Share

Bab 49

Bab 49

“Heleh! Miskin saja sombongnya minta ampun,” balas Yu Rahma.

Kamar Yu Rahma yang bersebelahan dengan kamar Ajeng merasa terganggu. Dia mendatangi kamar perempuan itu dengan berkacak pinggang.

“Pergi sana Yu!” Ajeng berusaha mendorong tubuh Yu Rahma yang jauh lebih besar dari dirinya.

Tetapi, sia – sia saja. Tubuh Yu Rahma tidak bergeser sesenti pun.

Mata Yu Rahma tertumpu pada makanan dan sebungkus rokok di atas kardus. Dengan santai perempuan itu mengambilnya. Setelah itu ia melihat teh botol di dekat bantal. “Jadi manusia itu jangan pelit – pelit! Toh makanan gak dibawa mati!”

“Jangan dibawa Yu! Itu punyaku!” Setengah histeris Ajeng mau merebut makanan dan minuman miliknya.

“Wkwkwkwk… itu tadi, sekarang semua ini milikku!” ucap Yu Rahma gembira meminum teh botol dan bergegas pergi ke kamarnya.

Sementara Ajeng terlihat gelisah. Ia bolak – balik di atas kasurnya. Berkali – kali ia melirik jam weker butut di atas kardus. Jantungnya berdetak lebih cepat.

Sementara itu di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status