Share

Bab 89: Bertahan

“Mak Cik, liat ada mayit!” Salah seorang yang hendak pulang dari berjemaah salat Asar berteriak. Orang-orang ikut mendekat begitu mendengar kata-kata mayit.

“Astaghfirullah! Tolong Atuk…. Atuk tolong!” teriak yang lainnya.

“Ada apa ribut-ribut?” Syaikh Saleh selaku imam salat mendekat.

Begitu melihat tubuh terkulai di tepi pantai, Syaikh Saleh perlahan mendekati jasad tersebut. Dipegangnya pergelangan tangan tepat pada denyut nadinya.

“Masyaallah, nadinya masih berdenyut. Lekas panggil ambulans!” perintah Syaikh Saleh lantang.

đŸŒ·đŸŒ·đŸŒ·

Di ruang tunggu bandara Changi, Singapura, Alya bersandar lemas pada bahu suaminya. Wajahnya juga tampak pucat.

“Kamu kenapa, Yang? Masih memikirkan Wildan?” Akmal khawatir terhadap kondisi istrinya. Namun terselip cemburu di dalamnya.

“Rasanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status