Share

Bab 64 Adik?

Author: Nia Masykur
last update Last Updated: 2025-05-03 23:56:53
"Mau diperhatikan seperti apapun, Rhona mirip sekali dengan Pak Farrel. Seperti bukan anak sambung."

4 orang di sana sekarang sudah duduk bersama. Jessi duduk sejajar dengan Nesya. Sedangkan Farrel bersama dengan Rhona. Gadis kecil tersebut sekarang memilih fokus dengan makanannya sendiri. Membuat Jessi keheranan melihat bagaimana lahapnya Rhona.

"Rhona memang darah daging saya." Farrel tersenyum kecil sambil membawa anak rambut kebelakang telinga Rhona. "Ceritanya sangat panjang. Yang pasti, bukan waktu yang sebentar hingga saya bisa bertemu dengan mereka."

"Saya jadi penasaran, tapi saya juga tidak berhak mengulik lebih jauh kisah kalian. Melihat pak Farrel yang begitu mencintai kamu, aku jadi berharap kekasihku juga sangat mencintai aku dan memperjuangkan aku," ucap Nesya sambil menepuk lengan Jessi.

"Sepertinya kita sudah terlalu lama mengobrol. Saya permisi pulang."

"Biar kami antar," ucap Farrel.

"Bagaimana mungkin anda bicara begitu didepan istri anda sendiri,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dewie Rara
ayo rhona merengek rengek kamu sama mmh dan ppa mnta adik .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 65 Tidur Bersama

    "Aku punya adik perempuan. Setiap kali pulang sekolah, aku ajak adikku bermain boneka. Bermain apapun yang kita sukai. Seru deh." Ucapan salah satu teman Rhona tersebut sepertinya terus mengusik pikirannya. "Mama sama Papa tidur bersama kan?" Farrel dan Jessi yang sedang menikmati makanan mereka langsung menatap Rhona keheranan. Sampai saat ini, Rhona mengira kalau mereka berdua tidur dikamar yang sama. "Iya!" jawab Farrel setelah saling beradu tatap dengan Jessi sebentar. "Kenapa, Sayang?" "Kalau begitu, apakah nanti Rhona akan punya adik?" "Hah!" Farrel sangat terkejut. "Uhuk-uhuk," Jessi yang sedang meneguk air minum jadi tersedak. Entah apa yang sudah terjadi sampai Rhona bertanya sejauh ini. "Pelan-pelan!" Spontan Farrel menepuk punggung Jessi. "Aku tidak apa-apa," ucap Jessi. Namun, dirinya seperti tidak menolak apa yang sedang Farrel lakukan kini. "Kenapa Rhona tanya begitu?" Farrel mulai mengintrogasi. 'Kamu tidak akan punya adik, Rhona. Papa ka

    Last Updated : 2025-05-04
  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 66 Gundik

    Malam ini seperti bukan malam-mallam yang sudah berlalu. Karena malam ini telah berhasil membuat tidur nyenyak Farrel dan Jessi terasa sangat berbeda. Rhona dengan segala pemikiran dan keyakinannya sendiri. Setelah buang air kecil, Rhona memilih tidur dikamarnya sendiri. Ia yakin kalau Jessi dan Farrel akan menepati ucapan mereka. "Emghhh ..." gumaam Jessi sambil menyusupkan wajahnya. Ada sesuatu yang mengekang tubuhnya. Tapi Jessi tidak terusik. Karena kekangan tersebut justru terasa lebih nyaman. Farrel yang awalnya masih terlelap jadi langsung bangun karena Jessi terus mengendus dadanya. Satu tangan Farrel meraba kasur. Kemudia ia membuka selimut. Tidak ada Rhona di sana. Karena yang Farrel lihat justru Jessi yang memeluk tubuhnya. 'Cantik,' batin Farrel. Ia tersenyum bersamaan wajah yang bersemu. Momen seperti ini adalah sesuatu hal yang sangat ia inginkan. Farrel melihat jam. Sebentar lagi sudah saatnya Rhona bersiap untuk sekolah. Farrel ingin segera bangun untuk mema

