Share

17. Surat Terakhir

Nathan menyeringai jijik melihat kehadiran istrinya yang sudah tidak ia anggap lagi, meski ia belum mengatakan apapun sejak bertemu Laila.

“Kamu mau aku bilang apa?” Ujar Nathan yang terasa lebih tinggi dibandingkan Laila di hadapannya. 

Laila merasakan dirinya menciut dan hanya bisa mencicit seperti tikus yang tidak terdengar jelas suaranya. Sadar ia tidak memiliki posisi apapun di keluarga ini, apalagi sejak nenek tiada maka tidak ada lagi yang membelanya.

“Pa, aku ingin menyudahi ini.” Lanjut Nathan tanpa banyak basa-basi. “Sejak awal aku tidak menginginkan ini. Aku akan mengurus semuanya, termasuk menjaga ini dari pemberitaan media.”

Suasana senyap. Ketegangan merambat ke sekujur tubuh Laila, lambungnya langsung terasa seperti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status