Home / Romansa / Tergoda Hasrat Ayah Mantanku / Bab 15: Bawa Dia ke Rumah ini

Share

Bab 15: Bawa Dia ke Rumah ini

last update Last Updated: 2025-09-22 12:20:41

Waktu sudah menunjuk angka delapan malam. Malam itu, suasana rumah besar keluarga Wojcik terasa lebih tegang daripada biasanya.

Adrian baru saja tiba setelah seharian bekerja, dan begitu ia memasuki ruang tamu, ia mendapati Patryk sudah duduk di sana.

Pemuda itu bersandar di sofa dengan ekspresi dingin, menatap televisi tanpa benar-benar memperhatikannya.

Adrian menghela napas panjang. Ia tahu, cepat atau lambat, percakapan ini harus terjadi.

“Patryk,” panggilnya dengan nada datar, “aku ingin bertanya. Apa sebenarnya rencanamu memasukkan Klara ke perusahaanku padahal aku tidak merekrut karyawan baru saat itu?”

Patryk menoleh malas dan alisnya terangkat seolah pertanyaan itu hanya angin lalu. Ia tidak langsung menjawab, hanya menyeringai tipis.

“Rencana? Aku tidak punya rencana apa-apa. Aku hanya memberinya kesempatan kerja. Lagi pula, kau tampak senang dia ada di sana, bukan? Senang punya ‘mainan’ baru?”

Nada sinisnya membuat darah Adrian mendidih. Rahang pria dewasa itu mengeras dan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
kenapa ragu Adrian buru telpon Klara sekarang juga kalo perlu suruh datang perkenalkan pada orang tua mu
goodnovel comment avatar
Kania Putri
apa sih patryk ini di kira Adrian may modus doang kali ya, deh Adrian tulus kali sama Klara ini. ayo Adrian bawa tuh Klara ke keluargamu biar opa dan oma bisa nilai Klara juga
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 78: Ready for Tonight, hm?

    “Hah? Uh … aku … aku tidak pandai menggoda, Adrian. Jangan harap aku akan melakukan itu padamu!” ucap Klara terbata-bata sambil berusaha menyembunyikan kegugupan yang jelas terpancar dari wajahnya.Jemarinya meremas ujung rok tipis yang dikenakannya, dan matanya menatap ke arah lain, mencoba menghindari tatapan pria di depannya yang begitu tajam sekaligus menenangkan.Udara malam di dalam vila terasa hangat dan lembap, diselimuti aroma samar lavender dari lilin aromaterapi yang dinyalakan Adrian.Suasana begitu tenang, hanya terdengar bunyi detik jam di dinding dan desir angin dari luar jendela yang sedikit terbuka.Namun bagi Klara, ketenangan itu justru memunculkan rasa gugup yang berlipat-lipat.Dia tahu karena dia bisa merasakannya bahwa malam ini akan ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang mungkin mengubah hubungan mereka selamanya.Namun ketika Adrian mengatakannya secara terang-terangan, seolah menyingkap niat yang sedari tadi hanya mereka rasakan tanpa diucapkan, Klara justru

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 77: Kau tidak Ingin Menggodaku?

    Suara desir angin di tepi danau malam itu terdengar lembut, menabrak dedaunan yang bergoyang perlahan.Langit berubah gelap dengan taburan bintang yang mulai tampak satu per satu.Di balkon vila yang diterangi lampu gantung kuning hangat, Adrian dan Klara duduk berhadapan, di meja makan berlapis linen putih dan piring-piring porselen yang tersusun rapi.Aroma makanan yang baru saja dihidangkan masih menguar di udara—campuran antara saus keju dan wangi daging panggang yang menggoda.Keduanya menikmati makan malam dalam suasana yang tenang, hanya ditemani suara jangkrik dan percikan air danau yang sesekali terdengar dari kejauhan.Klara menyendok makanannya perlahan sambil memandang ke arah Adrian yang tampak begitu santai malam itu.Kemeja pria itu sudah dibuka dua kancing atasnya, memperlihatkan sedikit kulit dada bidangnya yang begitu indah untuk dipandang lama-lama.“Tempat ini tenang sekali,” ujar Klara sambil men