    Last Updated : 2025-05-05
  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   BAB 1 Tawaran Pekerjaan Lain

    Seorang gadis bernama Jessica Jill mengambil bekal makan siangnya. Ia segera menuju bagian atas gedung perusahaan tempatnya bekerja. Tidak semua karyawan bisa mengakses, bagian atas gedung. Gadis yang akrab di sapa Jessi itu bisa ke sana karena ia bekerja sebagai Office Girl. Padahal di perusahaan tersebut sudah tersedia pantry dan bisa di gunakan oleh seluruh karyawan. Jika sudah waktunya makan, Jessi memang lebih nyaman sendirian seperti ini. Terus terang saja, Jessi sering kali minder jika dirinya mau makan bersama dengan karyawan lainnya. Bersama teman Office Girlnya saja Jessi minder. Apalagi jika mau bersama dengan karyawan yang memiliki jabatan tertentu. Begitu duduk di tempat yang nyaman, Jessy segera membuka kantong plastiknya. Baru saja Jessy akan membuka tempat makannya, Jessy dibuat terkejut karena merasakan getaran ponsel. "Ibu," gumamnya saat menatap layar ponsel. Segera Jessi menerima panggilan suara tersebut. "Halo, Bu." "Jessi sedang apa, Nak?" tanya peremp

    Last Updated : 2024-05-02
  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   BAB 2 Tawaran Tidak Datag 2x

    "Eh! Langsung kerja hari ini juga, Pak?" - Sudah 30 menit Jessi menunggu Farrel di basement. Tapi batang hidung lelaki calon pemimpin perusahaan ini belum juga menampakkan diri. Sebagian karyawan sudah mulai mengambil kendaraan mereka yang terparkir untuk segera pulang. Sejak tadi pula Jessi mendapatkan tatapan aneh dari karyawan yang melaluinya. 'Pak Farrel lama sekali sih?' gerutunya dalam hati. 'Apakah anak pemilik perusahaan memang selalu pulang terakhir seperti ini?' "Ikuti aku." Untuk sesaat, Jessi mematung. Ia terkejut karena Farrel mencolek pinggangnya. Perasaan Jessi menjadi tidak enak. Namun, ia berusaha berfikir positif, demi uang tambahan dari pekerjaan sampingannya nanti. "Ayo masuk," perintah Farrel yang sudah berada di dalam mobil, dan baru saja membukakan pintu mobil untuk Jessi. Jessi segera masuk. Bahkan ia juga sempat terkejut saat Farrel mendekat untuk membantunya menggunakan sabuk pengaman. Ini pertama kalinya, Jessi menumpangi mobil mewah. Ha

    Last Updated : 2024-05-03
  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   BAB 3 Mau Lagi

    Semalaman suntuk, Jessi tidak bisa tidur. Selain dirinya merasakan raga yang tiada harga karena sudah disentuh Farrel sesuka hati. Namun, Jessi juga sedang memikirkan segala tawaran Farrel. Keteguhan hati Jessi mulai goyah. Pikirannya sudah mulai memperkirakan kalau Farrel benar-benar akan menepati janji, jika dirinya bersedia menerima tawaran Farrel. Namun, di sisi hati yang lain, Jessi merasa takut. "Aku harus bagaimana?" Jessi mengusap wajahnya. Membayangkan jika dirinya memilih keluar dari pekerjaan. Namun, setelah itu dirinya mau kerja apa. Sedangkan mencari pekerjaan di kota ini tetap membutuhkan modal. Uangnya juga sudah pas-pasan untuk menyambung hidup hingga menunggu gajian selanjutnya. Belum lagi, mendapatkan pekerjaan dengan tempat yang pas dan gaji yang bisa dikatakan cukup seperti saat ini, bukanlah hal yang mudah. Hingga waktu sudah pagi. Jessi sudah berada di perusahaan dan sudah melakukan tugas pertamanya untuk membersihkan ruang kerja Farrel. "Kamu sakit, J

