Share

Bab 40 Cinta Tanpa Syarat

Seperti hari-hari biasa sejak satu bulan yang lalu, Agler selalu mengunjungi Rinjani yang berada di rumah perawatan khusus. Kejiwaan gadis itu sedikit terganggu dan akan mengamuk ketika mengingat bahwa Agam telah tiada.

Mau tidak mau, Agler harus terus menerus berperan menjadi Agam sampai Rinjani benar-benar pulih.

Seorang suster membuka pintu rumah rawat ketika Agler mengetuknya. “Silakan masuk, Tuan. Nona Rinjani baru saja meminum obat dan sedang berbaring.”

“Terima kasih,” sahut Agler seraya melangkah masuk.

“Hai, Rin Sayang,” sapa Agler seraya mengecup dahi gadis pucat yang tengah berbaring.

“Agam, kamu sudah datang ....” seperti biasa, kalimat itulah yang Agler dengar sebulan terahir setiap mengunjungi Rinjani.

Semakin hari, hati pria itu semakin teriris setiap mendengar Rinjani memangilnya Agam.

Bohong jika tidak ada rasa yang perlahan tumbuh mengingat bagaimana perannya ketika di samping Rinjani. Agler semakin nyaman menjalankan perannya sebagai seorang kekasih. Tawa Rinj
Mei Bertha

Akhirnya!!! Terima kasih buat kalian yang sudah membaca kisah ini. Maaf karena aku sangat lama menghilang sebelum akhirnya bisa menyelesaikannya. Maaf karena kisah ini masih banyak kekurangan. Mohon dimaklumi in karya bergenre romance pertamaku. Terima kasih, semoga karyaku bisa menghibur, sampai jumpa di karyaku yang lain;)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status