Share

Chapter 15

Adam mendengus saat ajakan makan malamnya diabaikan begitu saja oleh kakaknya yang baru pulang dari kantor dan bergegas menuju kamar. 

Suara bantingan pintu mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang membuat Rafa berbuat sedemikian sampai mengabaikan adik tercinta dengan makanan yang sudah tersaji. 

"Ada apa lagi sih? Heraaaaan. Jadi orang dewasa banyak banget masalahnya" gumam Adam yang semangat 45 memindahkan nasi kedalam piring. 

Urusan kakaknya bisa diurus nanti, tapi masalah perut. Maaf, Adam tidak bisa menundanya terlalu lama. 

"Terlalu sayang untuk dilewatkan haha" Humor Adam seorang diri. 

Beda lagi dengan Rafa yang langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur tanpa mengganti setelan kemeja. Wajahnya kusut bukan main. Ia patah. Ia kecewa. 

Istilah bucin memang tepat untuk seorang CEO yang lebih mengedepankan praduga sepihak tanpa memilih menuntaskan rasa keingintahuannya yang merujuk p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status