    Last Updated : 2024-05-03
  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   BAB 4 Merasa Pusing

    "Bu, bulan ini sepertinya Jessi tidak bisa kirim uang. Karena Jessi punya kebutuhan sendiri," terang Jessi setelah beberapa saat terhubung panggilan suara dengan ibunya. "Iya! Tidak apa-apa, Jessi. Uang dari warung juga pendapatannya lumayan. Cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan juga kebutuhan adik-adikmu." "Syukurlah." Sudah hampir 1 tahun ini Jessi menjadi penghibur Farrel di atas ranjang. Farrel benar-benar menepati janji. 1 bulan pertama, Jessi diberikan ponsel baru dan juga uang. Bulan kedua, Farrel memberikan uang untuk melunasi hutang-hutang kedua orang tuanya. Bulan ketiga, Farrel memberikan uang untuk keperluan sekolah kedua adiknya agar dipenuhi sampai lulus. Dan bulan selanjutnya, Farrel memberikan uang untuk renovasi rumah. Selain rumah, sekarang kedua orang tuanya juga memiliki warung sembako yang sudah mulai berkembang. Begitu juga tanah yang bisa digunakan ayah Jessi untuk berkebun. Sesuai dengan saran Farrel, mulai bulan ini Jessi akan berusaha untuk tid

    Last Updated : 2024-05-06
  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   BAB 5 Ungkapan Cinta Jessi

    Farrel menatap Jessi dan menahan rasa paniknya. Apalagi sekarang Carla terlihat menuntut jawaban. "Mama tahu sendiri kalau dia yang bertugas khusus membersihkan ruanganku. Abaikan saja dia, Ma. Oh iya, jadi bagaimana dengan Dania?" Farrel berusaha mengalihkan topik pembicaraan, agar Carla tidak mendesak dirinya dan juga Jessi. Perasaan inilah yang selalu Jessi rasakan. Jika sedang butuh, Farrel selalu menuntutnya untuk dipenuhi apapun kemauannya. Namun, jika hampir ketahuan, maka dirinya hanya akan dianggap seperti perempuan tiada guna. Jessi sadar dengan segala kesepakatan mereka dulu. Namun, perasaan cinta yang Jessi pendam tidak bisa memungkiri hati yang terluka. "Karena pekerjaan saya sudah selesai, saya permisi, Pak!" "Tunggu dulu!" sentak Carla. "Apa kamu lupa dengan tugasmu setiap kali aku datang ke sini." "Saya minta maaf, Bu." Jessi segera melakukan tugasnya. Tanpa perlu bertanya apa yang ingin Carla minum, Jessi sudah sangat paham dengan keinginan Carla. "Ka

    Last Updated : 2024-05-06
  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   BAB 6 Pelacur Pribadi

    "Huek." Tiba-tiba perut Jessi terasa mual. Jessi segera lari menuju wastafel agar dirinya bisa segera mengeluarkan apa yang ingin keluar dari perutnya. "Jessi." Farrel sangat panik. Ia segera memijati tengkuk Jessi. "Kamu kenapa?" "Hoek." Hanya cairan saja yang keluar. Karena sejak tadi pagi, Jessi memang tidak nafsu makan. Setelah merasa lebih baik, Jessi berkumur beberapa kali untuk menghilangkan rasa tidak enak di dalam mulutnya. Setelah itu, Jessi menyempar tangan Farrel agar tidak terus memijati tengkuknya. "Apa kamu sudah merasa lebih baik?" Jessi balik badan dan menatap Farrel. Bagaimana mungkin dirinya tidak jatuh cinta pada lelaki tersebut, kalau Farrel memperlakukannya selembut ini. Bahkan sekarang Jessi bisa melihat kekhawatiran dimata Farrel. "Aku ingin pulang sekarang. Maaf, kamu makan sendiri saja ya?" Jessi mendorong Farrel agar dirinya bisa pergi. Tetapi Farrel yang tidak terima dengan perbuatan Jessi, langsung menahan tangan Jessi. "Kita anggap

