Share

Bab 18 Kejujuran Rinjani

Samir menoleh pada Agam sambil tersenyum canggung. “Maaf. Mari ikut aku ke ruang VIP kafe ini.”

“Wow, ada ruang VIP?”

“Bukankah Sam baru saja mengatakannya, kenapa kamu jadi bodoh begini, Sha,” sahut Agam saat mendengar pertanyaan bodoh sepupunya.

Sebuah pukulan membuat Agam menoleh. Terlihat wajah marah Rinjani karena tidak terima sahabatnya dikatai bodoh.

“Kenapa kamu yang marah, Sayang?” goda Agam sambil mengusap punggungnya yang terasa sedikit sakit.

“Hei, sudahlah, kenapa kalian seperti anak kecil begini!” lerai Varen yang malu menjadi tontonan pengunjung lain.

***

“Silakan masuk, kalian adalah yang pertama menempati ruang ini,” ujar Samir seraya membuka pintu.

Agam segera masuk sambil tangannya menarik Rinjani agar mengikutinya. Sedangkan Varen hanya mengekor di belakang keduanya. Sementara itu, Arsha masih berdiri di dekat Samir.

“Kamu tidak ikut masuk?”

“Hah! Eh, iya. Aku, aku masuk, ya,” ujar Ar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status