Share

Bab 18

Tiba-tiba Sekar keluar dari kamarnya. Ia terkejut ada kami yang tengah duduk di tengah-tengah ibunya. Dengan langkah pelan Sekar pun ikut bergabung dengan kami.

"Kalian di sini?" Sekar bertanya sambil mengelus perutnya yang mulai membesar.

"Ya, kami ke sini mau minta uang rumah yang telah dijual Bulek Marni," timpalku membuat Sekar tersenyum tipis.

"Bu, apa ini maksudnya Bude Sani sudah tahu semuanya?" Sekar pun bertanya tapi sayangnya ternyata ia tahu kebusukan ibunya.

"Ya, Bude kamu sudah tahu semuanya, biar dia tahu semua, supaya sadar bahwa selama ini telah menyakitiku," terang Bulek Marni.

'Apa katanya tadi? Ibu menyakiti dia? Astaghfirullah, padahal ibuku mati-matian membelanya, bahkan istriku jadi korban karena hasutan Bulek,' batinku menggerutu.

Langkah kakiku maju sedikit menuju Bulek Marni. Lalu menaikan sedikit lengan kemeja yang masih kukenakan.

"Bulek, bisakah akui kesalahan sendiri? Jangan menyalahkan orang lain atas apa yang telah Bulek lakukan, jangan-jangan Om Arsad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status