Beranda / Urban / Tergoda Pesona Ibu Mertua / Bab 256. Akhirnya Lila di temukan

Share

Bab 256. Akhirnya Lila di temukan

Penulis: Galaxybimasakti
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-06 23:34:42

Siska dan Nayla masih berada di teras tempat ibadah, menunggu dengan cemas. Siska, meski masih lemas, berusaha tegar demi putrinya. Nayla memegang tangan ibunya erat, matanya sesekali menatap ke jalan, berharap seseorang segera datang menjemput mereka. Tak lama, sebuah mobil van tua berhenti di depan tempat ibadah. Dua pria kekar, mengenakan kemeja sederhana, turun dari mobil. Mereka memperkenalkan diri sebagai suruhan Mr. Henri.

“Bu Siska, Nona Nayla, kami dari Bapak Henri. Kami diminta menjemput Ibu dan Nona ke rumah sakit di Waisai,” kata salah satu pria, yang bernama Pak Yanto, dengan suara tenang namun tegas.

Siska mengangguk lemah, “Terima kasih, Pak. Ayo, Nayla, kita ke sana.”

Nayla menuntun ibunya dengan penuh kasih sayang, membantu Siska masuk ke mobil. Wajah Nayla penuh kekhawatiran melihat kondisi ibunya yang masih pucat dan demam.

“Ma, nanti di rumah sakit Mama harus diperiksa dokter, ya. Aku khawatir,” kata Nayla, suaranya lembut tapi tegas.

“Iya, Nak. Mama cuma capek. Ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 361. Keberangkatan Raka dan Siska

    Pagi itu, apartemen penthouse Dupont sudah ramai sejak matahari baru muncul di ufuk timur. Udara pagi yang segar bercampur aroma kopi panas dan croissant segar dari dapur, di mana para pelayan seperti Pak Rudi sibuk menyiapkan sarapan spesial untuk hari keberangkatan Raka dan Siska.Pagi ini pesawat mereka akan lepas landas ke Paris, Prancis, sebelum melanjutkan ke Swiss—perjalanan dua minggu yang penuh romansa, nostalgia, dan petualangan. Raka ingin mengajak Siska ke rumah keluarganya di Prancis terlebih dulu, sebelum menikmati pegunungan Alpen dan danau biru di Swiss.Suasana apartemen seperti pesta kecil yang emosional: koper-koper besar sudah berjejer di lobi, tas tangan Siska penuh paspor dan tiket, sementara Raka memeriksa ulang itinerary di tabletnya.Di ruang makan, meja panjang dipenuhi hidangan favorit: omelet keju meleleh dengan jamur, roti bakar dengan selai stroberi impor, buah-buahan tropis seperti mangga harum manis dan nanas potong, nasi goreng spesial dengan udang dan

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 360. Mengeksplor Bogor

    Pak Bambang tersenyum tipis, asap rokok mengepul dari bibirnya. “Bagus non, nanti kita main berempat. Non Nayla bisa coba dengan Pak Jajang, mainnya cukup agresif. Tapi non harus tetap hati-hati. Bapak nggak mau non-non cantik ini kenapa-kenapa, jangan sampai ada yang tahu."Nayla bangkit, merapikan gaun tidurnya, rambutnya diikat asal dengan karet di pergelangan tangan.“Tenang, Pak. Ini rahasia kita. Aku kembali ke kamarku ya, takutnya nanti sudah ada yang bangun.” Ia melangkah ke pintu, tangannya memegang gagang pintu yang dingin.Pak Bambang bangkit, mendekat, dan mencium pipi Nayla pelan, aroma rokok dan keringat bercampur di napasnya.“Selamat tidur, Non. Besok… kalau non mau lagi, bapak tunggu di pos jaga atau non hubungi aja.” bisiknya.Nayla mengangguk kecil, lalu membuka pintu pelan. Koridor masih gelap, hanya lampu dinding redup dan suara AC yang berdengung pelan. Ia melangkah cepat tapi hening, sandal tipisnya hampir tak berbunyi di lantai marmer.Jantungnya berdegup kenca

