Share

Bab 44

Tadi malam setelah kelelahan Mawar langsung tidur. Wajah kusutnya mencerminkan rasa sakit yang dia dapatkan.

Sedangkan wajah Abizar berseri-seri, kungkungannya tidak lepas dari tubuh terbuka Mawar, saking senangnya Abizar tidak mau melelapkan diri, dia ingin lanjut mencumbu tubuh indah yang membuatnya mabuk kepayang. Setidaknya izinkan tangan dan bibirnya memainkan peran, tidak yang lain, Abizar tidak mau menganggu waktu istirahat Mawar karena wanita itu benar-benar kelelalahan, padahal sentuhan Abizar lembut dan gemulai.

Nyaris Subuh menyapa, kantuk seakan tidak ada di kamus Abizar, semalaman Abizar hanya memandangi wajah Mawar. Tangannya mengusap rambut, pinggang, punggung dan perut yang dia khayalkan akan membesar. Pelan-pelan agar tidak membangunkan Mawar, Abizar menciumi wajah, tangan dan punggung Mawar. Sangat dihindarkannya bibir, Abizar suka kelepasan ingin menyedot seluruh napas Mawar.

"Aku mencintaimu, Mawar. Sangat. Demi Allah." Abizar menurunkan diri dari ranjang putih yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status