    Last Updated : 2024-10-10

Latest chapter

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 66 Gundik

    Malam ini seperti bukan malam-mallam yang sudah berlalu. Karena malam ini telah berhasil membuat tidur nyenyak Farrel dan Jessi terasa sangat berbeda. Rhona dengan segala pemikiran dan keyakinannya sendiri. Setelah buang air kecil, Rhona memilih tidur dikamarnya sendiri. Ia yakin kalau Jessi dan Farrel akan menepati ucapan mereka. "Emghhh ..." gumaam Jessi sambil menyusupkan wajahnya. Ada sesuatu yang mengekang tubuhnya. Tapi Jessi tidak terusik. Karena kekangan tersebut justru terasa lebih nyaman. Farrel yang awalnya masih terlelap jadi langsung bangun karena Jessi terus mengendus dadanya. Satu tangan Farrel meraba kasur. Kemudia ia membuka selimut. Tidak ada Rhona di sana. Karena yang Farrel lihat justru Jessi yang memeluk tubuhnya. 'Cantik,' batin Farrel. Ia tersenyum bersamaan wajah yang bersemu. Momen seperti ini adalah sesuatu hal yang sangat ia inginkan. Farrel melihat jam. Sebentar lagi sudah saatnya Rhona bersiap untuk sekolah. Farrel ingin segera bangun untuk mema

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 65 Tidur Bersama

    "Aku punya adik perempuan. Setiap kali pulang sekolah, aku ajak adikku bermain boneka. Bermain apapun yang kita sukai. Seru deh." Ucapan salah satu teman Rhona tersebut sepertinya terus mengusik pikirannya. "Mama sama Papa tidur bersama kan?" Farrel dan Jessi yang sedang menikmati makanan mereka langsung menatap Rhona keheranan. Sampai saat ini, Rhona mengira kalau mereka berdua tidur dikamar yang sama. "Iya!" jawab Farrel setelah saling beradu tatap dengan Jessi sebentar. "Kenapa, Sayang?" "Kalau begitu, apakah nanti Rhona akan punya adik?" "Hah!" Farrel sangat terkejut. "Uhuk-uhuk," Jessi yang sedang meneguk air minum jadi tersedak. Entah apa yang sudah terjadi sampai Rhona bertanya sejauh ini. "Pelan-pelan!" Spontan Farrel menepuk punggung Jessi. "Aku tidak apa-apa," ucap Jessi. Namun, dirinya seperti tidak menolak apa yang sedang Farrel lakukan kini. "Kenapa Rhona tanya begitu?" Farrel mulai mengintrogasi. 'Kamu tidak akan punya adik, Rhona. Papa ka

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 64 Adik?

    "Mau diperhatikan seperti apapun, Rhona mirip sekali dengan Pak Farrel. Seperti bukan anak sambung." 4 orang di sana sekarang sudah duduk bersama. Jessi duduk sejajar dengan Nesya. Sedangkan Farrel bersama dengan Rhona. Gadis kecil tersebut sekarang memilih fokus dengan makanannya sendiri. Membuat Jessi keheranan melihat bagaimana lahapnya Rhona. "Rhona memang darah daging saya." Farrel tersenyum kecil sambil membawa anak rambut kebelakang telinga Rhona. "Ceritanya sangat panjang. Yang pasti, bukan waktu yang sebentar hingga saya bisa bertemu dengan mereka." "Saya jadi penasaran, tapi saya juga tidak berhak mengulik lebih jauh kisah kalian. Melihat pak Farrel yang begitu mencintai kamu, aku jadi berharap kekasihku juga sangat mencintai aku dan memperjuangkan aku," ucap Nesya sambil menepuk lengan Jessi. "Sepertinya kita sudah terlalu lama mengobrol. Saya permisi pulang." "Biar kami antar," ucap Farrel. "Bagaimana mungkin anda bicara begitu didepan istri anda sendiri,