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 359. Tiga ronde selesai

    "Sanggup Pak, ahhh pisang Bapak gede banget, lebih terasa." Nayla menggerakkan pinggulnya juga agar Pak Bambang semakin cepat."Apem non sudah agak longgar, kalau main bertiga pasti seru. Nanti Bapak kenalkan ke teman Bapak namanya Pak Jajang, gimana kalau ajak non Lila juga?" tanya Pak Bambang, pinggulnya terus bergoyang tanpa henti."Boleh Pak, nanti Lila pasti seneng,"Di sela-sela goyangannya, mereka masih tetap saling ngobrol. Sambil terus menggerakkan pinggulnya, tangan Pak Bambang menelusuri klitorisnya Nayla. Jari tengah dan telunjuknya menari-nari di daerah sana yang membuat Nayla semakin menggelinjang hebat."Ahhh.... aaaahhh... aku keluar Pak, ahhhh....." desah Nayla, cairan kenikmatannya keluar membanjiri jari tangan Pak Bambang."Lepaskan aja non jangan ditahan!" tangan Pak Bambang, justru semakin cepat memainkan daerah klitorisnya.Nayla ambruk, tubuhnya sudah basah oleh keringat. Pak Bambang sangat puas melihat Nayla yang terlihat lemas, semakin membuatnya bernafsu. Lal

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 358. Permainan liar Pak Bambang

    "Ahhh enak banget Pak, terus Pak!" desah Nayla, meremas lengan Pak Bambang.Akibat aktivitas yang penuh gairah ini, membuat Pak Bambang kegerahan. Keringat mulai menetes dari dahinya, hingga Pak Bambang bangkit dan membuka kaos t-shirt nya. Ia membersihkan keringat di wajahnya dengan kaosnya sendiri. Setelah itu, kembali menyantap buah dada Nayla.Cukup lama Pak Bambang memainkan buah dada Nayla, hingga ia beralih ke bawah. Pak Bambang begitu sangat bernafsu melihat tubuh Nayla yang putih dan mulus. Bagian inti Nayla sangat bersih, ludahnya mendarat di bagian inti Nayla."Tubuhmu benar-benar wangi dan seksi non, malam ini akan Bapak buat kamu puas. Kamu sekarang jadi hiper kan? kalau gitu kita main sampai pagi." kata Pak Bambang sambil membuka celana panjang seragam security-nya hingga celana dalamnya.Nayla melotot, melihat benda pusaka Pak Bambang yang berukuran jumbo."Waw sangat besar sekali Pak, pasti lebih enak."Pak Bambang tersenyum mesum, "Pasti non, sekali coba pasti terus k

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 357. Hasrat liar Nayla

    Tengah malam, seperti biasa Tom masuk kedalam kamar Nayla untuk memberikan susu kentalnya. Begitu juga dengan Lila, Liam masuk ke kamarnya. Selama satu jam lamanya permainan berlangsung, Liam lebih dulu ke kamarnya dan selang dua puluh menit kemudian, giliran Tom yang kembali ke kamarnya.Sebelum kembali, Tom mengecup kening Nayla, "Sekarang kamu tidur ya sayang, mimpi indah!" pesan Tom beranjak turun dari ranjang."Iya Tom, kamu juga ya. Sampai jumpa besok!" jawab Nayla, melambaikan tangannya."Iya sayang, langsung tidur ya!" Tom berjalan menuju pintu, tersenyum hingga menghilang dibalik pintu.Nayla pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia memang merasa puas tapi masih penasaran dengan Pak Bambang. Setelah selesai mandi, Nayla segera tidur karena besok ada kuliah pagi. Tapi ternyata, Nayla tidak bisa tidur, dia terus berguling-guling hingga dia bangkit dan meraih ponsel di atas laci."Sudah pukul dua belas malam, apa aku chat Pak Bambang aja? Kemarin malam aku sudah ngasih

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 356. Mengekspor ke Karawang

    Sam, yang masih agak pendiam, mengangguk. “Siap. Aku juga bawa kamera mirrorless buat candid shots.”Setelah sarapan, mereka bersiap. Nayla memakai kaus oversize putih, celana pendek denim, dan sepatu sneakers, rambutnya dikuncir ponytail tinggi. Lila memilih dress floral pendek yang flowy, cocok untuk foto Instagramable.Mereka naik dua mobil: Tom, Nayla, dan Ethan di SUV hitam yang dikemudikan Pak Hardi, sementara Liam, Lila, Jack, dan Sam di van putih yang dikendarai Pak Jamal.Perjalanan ke Karawang memakan waktu sekitar dua jam lewat tol Cikampek, suasana di mobil penuh tawa dan playlist pop upbeat.Di mobil SUV, Nayla duduk di samping Tom, tangannya digenggam erat. Tom memahami kegelisahan samar di wajah Nayla.“Kamu baik-baik aja, Sayang? Kelihatan agak… lemas,” tanyanya lembut, matanya penuh perhatian.Nayla tersenyum kecil, “Cuma kurang tidur, Tom. Tapi aku sangat bersemangat buat hari ini. Karawang kedengerannya seru!”Tom mencium keningnya, “Pasti seru. Kalau capek, bilang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status