Home / Romansa / Tergoda Hasrat Ayah Mantanku / Bab 125: Pesona Calon Pengantin

Share

Bab 125: Pesona Calon Pengantin

last update Last Updated: 2025-12-02 23:46:34

Butik mewah di pusat kota itu dipenuhi cahaya lembut dari lampu gantung kristal yang menggantung tinggi.

Dinding-dindingnya dilapisi warna putih gading, memberikan kesan elegan dan hangat di saat yang bersamaan.

Klara masuk dengan langkah perlahan, ditemani oleh Sofia dan Adrian yang sejak tadi tidak berhenti memperhatikannya dengan penuh kewaspadaan, seolah butik ini pun bisa menjadi tempat bahaya jika Adrian tidak siap sedia menjaga.

Namun setelah yakin semuanya aman, Adrian menyerahkan Klara pada Sofia dan membiarkan kedua perempuan itu memasuki ruang fitting.

“Baiklah,” ucap Sofia sambil menggosok kedua telapak tangannya dengan girang, “aku sudah tidak sabar melihatmu pakai gaun ini. Kau pasti cantik sekali!”

Klara tersenyum canggung. “Kita lihat saja nanti.”

Sofia memutar bola matanya dramatis. “Tolong, Klar. Kau itu cantik apa adanya. Dipakaikan karung beras pun masih bakal kelihatan menawan di mata Adrian!”

Klara hanya tertawa pendek dan masuk ke ruang fitting.

Gaun pengantin b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Udah dong Adrian jangan godain sofia mulu, kan sofia mau sama alex
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
buahahhahaaaa kesian amat kamu sof.. sof udah kamu cuma jadi obat nyamukkk ehhh malah di sum pahi dapat suami kakek-kakek
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Jahat kali Adrian ini, nyumpahin Shofia sama kakek" kan ada Alex kenapa harus sama si kakek wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Sidang Putusan Patryk

    Dua minggu berlalu sejak penangkapan Patryk, dan pagi itu gedung pengadilan tampak lebih ramai dari biasanya.Wartawan berkumpul di luar, kamera berderet, sorot lampu kilat sesekali menyala.Nama keluarga Wijck kembali menjadi pusat perhatian, kali ini bukan karena bisnis atau pernikahan mewah, melainkan karena sidang yang sejak awal sudah menyedot atensi publik.Adrian datang tepat waktu, mengenakan setelan hitam sederhana. Wajahnya tenang, namun sorot matanya tajam.Di sampingnya, Alex berjalan dengan langkah mantap, sesekali melirik ke sekeliling memastikan tidak ada hal mencurigakan.Adrian tidak membawa Klara, sebuah keputusan yang ia buat dengan tegas. Ia tidak ingin istrinya berada di ruang sidang apalagi mendengar kembali detail-detail kejam yang pernah hampir merenggut nyawa dan masa depan mereka.Mereka masuk ke ruang sidang dan duduk di bangku pengunjung. Adrian menyerahkan seluruh urusan hukum pada kuasa hukumnya.Hari ini, ia hanya perlu hadir menyaksikan keadilan bekerja

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Godaan Klara yang Membuat Adrian Menggila

    Malam kian larut ketika Klara melangkah pelan menuju ruang kerja Adrian. Lampu di dalam ruangan itu masih menyala, memantulkan cahaya hangat ke lorong yang sepi.Dari balik pintu yang setengah terbuka, ia melihat suaminya masih duduk di balik meja kerja, dikelilingi berkas-berkas dan layar laptop yang menyala.Wajah Adrian tampak serius, rahangnya mengeras, alisnya sedikit berkerut, tanda bahwa pikirannya masih tenggelam dalam urusan yang belum selesai.“Kau belum tidur?” tanya Adrian tanpa menoleh, seolah sudah tahu siapa yang datang.Klara tersenyum kecil. “Kau juga belum,” balasnya sambil melangkah masuk.Adrian menghela napas dan akhirnya menatap istrinya. “Tidurlah dulu. Jangan menungguku. Aku masih harus menyelesaikan ini, Sayang.”Alih-alih menuruti, Klara justru mendekat. Tanpa banyak kata, ia duduk di pangkuan Adrian hingga membuat pria itu refleks menghentikan gerakan tangannya di atas keyboard.Klara melingkarkan kedua lengannya di leher Adrian, dan wajah mereka kini berjar

