elshi tersenyum setelah melihat panggilan telepon dari Damian terputus. Dia bisa merasakan bagaimana Damian sedang terbakar cemburu. Kecemburuan Damian adalah semangat bagi Elshi. Itu artinya dia masih memiliki harapan.Hari ini Elshi merasa cukup lelah. Dia memutuskan untuk segera tidur, karena besok pagi dia harus segera bertemu klien bersama Devan.Satu jam setelah menutup telepon, Damian kembali menghubungi Elshi. Kali ini Elshi tidak mendengar panggilan tersebut karena sedang mencuci muka.Damian tampak gusar. Dia mulai berpikir yang tidak-tidak. Damian kembali mengirim pesan. Dia bilang,“Kamu sedang apa? Kenapa tidak diangkat?”Elshi yang baru selesai cuci muka segera beranjak ke tempat tidur. Dia memperhatikan panggilan tak terjawab dan pesan masuk yang ada di layar ponselnya.Elshi membuka pesan tersebut. Ternyata dari Damian. Dia juga melihat beberapa panggilan tak terjawab darinya.Elshi tersenyum, kemudian menelep
Hari ini Elshi masuk kantor membawa Zea.Jerry meminta semua karyawan berkumpul di aula khusus pertemuan.Kini semua telah tiba di aula. Elshi meminta Zea naik dan berdiri di sampingnya."Rekan-rekan semua, langsung saja aku perkenalkan. Ini adalah Zea, adikku. Selama aku keluar negeri, semua urusan akan berada di bawah keputusan Jerry dan Zea. Terima kasih." Elshi menutup pengumuman tersebut.Jerry tidak henti-henti menatap wajah cantik Zea. Kini dia akan sering bersama Zea selama di kantor."Jerry, mohon bimbing Zea. Adikku adalah seorang jenius, dia akan cepat belajar dari orang yang berpengalaman sepertimu," kata Elshi."Tentu, Bu. Aku akan memberikan yang terbaik untuk Bu Zea," sahut Jerry."Kak Jerry, panggil saja aku Zea," sahut Zea.Um, Jerry mengangguk.Setelah itu Elshi tampak meninggalkan ruangan tersebut. Kini pengumuman diserahkan kepada Jerry. Jerry menyebut bahwa orang yang akan ikut Bu Elshi
"Tunggu, Roy. Kamu tidak perlu melakukan itu. Aku cuma mengetes kesetiaanmu padaku. Terima kasih, Roy. Kamu memang calon adik ipar terbaikku. Roy, dengan uang yang kumiliki, aku bisa saja membayar mafia, bahkan sekelas Hugo, untuk melenyapkan Dara dari dunia ini, tapi aku bukan manusia sekejam itu. Dara tidak salah apa pun padaku, begitu juga Damian."Begitu mendengar nama Hugo disebut, Roy tampak gelisah. "Kak Elshi, kakak tahu dengan Hugo?" tanya Roy."Siapa yang tidak tahu dia? Bukankah anggotanya sering bikin onar dan keributan di kota ini? Orang-orang tutup mulut karena tidak ingin berurusan dengannya. Itulah kenapa polisi susah mencari info dan bukti tentang kejahatannya."Roy terdiam. Dia tidak bisa membayangkan kalau Elshi tahu dia adalah salah satu di antara mereka."Kak Elshi, mari aku antar kakak pulang. Sudah sangat malam, Kak. Zea pasti khawatir jika tahu Kak Elshi tiap malam tidak di rumah."Saat akan pulang, tiba-tiba Elshi
Besok harinya Damian mulai masuk kerja. Saat berpapasan dengan Elshi menuju ruangan masing-masing, Elshi berinisiatif menyapa terlebih dahulu.“Damian, bagaimana keadaanmu? Kamu boleh libur kembali jika belum pulih, saya tidak masalah,” kata Elshi.Tanpa menatap mata Elshi, Damian menjawab bahwa dia baik-baik saja dan siap bekerja. Kemudian dia mempersilakan Elshi untuk berjalan lebih dahulu. Dia seperti tidak ingin berjalan bersama.Elshi menyadari perubahan sikap Damian kepadanya. Dia tahu pasti ini karena kejadian kemarin. Padahal Dara tidak tahu keadaan yang sebenarnya, dia belum tahu tanda merah itu dari Elshi. Ardy sengaja menutupi kejadian yang sebenarnya.Saat Damian mengetuk ruangan Elshi, Elshi mempersilakannya masuk. Seperti biasa, Damian menyerahkan laporan anak buahnya dan meminta tanda tangan Elshi. Kali ini Damian memilih menunggu di luar. Elshi menahan Damian. Dia bilang Damian boleh tunggu di dalam ruangan.Damian akhirny