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 63 Sama-sama Menolak Perjodohan

    "Rhona, sekarang Papa harus pergi untuk mengurus sesuatu. Sepertinya Papa akan pulang telat. Atau mungkin Papa tidak akan pulang. Tidak apa-apa kan kalau nanti malam Rhona makan sama mama saja?" Jessi hanya bersedekap dan menatap Farrel sinis. 'Dasar pembohong,' batin Jessi. "Besok pagi sekolahnya diantar supir dulu ya? Papa janji, pulang sekolah Papa yang akan jemput Rhona." "Tidak apa-apa, Pa. Tapi Papa harus janji segera pulang kalau pekerjaan Papa sudah selesai." "Janji, Sayang." Farrel mencium pipi Rhona. "Aku pulang ke rumah dulu," pamit Farrel pada Jessi. "Ok!" Begitu singkat Jessi memberikan tanggapan. Ia seolah tidak perduli dengan apa yang akan Farrel lakukan. 'Sabar Farrel, sabar. Meski sulit mendapatkan hatinya lagi, setidaknya usaha ini lebih baik dari pada mencari Jessi selama 8 tahun.' Begitu sampai rumah, Farrel sudah disambut dengan tamu yang diundang oleh Carla. Dalam keadaan seperti ini, Carla masih sempat-sempatnya membuntuti Farrel ke kamar untuk memarahi a

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 62 Janjian

    "Tapi kalau diperhatikan, Rhona seperti mirip dengan pak bos ya, Jessi?" celetuk Rika yang sudah tidak bisa menahan penilaiannya saat memperhatikan Rhona. Rasanya Jessi ingin berkata jujur pada Rika. Namun, dirinya memilih menahan diri. Pembahasan ini akan semakin panjang jika Rika mengetahui kebenarannya. Selain itu, situasinya juga tidak memungkinkan. "Pak bos siapa, Tante?" tanya Rhona yang sejak tadi hanya menjadi pendengar saja. "Eh!" Rika beralih menatap Jessi. Entah kenapa dirinya jadi merasa salah berucap. Rika jadi sadar kalau di dunia ini seseorang bisa memiliki kemiripan dengan orang lain tanpa memiliki ikatan darah. "Rhona mirip dengan papanya, Rika." Jessi hanya tersenyum kecil. "Maaf, Jessi. Mulutku ini pasti sudah asal bicara. Aku sungguh minta maaf." Rika jadi sangat merasa bersalah. "Tidak apa-apa. Oh ya, tujuanmu ke sini untuk apa?" Jessi berusaha mengalihkan pembicaraan. Hatinya berharap, Farrel belum datang saat dirinya sedang bersama dengan Rika.

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 61 Setangkai Bunga

    "Bunga-bunga! Om, Tante bunganya murah loh. Bunga-bunga!" Di bawah terik matahari, seorang remaja laki-laki sedang keliling untuk menawarkan dagangannya. Ia terus jalan kesana kemari ditengah kemacetan. Langkahnya akan terasa sedikit lebih mudah saat lampu lalu lintas berwarna merah. Saat ini Farrel dan Jessi ada diarea tersebut. Karena tadi Farrel sudah berjanji pada Rhona bahwa dirinya akan menjemput sekolah bersama dengan Jessi. "Bunganya Bang, Kak!" tawar pedagang tersebut. Saat pedagang bunga sudah dekat, Farrel segera menurunkan kaca mobil. "Berapa bunganya?" "Setangkai 10.000 Om." Jessi hanya bisa melihat Farrel keheranan. Entah untuk tujuan apa Farrel membeli bunga. "Kalau yang buket itu berapa?" "50.000 Om." "Saya mau yang itu," ucap Farrel sambil merogoh saku jasnya. "Ini, Om!" Pedagang tersebut melihat Jessi. "Pacarnya pasti suka." Farrel menoleh ke arah Jessi. Sedangkan Jessi langsung buang muka. Bisa-bisanya sekarang jantung Jessi jadi berde

