Share

Darah segar mengucur dari pelipis dan hidungnya

Aku menatap layar dengan senyum mengembang. Melihat Mas Seno dengan wajah pucat pasi saat menerima gugatan cerai dari ku. 

Aku yakin, dia pasti tidak percaya aku bisa melakukan hal ini. Renata mendapatkan foto ini dari ojek online yang ditugaskan untuk mengirim surat gugatan itu pada Mas Seno. 

Dan benar saja, sesuai dugaanku. 

Tak selang lama ponselku berdering. Sebuah panggilan dari Mas Seno masuk ke benda pipih milikku. 

"Halo Dewi! Apa-apaan kamu ini, hah? Kamu berani mengirimkan gugatan cerai padaku? Uang siapa yang kamu pakai untuk mengurus perceraian kita, hah? Kamu jual diri? Atau jangan-jangan kamu nyolong uangku?" cerocos Mas Seno memfitnahku. 

"Astaghfirullah, Mas! Picik sekali pikiranmu! Hati-hati kalau bicara, Mas!" 

"Alah, gak usah banyak bicara kamu! Kalau buk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nurun Najmi
ya hrus beli koin dulu bru bs buka bab x
goodnovel comment avatar
Meri Surya
iya betul banget.terlalu bnyak coin yg harus d tukar buat buka episode nya
goodnovel comment avatar
Langlinglunggakretiarah Paijemeartulkandat
mahal ny untk buka perepisode ny .. apalagi untk yg baru gabung gini .. yg sudh ketinggaln banyak episide
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status