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Menyewa Dekektif Rahasia

    Waktu sudah menunjuk angka sebelas malam ketika rumah itu kembali sunyi. Lampu-lampu di lantai bawah telah dipadamkan, hanya menyisakan cahaya redup dari ruang kerja Adrian di lantai dua.Di ruangan itu, suasana terasa dingin dan tegang, kontras dengan ketenangan malam di luar jendela.Adrian berdiri menghadap meja kerjanya, jas sudah dilepas, kemeja bagian atas terbuka satu kancing. Wajahnya keras, sorot matanya tajam.Di layar laptop yang terbuka, tertera berkas-berkas lama—nama, foto, dan potongan informasi yang tersisa tentang satu orang yang belum juga tertangkap.James Andreas.Adrian mengangkat ponselnya, menekan satu nomor yang hanya ia gunakan dalam keadaan mendesak. Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum akhirnya diangkat.“Kalau ini bukan urusan besar, kau akan menyesal menghubungiku jam segini,” suara di seberang terdengar serak dan santai, seolah waktu tidak pernah berarti baginya.“Hunter,” sapa Adrian datar. “Aku butuh jasamu.”Terdengar dengusan kecil. “Kau tahu

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Aku akan Atur

    Sore itu, ruang kerja Adrian terasa sunyi meski hiruk-pikuk kota terlihat jelas dari balik dinding kaca besar yang membentang dari lantai hingga langit-langit.Di meja kerjanya yang rapi, sebuah map hitam terbuka. Di dalamnya tergeletak akta perusahaan yang baru saja selesai direvisi, sebuah dokumen legal yang menandai berakhirnya satu babak panjang dalam konflik keluarga Wijck.Adrian menatap lembar demi lembar akta itu dengan saksama. Namanya tercetak tegas sebagai pemegang kendali penuh. Tidak ada lagi nama Patryk. Tidak ada jejak keluarga Andreas di sana. Semua sudah bersih.Setidaknya di atas kertas.Jemarinya mengetuk pelan permukaan meja, kebiasaan kecil yang muncul setiap kali ia berpikir terlalu dalam.Ia menghembuskan napas panjang, lalu menyandarkan punggung ke kursi. Perasaan lega sempat menyelinap, namun tidak pernah benar-benar menetap. Adrian tahu, kemenangan ini belum utuh.“Akhirnya,” ucap Alex dari seberang meja, memecah keheningan. “Secara hukum, mereka sudah tidak

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Keluarga yang Penuh Dosa

    Pagi itu udara di depan kantor polisi terasa berat. Langit mendung menggantung rendah, seolah menyesuaikan diri dengan suasana hati Adrian.Ia turun dari mobil dengan langkah tegas, ditemani Alex yang berjalan di sisinya. Wajah Adrian dingin, rahangnya mengeras, tidak ada sisa kehangatan yang biasanya ia miliki saat bersama Klara.“Aku ikut masuk,” ujar Alex singkat.Adrian mengangguk. “Terserah padamu.”Mereka melewati pintu kaca dan lorong panjang yang dipenuhi aroma antiseptik. Suara langkah kaki menggema di lantai keramik.Seorang petugas mengantar mereka menuju ruang investigasi. Pintu besi dibuka, memperlihatkan Patryk yang duduk sendirian di balik meja, kedua tangannya terborgol.Wajahnya tampak lusuh, namun senyum tipis masih tersungging di bibirnya, senyum yang sama sekali tidak menunjukkan penyesalan.Alex memilih berdiri di dekat dinding. Adrian melangkah maju dan duduk tepat di hadapan Patryk.Beberapa detik berlalu dalam keheningan yang menekan.“Di mana James?” tanya Adr

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Hadiah untuk Klara

    Dua minggu setelah babymoon mereka berakhir, mobil Adrian melaju perlahan memasuki kawasan perumahan elite yang tenang dan tertata rapi.Pohon-pohon tinggi berjajar di kiri kanan jalan, memberi kesan teduh dan eksklusif. Klara duduk di kursi penumpang dengan perasaan ringan, liburan itu memberinya ketenangan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Dia sempat mengira mereka akan langsung pulang ke apartemen seperti biasa.Namun, mobil justru melambat dan akhirnya berhenti tepat di depan sebuah rumah megah tiga lantai.Klara mengerjap, menoleh ke luar jendela. Rumah itu berdiri anggun dengan desain modern minimalis: dominasi kaca besar, garis-garis tegas berwarna abu dan putih, serta taman depan yang tertata sempurna.Lampu-lampu eksterior menyala lembut, mempertegas keindahan fasadnya. Rumah itu persis seperti rumah impian yang sering Klara lihat di majalah arsitektur.Mobil dimatikan. Hening.Klara masih terpaku. “Adrian,” ucapnya perlahan, nyaris tak berkedip. “Rumah siapa ini?”Ad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status