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 60 Hari Pernikahan

    "Saya Farrel Gevariel, memilihmu Jessica Jill untuk menjadi istri saya. Saling memiliki dan menjaga di saat susah ataupun senang, di saat kaya ataupun miskin, di saat sehat ataupun sakit. Saya berjanji akan melindungi, mencintai, setia, dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kamu, sampai maut memisahkan kita sebagaimana seperti yang sudah Tuhan perintahkan." Pada akhirnya, setelah merenung beberapa hari, Jessi menerima tawaran Farrel untuk menikah. Bukan hal mudah bagi Jessi memutuskan ini. Karena apa yang Farrel terangkan, sejalan dengan yang selama ini Jessi khawatirkan. Jessi tidak ingin jika dikemudian hari ada yang menghina Rhona karena tidak memiliki seorang ayah. Jessi tidak ingin jika identitas Rhona tidak memiliki kejelasan. Masa depan Rhona masih sangat panjang. Jessi hanya ingin memberikan yang terbaik untuk anak perempuannya. Hari ini adalah hari pernikahan Jessi dengan Farrel. Meski belum mendapatkan jawaban dari Jessi, tapi Farrel sudah lebih dulu mempersiapkan ac

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 59 Ajakan Menikah

    "Eh, Papa!" Baru beberapa langkah Farrel meninggalkan ruang kerjanya. Namun, sekarang ia harus berhenti karena bertemu dengan Regan. "Mau kemana kamu?" Mata tajam Regan nampak menelisik. Ia jelas sadar kalau anak tunggalnya itu terlihat buru-buru. Namun, diwajah Farrel tidak terlihat kepanikan atau hal apapun yang mengkhawatirkan. "Mau pulang, Pa. Kerjaanku sudah selesai." "Kerumah atau keapartemen?" Farrel memang sudah terbiasa tinggal diapartemen. Terutama setelah bercerai. Tentunya untuk menghindari orang tua yang selalu menuntutnya untuk segera menikah. Hanya saja, Regan dan Carla tahunya apartemen Farrel sudah pindah. "Tentu keapartemen, Pa. Aku pulang duluan." "Bukankah sejak kemarin dia terlihat aneh?" gumam Regan. "Wajahnya terlihat senang dan sepertiii ..." Regan jadi mengira-ngira. "Apakah dia sedang jatuh cinta? Kalau benar, semoga dia mencintai perempuan yang tepat dan tidak seperti sebelumnya." Ada rasa sesal dihati Regan karena sudah menuntut Farrel un

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 58 Dekat dengan Janda

    Semua barang Farrel sudah selesai dipindahkan ke kamar utama. Beberapa orang yang melakukan pekerjaan juga sudah meninggalkan apartemen. Tanpa bicara apa-apa lagi, Jessi meninggalkan Farrel dan langsung memasuki kamar. "Hah!" Begitu memasuki kamar, Jessi kembali menghelakan nafasnya yang terasa berat. Pandangannya mengedar, menelisik ruangan kamar. "Setidaknya kamar ini lebih baik daripada kamar utama." * Klek. "Rhona." Waktu masih pagi. Niat Jessi memasuki kamar Rhona untuk membangunkan anaknya. Selama ini, Rhona terbiasa tidur dengannya. Baru semalam saja Rhona belajar tidur sendiri hingga membuat Jessi kepikiran. Ia takut kalau Rhona tidak bisa tidur nyenyak. Semua keresahan hati Jessi sepertinya tidak terjadi. Bagaimana mungkin Rhona tidak tidur nyenyak, kalau sejak satu tahun yang lalu Rhona memang sudah ingin tidur dikamar sendiri. Apalagi sekarang kamar yang disediakan Farrel sesuai dengan selera Rhona. Namun, pagi ini Jessi dibuat terkejut karena Rhona tidak ada

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status