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 76: Bukan Orang Baru

    Suasana malam yang tadinya tenang di balkon villa itu kini berubah tegang dalam sekejap.Klara masih berdiri di tempat dengan tubuh membeku, mencoba memahami ucapan terakhir Adrian yang terdengar begitu berat.Namun sebelum sempat dia bicara, Adrian bangkit dari duduknya dengan langkah cepat, wajahnya menegang, dan suara telepon masih terdengar samar dari genggamannya.“Siapa?” tanyanya tajam ke arah ponsel, suaranya mengandung nada dingin yang membuat udara seolah ikut menegang. “Apa orang yang selama ini kita curigai?”Di seberang sana, suara Alex terdengar berat. “Ya, sepertinya begitu. James. Pengusaha yang dulu pernah konflik denganmu itu.”Nama itu langsung membuat rahang Adrian mengeras. Ia melangkah ke tepi balkon, menatap langit gelap, lalu mengembuskan napas kasar. “James? Astaga ... kenapa dia lagi?”Alex menjawab dengan nada yang terdengar ragu, “Aku juga heran, Adrian. Bukankah kasusmu dengan dia sudah selesai lima tahun lalu? Waktu itu, dia bahkan menandatangani perjanji

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 75: I Need You

    “Tommy, atur meeting dengan Alex tanpa aku. Dua hari ke depan aku off dari semua jadwal,” ucapnya tegas.Klara yang tengah merapikan koper kecilnya menoleh perlahan dengan kening berkerut. Dua hari? Itu bukan waktu yang singkat.Biasanya Adrian tidak bisa jauh dari kantor lebih dari beberapa jam, bahkan saat demam pun dia masih sempat memeriksa laporan.“Aneh,” gumamnya dengan pelan.Tak lama, Adrian menutup panggilannya, lalu meletakkan ponsel di meja dan menatap Klara yang berdiri di sana, menatapnya dengan bingung. Tatapan itu membuatnya tersenyum samar.“Tanyakan saja kalau ada yang ingin ditanyakan,” ujarnya ringan sambil meraih jaket kulitnya.Klara menyilangkan tangan di dada menatap Adrian. “Aku hanya ingin tahu, kita mau ke mana?” tanyanya dengan nada setengah curiga.Adrian tersenyum tanpa menjawab langsung, lalu menepuk lembut pundaknya. “Kejutan. Tapi yang jelas, aku ingin kita berdua saja. Tidak ada panggilan kerja, tidak ada rapat, tidak ada email. Dua hari penuh untuk k

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 74: Tak Menyangka Dia ada di Sini

    Cahaya matahari menembus tirai jendela yang setengah terbuka, menyentuh wajah seorang pria yang masih terbaring lemas di ranjangnya.Udara pagi bercampur aroma kopi dan roti panggang menyusup lembut ke dalam kamar, memaksa kelopak mata Adrian yang berat untuk perlahan membuka.Ia mengerjap beberapa kali, berusaha menyesuaikan pandangannya dengan cahaya yang masuk.Kepalanya terasa berat seperti dipukul benda tumpul, dan tenggorokannya kering seperti padang pasir. Dengan geraman pelan, ia menepuk dahinya sendiri.“Sial …,” gumamnya serak. “Aku pasti mabuk berat semalam.”Ia menegakkan tubuh perlahan dan mengusap wajah dengan kedua tangannya, lalu menarik napas dalam.Di sela pening yang masih menggantung, hidungnya menangkap aroma yang begitu familiar, aroma masakan rumahan, hangat dan menenangkan.Dahi Adrian berkerut. Siapa yang masak di apartemenku pagi-pagi begini?Ia menurunkan kakinya dari ranjang, lalu melangkah gontai keluar kamar.Setiap langkah terdengar berat dan malas, hing

  • Tergoda Hasrat Ayah Mantanku   Bab 73: Kalah oleh Satu Perempuan

    Lampu-lampu kota berpendar di balik kaca mobil yang melaju pelan di antara gerimis tipis malam itu.Hujan baru saja reda, meninggalkan aroma tanah basah yang samar menembus kabin.Dari kursi belakang, Alex mendengar suara berat, parau, dan berantakan—suara yang sudah terlalu sering ia dengar dalam keadaan seperti ini.“Kla ... ra ….” Adrian bergumam, nadanya lirih namun penuh kerinduan yang menyayat.Alex menatapnya dari kaca spion lalu menggeleng lemah. “Astaga, Adrian. Kau benar-benar tidak berubah. Setiap kali jatuh cinta, kau seperti orang kehilangan akal.”Di kursi belakang, Adrian bersandar dengan mata setengah terbuka. Dasi di lehernya terlepas, kemejanya kusut, dan aroma alkohol begitu kuat memenuhi udara. Matanya yang merah menatap kosong ke luar jendela.“Kau tahu, Alex ... dia itu ... luar biasa,” ucap Adrian dengan suara serak, nyaris seperti gumaman. “Klara ... dia ... seperti cahaya di hidupku. Tapi kenapa ... dia masih ragu padaku?”Alex menghela napas berat sambil mena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status