Beranda / Romansa / Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos / BAB 75 - Renata Kembali Mendekat

Share

BAB 75 - Renata Kembali Mendekat

Penulis: Ellailaist
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-21 12:52:40

Tidak ada yang lebih berbahaya daripada cinta seorang kakak.
Karena cinta itu bisa berubah jadi doa, jadi pelukan, atau jadi pedang yang rela menebas siapa pun yang menyakiti orang yang ia lindungi.

Malam itu, pedang itu ada di tangan Renata.
Dan ujungnya diarahkan langsung ke Leonardi.

“Jaga kakakku… atau aku akan menjemputnya pulang.”

Kalimat itu meluncur seperti belati yang diselimuti es. Dingin, tajam, dan tak bisa dibantah.

Rumah itu sepi, tapi keheningannya bukan damai—melainkan menekan. Jam dinding berdetak keras, seolah menghitung waktu menuju ledakan yang tak terhindarkan. Leonardi berdiri di ruang tamu, tubuhnya kaku, namun di dadanya ada gelombang besar yang menghantam b

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos   BAB 75 - Renata Kembali Mendekat

    Tidak ada yang lebih berbahaya daripada cinta seorang kakak.Karena cinta itu bisa berubah jadi doa, jadi pelukan, atau jadi pedang yang rela menebas siapa pun yang menyakiti orang yang ia lindungi.Malam itu, pedang itu ada di tangan Renata.Dan ujungnya diarahkan langsung ke Leonardi.“Jaga kakakku… atau aku akan menjemputnya pulang.”Kalimat itu meluncur seperti belati yang diselimuti es. Dingin, tajam, dan tak bisa dibantah.Rumah itu sepi, tapi keheningannya bukan damai—melainkan menekan. Jam dinding berdetak keras, seolah menghitung waktu menuju ledakan yang tak terhindarkan. Leonardi berdiri di ruang tamu, tubuhnya kaku, namun di dadanya ada gelombang besar yang menghantam b

  • Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos   BAB 74 - Luka yang Terbuka

    Ada luka yang tidak pernah benar-benar mati—ia hanya tidur, menunggu saat yang tepat untuk bangun kembali dan menghancurkan segalanya.Malam itu, Aruna sadar: waktunya tiba. Dan yang paling menakutkan adalah luka itu tidak hanya akan melukai dirinya… tapi juga Leonardi, lelaki yang kini duduk di hadapannya dengan wajah rapuh, seolah menanti vonis.Tangannya gemetar ketika menatapnya. Lampu kamar yang redup menorehkan bayangan di wajah Leonardi, menanggalkan topeng kuasa yang dulu membuat Aruna menggigil. Sosok di depannya tampak asing—tidak lagi seperti penguasa, melainkan seorang lelaki yang kehilangan jalan pulang.“Kalau aku jujur,” Suara Aruna pecah, serak, hampir tidak keluar. “,kau mungkin akan membenciku.”Leonardi menahan napas. Tid

  • Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos   BAB 73 - Penawaran Terakhir

    “Jika kau ingin pergi… pergi sekarang. Aku tidak akan menghalangimu.”Suara itu pecah di udara kamar yang gelap, berat, dan sunyi.Aruna membeku. Ia tidak yakin apa yang lebih mengguncang dirinya: tawaran itu sendiri, atau kenyataan bahwa lelaki yang dulu mengurungnya kini sanggup membuka pintu dengan tangannya sendiri.Tidak ada yang lebih berbahaya daripada kalimat yang tak pernah seharusnya terucap.Malam itu, Leonardi mengucapkannya—dan Aruna tahu, kata-kata itu bisa mengubah segalanya.“Jika kau ingin pergi… pergi sekarang. Aku tidak akan menghalangimu.”Suara itu pecah di udara kamar yang gelap, berat, dan sunyi.Aruna me

  • Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos   BAB 72 - Pelukan Luka

    Ada hal yang lebih mematikan daripada belati, lebih menjerat daripada rantai:Air mata seorang lelaki yang seharusnya tak pernah menangis.Malam itu, Aruna melihatnya.Leonardi, lelaki yang selama ini berdiri di hadapannya sebagai monster, raja, sekaligus penjara, kini runtuh.Bukan dengan amarah.Bukan dengan ancaman.Melainkan dengan tangisan yang terdengar hanya oleh jiwa.“Aruna,” suara itu keluar serak, pecah di ujungnya, seakan nama itu adalah doa terakhir yang masih berani ia panjatkan.Aruna bahkan belum sempat bernapas ketika lengannya ditarik paksa ke dalam pelukan. Hangat, gemetar, penuh kecemasan. Pelu

  • Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos   BAB 71 - Kamar yang Menunggu

    Ia menunggu.Ia selalu menunggu.Seperti seorang tawanan menunggu vonis, atau seorang pecinta menunggu surat yang tak pernah tiba, Leonardi duduk di kursi kayu reyot itu dengan tubuh kaku. Kamar rahasia ini, yang dahulu pernah menyimpan kenangan manis, kini lebih mirip makam bagi dirinya sendiri. Gelapnya menelan segala bentuk cahaya, udara di dalamnya terasa basi, dingin, seperti enggan lagi berputar.Cahaya lampu meja yang hampir padam hanya menyorot separuh wajahnya, menekankan garis putus asa di mata yang dulu penuh bara. Kursi di bawahnya berderit pelan setiap kali ia bergeser, seolah ikut meratap bersama kesepiannya.Sudah berhari-hari ia di sana. Malam demi malam berganti, tapi pintu itu tetap diam. Setiap langkah di lorong hanyalah gema kosong yang mempermainkan telinganya.

  • Terbelenggu di Kamar Hasrat Sang Bos   BAB 70 - Renata Mengalah

    "Surat itu terbuka di pangkuan Renata, tinta yang belum kering seperti berdetak di matanya sendiri. Jika ia membiarkan Aruna pergi, apakah itu artinya ia juga harus kehilangan dirinya sendiri?"Hidup Aruna seperti ditarik ke jurang ketika jemarinya yang gemetar menyerahkan surat itu ke pangkuan Renata. Ia tahu, begitu kertas itu dibuka, tak ada jalan kembali. Seluruh rahasia yang ia sembunyikan dengan napas tersengal, dengan senyum palsu, akan ditelanjangi di hadapan satu-satunya orang yang selalu ia lindungi.Renata menerima surat itu dengan tangan yang lebih pucat daripada wajahnya sendiri. Mata bulatnya yang lelah menatap kertas lusuh, seakan ingin menolak membacanya. Tapi Aruna tahu—tak ada kekuatan yang bisa menghentikan kebenaran begitu sudah ditaruh di hadapan seseorang.Sunyi merambat di kamar. Bahkan jarum jam di dinding terdengar seperti palu yang menghantam dada.Kertas itu berderak pelan ketika Renata membukanya. Aruna berdiri terpaku di samping meja, tubuhnya seperti teri

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status